Kelemahan Ari 🔞

3.6K 56 3
                                    

Ari bergegas menuju ruangan Anggun guna mencari keberadaan Rafael. Ketika ia sudah sampai di ruangan Anggun, ia langsung mendobrak pintu dan masuk begitu saja.

"Dimana Rafa?" tanya Ari sembari menatap Anggun yang gugup.

"Ma-maaf Ri. Rafa di bawa Bianca pergi..." Ucap Anggun takut.

"Pergi? Pergi kemana Anggun?" Tanya Ari sembari memegang bahu Anggun.

"Rafa di bawa kabur Ri sama Bianca." Ucap Anggun sembari memegang lengan Ari.

Ari pun pergi begitu saja tanpa menengok ke arah Anggun karena Ari dalam posisi emosi yang sangat tidak stabil. Anggun pun langsung mengikuti kemana arah Ari pergi dan ia di kejutkan dengan teriakan dari kemarahan Ari.

"BIANCAAAA!" Teriak Ari sembari mengacak-acak seluruh barang yang ada di meja kantor.

"Ari sabar Ari jangan emosi." Ucap Anggun berusaha mendekati Ari. Ari langsung lari keluar kantor dan entah kemana dia sekarang.

Dia menangis dan tidak menyadari sekitar nya. Dia selalu memanggil nama Rafa dan hanya menangis keras. Iya benar-benar tak menyadari jika ada orang memakai baju serba hitam yang mendekati nya.

"Rafa maafin mommy hiks mommy tidak ada maksud begitu sayang maafin mommy hiks." Ucap Ari dengan suara purau. Orang itu semakin dekat dan membekap Ari begitu saja. Ari terkejut dan berusaha memberontak.

"Eump... heump... euummpp..." Suara Ari terendam oleh sapu tangan dan akhirnya Ari jatuh pingsan karena menghirup bius itu.

Orang itu memberi kode terhadap rekan-rekan nya untuk membawa Ari pergi dari sana. Mereka tidak tau jika Anggun mengikuti Ari dari tadi. Anggun pun langsung menelfon Bianca dan tetap mengikuti kemana perginya Ari.

"Bianca ini gawat. Ini soal Ari." ucap Anggun panik yang membuat Bianca bingung.

"Ini ada apa? Kamu ngomong apa si nggun. Yang bener jangan panik." Ucap Bianca sedikit gelisah dan bingung.

"Ari di culik. Aku sedang mengikuti mobil yang telah menculik Ari. Kamu ikuti GPS ku oke? Tolong tenangkan Rafa juga. Aku mendengar tangisan nya." Ucap Anggun tak kala mendengar suara isakan Rafa.

"Anggun aku melihat posisi mu sekarang. Aku yakin, dalang dari semua ini adalah David. Dia berusaha merebut posisi perusahaan Kak Ari." Ucap Bianca meskipun sesekali menenangkan Rafa.

"Aku masih mengikuti mereka. Kamu segera lah bergerak. Kita akan menyerang mereka malam ini. Jangan sampai kita terlambat." Ucap Anggun lalu memutuskan sambungan telepon.

Anggun masih terus mengikuti mobil yang telah menculik Ari. Dia selalu mengawasi sekitar untuk menghafal jalan yang ia lalui meskipun ia telah di lacak oleh Bianca.

Ari Side

Sekelompok orang berada di dalam mobil sembari mengikat tangan dan kaki seorang wanita yang tak lain adalah Ari. Salah satu dari mereka menutup mulut Ari menggunakan lakban. Sisa nya asik mengagumi lekuk tubuh Ari yang bisa di bilang Body Goals. Salah satu dari mereka mulai menggerayangi tubuh Ari dan sisa nya fokus menatap Ari mesum.

"Bagus nggak sih kalau kita incip dulu badan nih cewek? Gila sih sexy banget." Ucap salah satu pria yang di angguki oleh yang lain.

"Lo bener. Kita perkosa aja di sini hahaha nanti sama bos juga bakal di siksa." Pria itu pun meremas payudara Ari. "Pas banget di tangan gue hahaha." Ucap pria itu sembari tertawa.

"Udah langsung sikat aja dia. Telanjangi dia ayo." Seru salah satu pria disana dan akhirnya mereka pun menelanjangi Ari.

Mereka bersorak kegirangan ketika melihat tubuh mulus Ari bahkan mereka sudah mulai bermain dengan tubuh Ari. Ari merasa tidak nyaman dan hawa dingin ia rasakan.

Ia membuka mata dan terkejut ketika ia sudah telanjang dan tubuh nya di gerayangi oleh 3 pria di depan nya. Ia ingin memberontak namun pergerakan nya terkunci.

"Si cantik sudah bangun ternyata hahaha makin seru nih." Ucap pria yang sibuk bermain dengan vagina Ari.

"Hahaha lebih seru lagi kalau kita bisa menghindari dari penguntit. Lihat, di belakang ada mobil yang mengikuti kita." Ucap pria yang sibuk meremas payudara Ari.

Si pengemudi yang sudah faham dengan kode pria itu pun langsung menginjak pedal gas guna menghindari Anggun yang mengikuti mereka sejak tadi. Dan pastinya mereka juga memperkosa Ari di dalam mobil itu.

"Siapapun tolong aku..." Ucap Ari dalam hati.

Anggun Side

Anggun terkejut ketika mobil di depan nya melaju dengan kencang. Anggun pun langsung menginjak ped gas untuk mengejar mobil di depan nya. Aksi kejar kejaran pun tak terhindarkan.

"Bagaimana pun caranya, Aku harus bisa mengejar mobil itu untuk mengetahui kemana mereka membawa Ari." Ucap Anggun sembari melempar alat pelacak ke arah mobil tersebut.

Tanpa di duga, mobil tersebut menyalip sebuah truk besar dan ketika Anggun ikut menyalip truk tersebut, mobil itu sudah tidak ada. Anggun pun langsung memukul stir kuat.

"Sial ! Gue ketinggalan jejak. Gue harus kabari Bianca." Ucap Anggun yang langsung mengambil telfon nya dan mendial nomor Bianca.

Bianca Side

Bianca kelimpungan saat ini. Ia khawatir akan keselamatan sang kakak dan juga ia harus menenangkan Rafael yang meraung setelah mendengar kabar jika Ari di culik.

"Mommy hiks harusnya hiks harusnya Rafa nda gitu hiks. Mommy hiks maafin Rafa mom." Ucap Rafa yang sudah sesenggukan.

"Rafa tenang ya? Kita harus berdoa supaya kak Ari selamat. Tenang ya?" Ucap Bianca sembari mengusap punggung Rafael.

"Lalu hiks bagaimana caranya hiks Rafa nggak tenang Aca hiks." Ucap Rafa sesenggukan. Tak lama terdengar suara telfon dan itu dari Anggun.

"Halo Nggun. Gimana?" Tanya Bianca dengan perasaan cemas.

"Maaf Ca. Aku kehilangan jejak mereka. Mereka seperti nya menyadari jika aku mengikuti mereka. Tapi aku tadi sempat melempar alat pelacak ke arah mobil mereka." Ucap Anggun yang langsung membuat Bianca emosi.

"Kita ke markas sekarang. Kita rencanakan semuanya." Ucap Bianca Mutlak.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

-TBC-

Halo halo halooo
Apa kabar para riders dan siders ku haha
Maaf ya aku lama tidak update cerita ini. Oh iya, jangan lupa ya
Komen sama vote nya karena itu bikin aku semangat untuk melanjutkan cerita ini.
Buat kalian yang mau aja nih hehe follow akun aku ya
Oke dadah~

My Bos My Buthcy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang