CHILDREN SHOULD BE UNDERAGE OF DO NOT COME HERE ⚠️
21+⚠️
-hai ini lanjutan dari akun sebelah
akunku yang @phwangxuxi itu ga bisa di buka
jadi mohon buat para readers setiaku dimaklumi
follow dulu sebelum membaca😊
jutteyok
-salam dr haechan
🏆3 IN...
Hai para reader setia Thanks uda suportauthor yang masih abal-abal ini ya...
⚠️🔞 Sekali lagi author ingetin ya minimal Yang baca itu umurnya 15 tahunan lah ya Bagi yang alim able mending Jangan mampir yagesya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading~~~
_________________________________
"Si...silly its you?"marka memastikan.
"Hmm how are you marka?" Ucap silly dengan enteng.
Marka langsung beranjak dari tempat duduknya,lalu merengkuh tubuh silly yang lebih kecil darinya.
"sure i'm not good sil.." ucap marka menjawab pertanyaan silly yang dilontarkan tadi.
Deg
Tiba-tiba jantung silly berhenti berdetak ketika marka dengan suara deepnya menerpa telinganya apalagi dengan jawaban seperti orang depresi.
"M..marka... lepasin dulu" ucap silly.
Marka melepaskan pelukannya,lalu menatap kedalam bola mata silly.
"Sil i love you, i miss you, I need you sil. Please don't leave me" ucap marka dengan raut penuh kekhawatiran.
"Marka, lo lagi mabuk."sahut silly.
"No. Gue serius sil,gue masih sadar. Gue ingin lo,gue sayang sama lo sil"ucap marka lagi.
Badan marka agak terhuyung saat silly mencoba melepaskan pegangan marka pada tubuhnya.
"Lo mabok marka."akhirnya silly memapah marka ke luar dari club.
___________________________
Silly membawa marka ke villanya. Karena jujur silly tidak tahu dimana marka menginap.
Silly bertemu dengan marka bukan karena disengaja,ia melihat postingan marka terakhir kali di pantai pandawa,dan kebetulan ia juga bekerja di cafetaria dekat pantai itu.
Setelah hampir menjelang malam, silly meminta izin pulang terlebih dahulu pada atasannya untuk memastikan apakah marka ada disana atau tidak.
Sampailah dia mengikuti marka ke bar dekat pantai itu,ia mendengar saat marka bilang terus menyebut namanya.hingga akhirnya ia tidak tahan saat marka mencoba meminum alkohol lebih banyak lagi.
