Happier Than Ever

7. Sweet Escape

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Billie Eilish - Happier Than Ever

🌼🌼🌼🌼🌼

Yibo duduk di tepi ranjang dalam kamarnya. Termenung, merasa ruangan itu begitu kosong dan sepi tanpa kehadiran Xiao Zhan di sana.

Xiao Zhan benar-benar pergi sendiri. Yibo tidak marah kepadanya. Pria itu marah kepada dirinya sendiri karena telah membiarkan Xiao Zhan pergi.

"Kalau kau sangat ingin liburan, kau bisa pergi sendiri."

Yibo sadar bahwa dirinyalah yang telah menyuruh Xiao Zhan pergi sendirian. Dan Xiao Zhan benar-benar pergi.

Itu sebabnya orang tua selalu menasehati anak-anaknya agar berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu. Kata-kata yang telah terucap, tidak akan bisa ditarik kembali.

Yibo mulai memikirkan semua kata-kata yang pernah dia ucapkan. Wajah Xiao Zhan yang berlinang air mata dan tatapan kecewa yang sering dia lihat dari pemuda itu. Selama dua hari ini, ekspresi sedih Xiao Zhan terus mengganggu pikirannya. Rasa sesal mulai membayangi.

Terbiasa dengan kehadiran Xiao Zhan membuat Yibo merasa tidak lengkap ketika pemuda itu tidak ada di sisinya. Masakan malam ini terasa berbeda karena bukan Xiao Zhan yang memasaknya. Tidak seenak masakan Xiao Zhan, tidak sesuai dengan selera Yibo. Tidak ada sapaan hangat, tidak ada ucapan dan senyum manis yang membangkitkan semangat.

Terkadang, kau baru menyadari bahwa orang itu penting bagimu ketika dia sudah pergi.

.
.
.

When I'm away from you
I'm happier than ever
Wish I could explain it better
I wish it wasn't true

Give me a day or two
To think of something clever
To write myself a letter
To tell me what to do

Ini adalah malam pertama Xiao Zhan di Bali. Pemuda itu tinggal di sebuah villa di daerah Ungasan. Villa cantik dengan cat putih, menghadap langsung ke arah laut. Di depan villa, ada sebuah infinity pool yang sangat indah. Xiao Zhan tidak sabar ingin berenang besok pagi sambil menikmati pemandangan laut yang terbentang luas di hadapannya.

Semilir angin terasa sangat segar, membawa aroma laut, menerpa anak rambut Xiao Zhan. Pemuda itu duduk sendirian di tepi kolam renang. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi Xiao Zhan masih enggan untuk masuk ke dalam villa dan tidur.

Xiao Zhan suka tempat ini. Segala beban dan rasa berat di hati seolah menghilang diterpa angin. Suara deburan ombak terdengar sangat menyenangkan di telinga. Jauh dari hiruk pikuk kota besar, jauh dari Yibo, seorang suami yang hanya bisa menyakiti hatinya.

Tidak dapat dipungkiri, jauh dari Yibo membuat Xiao Zhan mulai dapat merasakan bahagia.