Menyediakan pulang

11 11 3
                                    

Belakangan ini, kehidupan memang tidak berjalan sesuai ekspetasi. Lelah yang memukuli badan, pikiran serta hal lain menjadi pemicu penyerta meski tanpa diminta. Aku tahu disana kamu sangat lelah. Aku pun paham bahwa disaat yang seperti itu, kamu hanya butuh dimengerti tanpa ditanya banyak hal. Jika boleh aku berbicara, aku ingin sekali memelukmu di keadaan yang sangat menyebalkan itu. Aku ingin berada di sampingmu meski kita tidak dekat dan meski aku tak tahu harus dengan cara yang bagaimana. Aku lebih ingin mendengarkan keluhmu agar kau lega. Jangan menderita sendirian. Kamu punya seorang aku.

Dengan keterbatasanku, aku payah karena tidak banyak tahu mengenaimu. Terkadang, aku berfikir apakah aku berhasil atau tidak menjadi rumah pulang ketika semuanya hadir. Lagi lagi, keterbatasanku adalah tidak tahu lebih banyak tentangmu.
Sendiri tanpa ditemani olehmu beberapa hari terasa tidak penuh. Aku tidak ingin lagi ditinggal lama seperti saat itu. Aku yang sering dan berkali-kali merindukanmu. Tetapi, aku pun takut jika ledekan bucin menjadi senjatamu. Padahal aku tahu, becandamu memang seperti itu. Maka dari itu, terus bersamaku. Terus bersamaku dalam waktu yang lama. Aku tidak ingin sendirian lagi.

Hari ini aku ingin mengatakan-Terima kasih telah mau belajar banyak hal bersamaku. Terima kasih bersedia berjuang untuk kuat dan sabar demi kita. Terima kasih sebab menjadi apa adanya kamu dalam sisi yang tidak banyak orang lain tahu kecuali aku. Terima kasih sudah menciptakan ruang tersendiri dalam menyayangi secara sederhana. Terima kasih telah mengijinkan aku mencintaimu. Terima kasih telah bersedia mencintaiku.- Aku tahu tidak mudah menjadi seorang kamu yang melawan ego demi menghadapi seorang aku. Pun aku yang juga masih berusaha belajar untuk membahagiakanmu meski terkadang masih saja mempunyai peluang untuk membuat kekesalan. Jadi, tolong cintai aku sepenuhnya. Cintai aku seterusnya.

Untuk Tuhan yang Maha Sempurna
Permintaanku sederhana; Jaga tentang dia serta seluruhnya ketika sedang tidak dekat. Dekap dia saat aku tidak mampu memeluknya dengan erat. Aku menyayanginya, aku mencintai seluruhnya dan cukupkan syukur atas bahagia saat aku bersamanya. Untuk saat ini, esok dan nanti. Terima kasih telah memberikan kesempatan dalam menerima cinta satu sama lain. Berikan kebaikan dalam dekapan kasih sayang-Mu untuk aku, dia, dan kami. Eratkan semuanya dan semoga yang masih dalam doa benar-benar berada di tujuan titik akhir dari segalanya.

Rumah PulangDonde viven las historias. Descúbrelo ahora