𝗝𝘂𝗱𝘂𝗹 𝗹𝗮𝗺𝗮 :
𝖥𝖺𝗍𝗁𝖾𝗋 𝖺𝗇𝖽 𝖣𝖺𝗎𝗀𝗁𝗍𝖾𝗋 || 𝖲𝖺𝗇𝗈 𝖬𝖺𝗇𝗃𝗂𝗋𝗈𝗎 𝗑 𝖱𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋𝗌
[End]
💞💞💞💞
Terlahir kembali tidak kunjung berhenti, namun tidak satupun memberikan makna yang membekas dalam hatinya.
Kali ini ia terlahir...
FATHER AND DAUGHTER || Sano Manjirou X Readers 💕💕💕
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~SUDUT PANDANG AYAH~
Sinar Surya terbit dari timur dengan gagah dan percaya dirinya, menyinari hingga ujung kota Tokyo, hingga keseluruhan nya.
Burung-burung tak berhenti berkicau dengan indahnya menyambut hari baru, tetesan kecil menetes, terperosot jatuh dari dedaunan. Indah dan segar untuk menggambarkan pagi yang cerah ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tangan kekar sang pria menggenggam benda kotak berlapis kaca, dengan didalamnya sebuah foto sederhana yang mengartikan banyak hal bagi kehidupan nya.
Netra hitam yang nampak kosong, hanya diam menatap foto penuh kebahagiaan di dalamnya. Di letakkan nya diatas nakas, dan beranjak berdiri untuk keluar dari ruangan pribadi miliknya.
Rasa hati dan raga nya nampak kosong, seakan tak ada kehidupan di dalamnya, tujuanpun tidak dimiliki nya. Hanya menjalankan hari-hari seperti biasa sebagai Kriminal kejam Bonten yang menjadi berunon besar di seluruh Jepang.
Dentingan sendok tengah beradu dengan lapisan kaca yang menjadi tempat makanan diatasnya, suasana pagi yang amat hening. Dia sendiri.
"Bos! Aku sudah menyelesaikan masalah di distrik Minato." Sanzu Haruchiyo berujar melapor pada pria Sano yang dianggap rajanya.
"Hm" jawaban yang sangat singkat diberikan nya.
"Panggil petinggi Bonten yang lainnya. Kita rapat hari ini, untuk menyelesaikan masalah di Roppongi."
Beranjak pergi, meninggalkan Sanzu Haruchiyo yang mulai berkutik pada benda tipis yang dimiliki ratusan jutaan lebih manusia di muka bumi.
Rapat selesai. Mikey hanya diam disofa menunduk diam merasa hampa. Apa yang harus dilakukan nya?
Terkadang benak hatinya ingin keluar dari mansion utama menuju mansion belakang, tunggu! Memang apa yang di lakukan nya di mansion belakang yang kosong?, pikirnya.
Takkala pikiran nya terkadang beralih kearah bayi yang dibuangnya 5 tahun yang lalu. Entah kenapa, tak ada yang tahu. Decihan kasar dikeluarkan nya.
Beranjak pergi kebelakang Mansion utama, lebih tepat nya adalah taman mawar merah yang berada di belakang mansion.