015

1K 152 3
                                    

"APA MAKSUD KALIAN!!!"

Jungkook berdiri lalu menggebrak meja di depannya. Ayahnya di bawa-bawa. Mencoba bertanya pada Yoongi dengan isyarat tapi ternyata Yoongi merasa bodoh amat.

"Hey dude, sikap mu berlebihan. Kau bisa membuat kami harus mengunjungi THT." Jimin mengintrupsi.

"Hey," panggil Taehyung.

Jungkook hanya menoleh, lalu melihat Taehyung menyodorkan MacBook nya pada Jungkook.

"Apa ini?" Jungkook membaca apa yang tertulis pada layar kotak persegi itu.

Matanya membulat sempurna. Ia melihat ke arah Taehyung yang menyesap latte miliknya perlahan.

"Meskipun tidak sengaja, ayahmu juga terlibat dalam aksi pembantaian orang tuaku." Ucap Taehyung dengan datar.

"Cih, kau ini terlalu berbaik hati Tae." Decih Jimin.

"Aku hanya ingin Jungkook memilih. Bergabung dengan ku atau pada Namjoon. Sekalipun dia tau identitas ku. Dia tak akan berhasil menangkap ku. Ohh aku ingat, betapa Jira menangis hanya karenanya." Ucap Taehyung.

"Mwo? Jira?" Jimin terkejut.

"Jira padahal anak yang cukup introvert dan tertutup. Tapi dengan mudahnya dekat dengan dia." Jawab Taehyung.

"Cih " Jungkook menyerahkan MacBook nya pada pemilik. Lalu kembali duduk.

Ia berpikir kenapa ayahnya bisa berbuat seperti ini. Astaga. Ia mendengus kasar.

Lalu Taehyung berdiri untuk pergi.

"Jim siapkan mobilku." Ujar Taehyung.

"Ok." Jimin pergi

Taehyung menoleh kearah Jungkook yang masih syok dengan apa yang baru saja di alaminya.

"Jika kau masih mau membantu Namjoon maka dengan senang hati aku akan membalaskan dendam ku pada ayahmu.~

~ ahh, kau tak tau kan? Betapa aku menunggu kesempatan ini. Dan kau pasti bertanya tanya bagaimana bisa. Dan aku akan dengan senang hati memberitau mu. Kau menyukai ku, tapi ingat. Aku tidak tertarik dengan bocah manja seperti mu."

Deg

Jungkook mengalihkan atensinya pada Taehyung yang mulai jalan ke arah pintu. Dia tau jika dirinya menyukai papa dari Jira ini.

"Good luck Jeon, waktu mu hanya satu Minggu sebelum aku memutuskan target selanjutnya." Taehyung menutup pintunya.

Menyisakan Yoongi dan juga dirinya yang di selubungi keraguan serta bimbang yang amat luar biasa.

Kepalanya berdenyut seakan ingin pecah rasanya.

"Yoon jelaskan pada ku!!" Ucapnya pada Yoongi yang masih asik dengan laptopnya.

"Itu bukan kewenangan ku Kook. Sekalipun aku sepupunya." Jawab Yoongi datar.

Jungkook makin emosi dan keluar dari ruangan memuakkan itu.

Mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang bisa di sebut di luar batas aturan.

Mobilnya melaju cepat ke arah mansion yang sudah lama tak di kunjungi nya.

"Jeon Sehun."

[R H I E C H I E R I I E]

W I D O WWhere stories live. Discover now