Ricky

170 43 10
                                    

Happy reading

⚠️

Hembusan angin menerpa wajah fenly di tengah tidur lelapnya., rambutnya terus berayun kecil seolah tengah mencoba tuk membangunkannya.

"Mama... ayo main!"

Sayup-sayup dapat terdengar suara anak kecil di telinganya dan terus mengusik tidur lelapnya, hingga akhirnya Fenly pun menyerah... secara perlahan ia pun terbangun dan mendapati dirinya yang kini tengah terbaring di atas rerumputan hijau di dekat sebuah danau.

"Kok gue disini?" gumam Fenly yang baru saja terbangun dengan wajah bingung

"Mama,... Iky bisa terbang haha,"

Suara anak kecil itu kembali terdengar dan kini  secara perlahan sebuah cahaya berubah menjadi nyata, memperlihatkan seorang anak kecil yang tengah berada dalam gendongan seorang pria dewasa yang  Fenly yakin adalah ayah dari anak tersebut, tak jauh dari tempatnya berada sebuah cahaya kembali muncul dan menampakkan sesosok wanita yang tampak tengah duduk di atas sebuah matras yang penuh dengan berbagai macam makanan di hadapannya.

"Mama, ayo tangkap Iky," seru anak kecil tersebut yang tampak begitu kegirangan, sedangkan wanita yang ia panggil Mama hanya tersenyum dan terdiam di tempatnya.

Cukup lama Fenly terdiam dan menatap satu keluarga itu dengan penuh tanda tanya, hingga akhirnya suara tawa yang sejak awal ia dengar pun berubah menjadi suara tangisan, rintihan dan teriakan panik secara seketika.


⚠️


Tubuh Fenly terasa membeku, dunia terasa seperti membawanya berputar hingga akhirnya pandangannya yang awalnya menjadi kabur kini kembali terlihat jelas, Fenly membeku di tempatnya dengan semakin bingung... kini dihadapannya secara perlahan muncul dinding bercat putih dan banyaknya orang yang berlalu lalang di sekitarnya tanpa sedikitpun memperlihatkan keberadaan.

Dalam sekejap Fenly serasa menjadi makhluk halus seketika disaat beberapa perawatan berlari dan menembus tubuhnya begitu saja,  terkejut? Sudah jelas. namun ditengah-tengah keterkejutannya perhatian Fenly kembali terganggu dengan suara tangisan di salah satu ruang rawat di rumah sakit di. Ia mendekat dan kini dapat ia lihat dengan jelas ... anak kecil yang sejak awal ia lihat kini terbaring tak sadarkan diri dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. Rasa penasaran mulai muncul di benak Fenly dan dengan secara perlahan Fenly pun menembus pintu dan masuk kedalaman ruangan tersebut, ia memperhatikan anak itu dengan kasihan namun, tak berselang lama ekspresi bingung pun kembali ia tunjukkan tepat sesaat setelah ia mengetahui informasi pasien yang terpampang di sana.

"Ricky... zacno?" Gumam Fenly menyebutkan nama pasien yang terlihat jelas di sana, ia terkekeh kecil dan memandang sekitarnya... sungguh ia tak menyangka akan mengalami hal seperti ini.

"Lo nunjukin masalu lo ke gue? Memangnya apa yang lo mau?" Ucap Fenly menatap langit langit kamar bernuansa putih itu.

.

.

.

"Tak ada pilihan lain mas! Kita harus bertindak cepat... aku gak mau kehilangan Ricky... cuma ritual itu satu-satunya cara yang kita punya saat ini," Suara seorang wanita mulai terdengar oleh Fenly dan ternyata kini tepat diarah  belakang tubuhnya, sosok orang tua Ricky tiba-tiba saja muncul dengan adegan pertengkaran yang terjadi di antara keduanya.


"Kamu gak ngerti ya? Kalau kamu melakukan ritual itu,  maka sosok jahat itu akan bangkit dan menggunakan tubuhnya kamu untuk menjadi wadahnya... Ricky mungkin akan tetap hidup... tapi dia akan menjadi anak tanpa seorang ibu!" Tegas sang ayah yang lantas membuat Fenly membeku di tempatnya seketika.  Dia tadi bilang apa? Ayolah Fenly baru saja bangun, semua ini memerlukan banyak kapasitas di otak Fenly yang bahkan masih memasang wajah kantuknya.


BLACK DOOR ✅Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ