04

679 62 0
                                    

"Kenapa om bin balik? Katanya om bakal tinggal lama di jepang?" tanya Yujin penasaran.

Hanbin menatapnya ragu, "Sebenernya..."

"Abang tau!" tiba tiba Gyuvin menyela dengan semangat.

"Pasti om bin kena tipu di negara orang terus sulit buat bertahan hidup makanya om bin balik," tebaknya.

"Mana ada ya bang, pasti karena om bin ga bisa bahasa jepang jadi om bin balik," balas Yujin tak terima.

Hanbin cuman menghela napas, "Terserah kalian aja lah."

Melirik jam dinding, kemudian ponselnya, Hanbin mengerutkan dahinya bingung.

"Papa kalian kemana sih bang dek?"

Gyuvin sama Yujin diem bentar, berhenti berantem dulu.

Yujin noleh ke abangnya itu, "Papa bukannya lari pagi bareng abang tadi?"

Gyuvin bales ngegeleng, "Ga tuh, pas abang bangun papa udah gaada di rumah."

Tiba tiba Yujin terpikirkan sesuatu, "Jangan jangan papa lagi cariin adek guru les?"

Gyuvin liatin adeknya itu dengan muka bingung, sedangkan Yujin malah tersenyum lebar membayangkan bahwa tak lama lagi dia akan mendapat guru les.

Berbeda dengan Hanbin yang tiba tiba merasa gusar ketika mendapat pesan dari orang yang sejak tadi dia tunggu.

Kak Ji
Gue udah ketemu sama dia
Gue titip anak anak dulu bentar

___

PAPA
___

Sebuah kopi americano tersaji diatas mejanya. Jiwoong tersenyum pahit ketika hidungnya mencium aroma tak asing dari kopi yang diberikannya.

"Kapan kamu balik?" Jiwoong memulai percakapan ketika lawan bicaranya duduk di hadapannya.

Lawan bicaranya menolak untuk bertatapan langsung dengannya, "Sebulan yang lalu," balas Hao sembari menggigit pelan bibir bawahnya.

"K-kenapa mas tau aku disini?" tanyanya dengan ragu, namun Jiwoong hanya tersenyum kecil.

"Soal kenapa saya tau, itu ga penting. Saya ga mau lama lama disini, jadi langsung ke intinya saja."

Ucapan yang terdengar begitu serius membuat Hao akhirnya balas menatapnya, bertatapan dengan wajah datar menyeramkan yang terasa menyakitkan untuk dilihatnya.

"Jangan pernah dekati anak anak saya."

Jiwoong mengeluarkan sebuah kertas, "Ini kertas yang pernah kamu kasih ke saya 10 tahun yang lalu, saya sudah tanda tangan dengan syarat anak anak menjadi tanggungan saya."

Hao menatap tak percaya pada kertas dengan cap resmi yang ada dihadapannya.

Tanpa menunggu balasan dari lawan bicaranya Jiwoong segera bangkit dari duduknya, namun pergerakan terhenti karena telapak tangannya ditahan.

"T-tapi mas mereka juga anak aku, aku mau ketemu mereka," pintanya dengan begitu memohon.

Namun Jiwoong mengibaskan tangannya agar pegangannya terlepas, "Saya ga akan pernah mengakui kamu lagi."

"Ini peringatan terakhir saya, jangan pernah dekati anak anak saya."

Jiwoong keluar dari cafe dengan langkah cepat, suara pintu yang ditutup dengan keras, tak ingin mendengar isakan memohon dari yang lebih muda.

Genggaman pada ponselnya mengeras, Jiwoong tak pernah mengira bahwa bertemu dengan seseorang yang sudah meninggalkannya 10 tahun lamanya membuatnya lemah seperti ini.

"Dengan ini harusnya semua sudah selesai."

___

PAPA
___

"Papa pulang!"

Kedua anaknya dan Hanbin yang sedang bertarung game menghentikan pergerakan mereka.

Jiwoong menggoyangkan plastik makanan yang sedang di bawanya.

"Ada yang mau ayam?" yang tentu saja segera di serbu orang orang kelaparan.

Membiarkan kedua anak gemasnya menikmati ayam mereka, Jiwoong dan Hanbin dengan suasana serius sedang berdiam di ruang kerja pemilik rumah.

"Jadi kak ji tadi ketemu sama dia?" tanya Hanbin.

Jiwoong mengangguk, "Seperti yang gue bilang kemarin, gue harus tegasin sesuatu kalo dia balik. Gue ga mau abang sama adek terikat lagi sama papi mereka. Apalagi adek, pas awal awal dia pergi, adek selalu nangis karena mimpiin dia..."

"...harusnya sekarang semuanya selesaikan? Gue bisa jadi papa yang bisa mereka andalin kapanpun," ucap Jiwoong dengan senyum tipisnya.

Namun bagi Hanbin senyumnya terasa menyakitkan sehingga dibawanya yang lebih tua kedalam pelukannya.

"Lo udah lakuin yang terbaik yang lo bisa kak, gue yakin buat abang sama adek lo papa terbaik mereka."

___

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 16, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PAPAWhere stories live. Discover now