31. Break

471 111 28
                                    

Raynar hanya bisa menatap Retta dari kaca pada pintu rawat inap. Hatinya pilu saat melihat anaknya tantrum, menangis histeris setiap bangun dari tidurnya. Jangankan Raynar, Xelia saja sang ibu ditolak mentah-mentah oleh Retta untuk menemuinya. Retta tidak mau bertemu dengan siapa-siapa, bahkan terkadang suster dan dokter yang bertugas juga diusir. Mental Retta memang sedang tidak baik saat ini.

Untuk sekedar bekerja saja Raynar tidak bisa, dia sangat mengkhawatirkan putrinya.

"Sampai kapan Retta bakal kayak gitu terus ? Fisiknya sudah sakit, mentalnya juga sama" celetuk Xelia menahan tangisnya.

"Itu semua gara-gara anak sialan itu, selalu saja bikin masalah dari dulu"

"Berhenti kamu nyalahin Ethan, dari dulu kamu selalu beda-bedain Retta sama Ethan ! kamu selalu main fisik kalau Ethan ngelakuin salah. Apa kamu selama ini gak pernah berfikir sedikit aja tentang perasaan Ethan ? Disini kita yang salah, coba kalau kita punya waktu dan kasih sayang yang cukup untuk mereka, kejadian kayak gini gak akan terjadi." Jelas Xelia, dia tidak terima jika putranya terus disalahkan. Ethan juga butuh suport untuk sembuh.

Lelaki itu hanya diam menunduk, mencerna semua kalimat dari mantan istrinya.

"Tolong sayangi Ethan selayaknya kamu sayang sama Retta. Dia juga anak kamu"

"Tapi...."

"Stop Ray, apapun kenyataannya Ethan anak kita" final Xelia.

.

.

.

.

.

Pasien yang sedang direhabilitasi siang itu sibuk mengikuti kelas kerajinan, tapi tidak dengan Ethan, dari tadi pagi dia hanya mengurung diri dikamar. Bahkan sarapan dan makan siang dia lewati. Pikirannya terlalu dipenuhi oleh Retta, dia sangat ingin tau bagaimana kondisinya sekarang, terakhir mamanya bilang saat berkunjung, Retta belum sadarkan diri. Ethan lebih memilih dirinya saja yang sekarat daripada Retta yang berada diposisi itu.

"Rokok bro ?" Kalimat tawaran tadi terucap dari teman sekamar Ethan. 

Lelaki itu hanya menatap datar benda bernikotin itu. Jelas peraturan direhabilitasi tidak boleh mengonsumsi sejenis rokok dan lainnya, tapi temannya yang satu ini beda, dia dari keluarga kaya raya apapun bisa dia lakukan, sebenarnya keluarga Ethan juga kaya raya tapi diatas langit masih ada langit, bahkan sebelumnya Ethan sudah kenal dengan pemuda itu, namanya Reyhan anak dari James Jayden yang tak lain adalah atasan Raynar. Dunia memang sempit.

"Udah ambil" final Reyhan meletakannya pada telapak tangan Ethan.

Ethan mulai menyalakan rokok tadi, sudah beberapa minggu ini dia tidak mengkonsumsinya.

Pemuda itu terbatuk akibat asap rokok, saat ada penjaga yang tiba-tiba saja masuk, dia langsung mematikan rokoknya.

Penjaga tadi hanya menatapnya "Jangan keseringan ngerokok mas Reyhan, mas Ethan. Kalian disini tujuannya..."

"....Tujuannya biar gak narkoba lagi, ini kan rokok, its okay lah" Reyhan memotong pembicaraannya.

"Yaudah terserah mas, mas Ethan ada yang mau bertemu dengan anda"

"Siapa ?"

"Kata beliau ayahnya Karina"

Ethan menghembuskan nafas dengan kasar "Bilangin saya gak mau ketemu"

"Katanya penting mas,"

Dengan langkah malas Ethan keluar untuk menemui ayah dari Karina.

"Apa kabar om ? Kangen sama calon mantu nih ceritanya ?" Sapa Ethan yang membuat Surya justru muak, karena Ethan menyapanya dengan raut wajah yang cukup meledek.

RETHAN |  Heeseung X Ryujin [√ ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant