Chap2 :Masa lalu

8 0 0
                                    

Gadis itu berjalan menuju sebuah meja yg di atasnya ada sebuah gelas yg berisi wine,dia meraih wine itu menenguknya sambil melihat ke arah luar balkon apartemennya.

"Namaku sook yuri usiaku 24tahun, aku adalah seorang mafia paling di takuti di nengara ini, tpi aku bekerja hanya untuk aliansi ku saja black Orchid,black Orchid adalah aliansi yg di buat oleh ibuku. Siapa yg menyangka Gadis mafia yg paling di takuti ini pernah mati dan hidup kembali,orang-orang biasa menyebutnya reinkarnasi.Kematian ku cukup tragis,itu adalah hal yg paling aku benci untuk di ingat karna hari itu aku bahkan tak mampu menyelamatkan nyawa orang-orang yg aku sayangi"

2 TAHUN LALU DI SEBUAH UNIVERSITAS

"Yuri~aa.."
seorang gadis pendek dan manis terlihat tengah berlari sembari menampakkan senyum manis yg di lengakapi dengan gigi putih rapi tersusun di dalamnya ia mengampiri gadis bernama yuri sosok tinggi dengan wajah tegas yg kini berdiri menghadap sumber suara manis itu.

"limeii..."Senandung kecil keluar dri mulut yuri

"heii kau itu yahh suka sekali meninggalkannku sendiri"Gadis manis itu menggembungkan pipinya melipat kedua tangan di dadanya ia kini sedang marah dan kesal namun nampak sangat imut bagi yuri yg kini sedikit merona melihat tingkah imut sahabatnya itu
"ekhmm..,emm karna aku tidak ingin mengganggumu dgn teman-teman mu"

mendengar alasan itu limei menatap yuri kesal "Heii kau ini juga temannku,teman terbaikku eh bukan teman tapi sahabat terbaikku" Limei memeluk yuri seperti anak kecil yg sedang mendapat eskrim dari ibunya

"Limei setelah semester ini berakhir aku akan pergi ke amerika"

Limei yg tadinya memeluk yuri manja, dgn cepat melepasnya dan menatap yuri sedih "Heh..heh tidak bisa seperti itu apa kau akan meningalkan temanmu ini!! kau Curang!!!" Limei mulai berkaca-kaca.

"Tidak aku tidak bermaksud seperti itu...tpi bukannkah kau juga akan segera menikah?"

"tapi tetap saja kau curang!!"
Limei menangis di tengah koridor kampus hingga mengundang perhatian para mahasiswa lain di sana.Yuri yg menyadari hal itu mulai sedikit khawatir dan memperhatikan sekitarnya.

"Limeii...berhentilah menangis kita menjadi tontonan" Yuri bersenandung kecil di telinga limei. Limei tidak menghiraukannya dan terus menangis bahkan tangisannya semakin kuat

"Limeii..."Dahi yuri mulai berkerut alisnya menyatu khawatir jantungnya berdegup dengan kencang.Ia tidak mampu melihat sahabatnya ini menangis apalagi karna dirinya Yuri tidak tau harus melakukan apa,dia mengulurkan tangannya meraih limei menarikknya dalam pelukannya.

"Hwaaaa!!!!!! Aku tidak ingin jauh darimu!!! jangan pergi "

"Ba..baik aku tak akan pergi ku mohon berhentilah menangis" Yuri mengelus surai Lembut limei.
Perlahan suara isakan manis itu kini mulai menghilang
"Kau janji?"Limei menatap yuri dengan mata sembab itu hidungnya bahkan merah karna menangis tadi
"em" Yuri hanya mengangguk

"okay" Limei kembali riang hanya dengan anggukan itu.
"karna hari ini kau membuatku menangis kau harus membayarnya"

Yuri memicingkan matanya meminta penjelesan
"ah sudahlah ayo ikut aku,
kau harus mentraktirku ace krim besar versi jumbo"
Limei menarik yuri keluar kampus.

6Bulan kemudian

Terlihat sebuah ruangan luas di hiasi aneka hiasan indah bau bunga harum di setiap sudut serta konveti bertebaran di mana-mana.Hari ini adalah hari yg paling di nanti mahasiswa di kampus.Ini adalah hari Wisuda hari kemenanga bagi mereka Bahkan para orangtua.

Kini acara wisuda telah selesai para mahasiswa telah keluar dri ruangan di sambut keluarga mereka masing-masing.
Di sisi lain terlihat seorang gadis
tinggi berambut hitam itu masih duduk di kursi dalam aula wisuda,raut wajahnya tidak menggambarkan apa-apa terlihat kosong tapi hidup,aura tegas itu seakan menutupi ke kosonganya.

"Ah itu dia!!!! " Suara teriakan memenuhi ruangan itu.Gadis itu sentak berbalik menoleh ke arah suara itu "Limei??"

"Ahh kau ini kami mencarimu,semua orang sudah keluar dan kau masih di sini"Limei mengomel mendekati yuri yg kini berdiri dari kursinya.

"Limei kenapa kau disini?
"Hei hei heii...halo nona yuri aku tau aku ini wanita yg sibuk tpi
aku tak akan melewatkanmu"
Yuri tersenyum tipis saat sekilas melihat cincin di jari manis sahabatnya.sahabatnya itu yg kini sudah menikah dan berkeluarga tidak mungkin baginya untuk terus mengikutinya itulah yang kini sedang Yuri pikirkan.

"oh iya kau tau aku datang dengan siapa?"
"?"
"oh dasar es...ibu!!! ibu dia di sini!!"Limei terlihat sangat antusias saat memanggil sebutan itu
"ibu??"
Dari arah pintu nampak seorang wanita paruh baya datang berjalan menghampiri mereka.
"yuri..."wanita itu tersenyum lembut penuh ketulusan

Yuri terdiam pasalnya di depannya kini ibunya ibu kandung yg begitu ia sayangi datang di hari wisudanya.
"ibu..."Yuri dengan cepat memeluk ibunya erat ia meneteskan air matanya.
"sudah sudah jangan menangis sayang" Wanita itu menepuk punggung yuri "kau tumbuh tinggi lagi,kau mau setinggi apa hm?"

"iya ibu,ibu benar lihat aku sudah seperti ank smp di sampingnya" limei melipat tangannya seperti biasa
"oiya ibu di mana dia bukankah dia bersama ibu tdi?"

"suamimu..?owh dia tdi di sini"
Wanita itu menoleh kebelakang
"aku di sini sayang" Suara berat pria terdengar dri belakang limei

Mendengar suara berat  itu yuri menjadi gelap ia melepas pelukannya pada ibunya jantungnya berdegup sangat kencang ia Menatap tajam pria tinggi kekar itu. "hei kau melihat apa es, Dia Kang Doshik suamiku makanya seharusnya kau datang ke pernikahanku dasar jahat"

Yuri luluh ia menatap limei sendu merasa bersalah "maaf" senandung kecil rasa penyesalan berhasil dia keluarkan
"aku hanya bercanda sayangku
aku sama sekali tidak marah aku
tau kau sibuk" mendengar ucapan itu Yuri sedikit lega namun masi penuh rasa bersalah, sesaat kemudian ia menatap ibunya.
"ibu kenapa ibu disini? bukankah ibu sedang di paris?"

"sayangku yuri,ini adalah hari penting bagimu tentu ibu datang
tpi sepertinya kita harus berterimakasih pada doshik karna dia yg sudah menjemput ibu ke sana"
Wanita itu menatap Doshik sambil tersenyum,Doshik yang menyadari hal itu juga membalasnya dengan senyuman

"Ayo ucapkan trimakasih sayang"
"terimakasih"
"sama-sama nona yuri''
Yuri menatap tidak suka pada pria itu

"oh iya ibu,yuri karna kalian ada disini bagaimana kalau kalian ikut dengan kami ke perjamuan
atas pernikahan kami bagaimana sayang kau setuju?
"Hm tentu saja"
Pria itu meraih tangan limei menggenggamnya lembut.

"ide bagus mari kita ke sana"ibu Yuri terlihat bahagia mendengarnya berbeda dengan Yuri yang terlihat ingin menolak
"iya ayo"
"tpi ibu...."
"sudahlah ayo janga menolak"
"baiklah"

Yuri hanya bisa mengalah sebelum akhirnya pergi  berjalan keluar aula  menuju tempat jamuan.
.

.

.

.

.

.

Medan
senin 21 maret 2022

Revisi
Aceh, Kam 16 NOV 2023


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Bringer Of Destruction (Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang