12

1.6K 133 1
                                    

Haechan meringkukkan badannya di sisi kasur dengan selimut menutupi tubuhnya yg kini tanpa memakai sehelai benang pun .

Gadis itu menangis sesenggukan sembari menggeleng gelengkan kepalanya ,dia berharap semua yg telah terjadi pada nya tadi malam  hanyalah mimpi .

Sementara Mark masih tertidur nyenyak di samping haechan, wajah laki laki itu tampak damai dalam tidur nya .

Haechan tidak percaya dengan wajah damai itu ,bisa bisa nya lelaki itu  nampak begitu tenang setelah apa yg sudah dia lakukan pada haechan  .

"Nono tolongin chanie hiks hiks , bawa chanie keluar dari sini , chanie takut hiks hiks"

Haechan memegangi bandul kalung berbentuk matahari miliknya ,kalung itu merupakan kado dari Jeno di saat dia merayakan ulang tahun nya yg ke 10 tahun .

"Haechan Sayang "

Haechan tak menggubris Mark yg kini sudah bangun dari tidur nya lalu menciumi seluruh  wajah haechan dengan bibir gadis itu sebagai penutup nya .

Haechan hanya diam menatap ke arah depan , sementara Mark mengelus rambut haechan dengan sayang ,sesekali mencium kening gadis itu .

"Baiklah, sepertinya sekarang waktunya kita mandi bersama "kata Mark dengan senyuman lebar menghiasi bibir nya .

Tanpa pikir panjang lagi Mark segera mengendong tubuh lemah haechan ala bridal style dan  membawa nya masuk ke dalam kamar mandi .

"Nono  maafin chanie  , tolong cepat datang hiks hiks ,chanie  sudah tidak sanggup lagi berada di sini "
















.
.
.









Asahi menatap ke arah hyunjin dengan pandangan datar kemudian kembali masuk ke dalam setelah membukakan pintu untuk laki laki itu  .

Hyunjin menatap Asahi dengan  pandangan tak biasa ,dia tidak sadar kalau dari tadi doyoung sudah memperhatikan tatapan yg di berikan hyunjin pada kakak tirinya tersebut.

Tanpa aba aba lagi doyoung segera mengambil tempat duduk di samping kakak tirinya itu lalu merangkul nya .

Doyoung menoleh ke arah hyunjin yg kini tengah mengepalkan tangan nya kuat di tambah dengan raut wajah dingin yg kini sedang menatap tepat ke arah nya .

"SAYANG"

Beruntung hyunjin bisa menyeimbangkan badannya saat Felix  memeluk dirinya dengan tiba tiba .

Beomgyu mencibikkan bibirnya kesal saat melihat ke arah dua pasang kekasih yg tengah bermesraan itu .

Bahkan raut wajahnya semakin kesal saat melihat adik laki laki nya yg kini tengah duduk di sofa sambil merangkul Asahi dengan mesra nya .

"EHEM , Tolong ya kalau mau pacaran tempat nya jangan di sini "setelah mengatakan hal itu beomgyu langsung pergi dari sana sembari menghentak hentakkan kakinya .

"Siapa juga yg pacaran ,dasar bocah "kata Asahi dengan nada sinis nya ,hal itu membuat doyoung tersenyum kemudian mencubit pipi Asahi .

"Kak sahi tunggu di sini sebentar ya ,gue ambilin bubur yg tadi gue beli "

Asahi hanya membalas nya dengan  menganggukkan kepalanya ,padahal dia sangat malas untuk makan apapun ,tapi demi haechan dia harus mengisi tenaganya .

Merasa sedikit haus Asahi berjalan menuju ke arah dapur menyusul doyoung yg dari tadi tidak kembali kembali,padahal janji nya hanya sebentar tapi sudah lima menit  Asahi menunggu bocah itu tidak datang juga .

"Ok Mark ,gue bakal beli makanan nya sekarang ,Lo tunggu aja "

Asahi menyembunyikan dirinya saat melihat hyunjin yg tengah menerima telpon di taman belakang rumah nya  ,dan tadi telinga nya sama sekali tidak salah dengar kalau laki laki itu menyebut nama Mark .

"Tuh orang kok gerak gerik nya mencurigakan banget ya"batin Asahi



"Hahaha , jaga haechan baik baik , nanti kabur lagi "

Pupil mata Asahi melebar saat mendengar nama sang kakak juga di sebut sebut oleh hyunjin .

"Jadi selama ini kak haechan ada sama mereka "ucap Asahi dengan nada lirih

"Ok siap , "

Tanpa aba aba lagi Asahi segera berlari dengan cepat menuju ke arah halaman rumah nya saat hyunjin menutup telpon nya.

Asahi membuka jok belakang mobil hyunjin lalu masuk ke dalam nya, hanya dengan cara inilah dia akan tau di mana tempat haechan di sekap  .

Sementara doyoung yg kini sudah kembali dengan membawa satu mangkok bubur di tangan nya nampak melihat sekitar mencari keberadaan Asahi yg kini sudah tidak ada lagi di tempat nya .

"Kak sahi kemana sih , udah hilang aja , apa jangan jangan di kamar nya ya " doyoung pun segera menaiki tangga menuju lantai atas tempat kamar gadis itu berada .















"Sayang kayanya aku harus pergi deh , soalnya ada hal yg perlu aku kerjain ,nggak pp kan "

Felix mencibikkan bibirnya lalu memeluk tubuh tinggi hyunjin dengan erat .

"Kok cepat banget sih,padahal kan aku masih kangen banget sama kamu ,di sini aja dulu ya ,jangan pergi   "rengek Felix yg kini masih memeluk hyunjin .

"Maaf ya , tapi aku benar benar nggak bisa sekarang , nanti kalau ada waktu luang lagi aku pasti Dateng kesini, aku janji sama kamu ,"jelas hyunjin sembari menangkup pipi kekasih nya .

"Yaudah deh , tapi janji ya nanti Dateng lagi kesini "

"Iya janji , yaudah aku pergi ya " hyunjin mengusak lembut  rambut Felix kemudian segera pergi dengan mengunakan mobil nya .







"Kak Felix ,liat kak Asahi nggak "tanya doyoung pada Felix yg masih betah memandang ke arah luar .

Felix memutar bola mata nya malas ,apa apaan adiknya ini ,semakin menambah buruk  suasana hatinya saja .

"Mana gue tau , pergi keluar kali, lagipula gue heran sama Lo , kenapa hari ini Lo jadi baik gini sama tuh anak, biasanya juga ogah ogahan, oh atau jangan jangan Lo udah kena guna guna anak itu ya ,sampai sifat Lo berubah kaya sekarang"kata Felix dengan nada kesal nya

"Emang kenapa kalau gue baik sama kak asahi, kak harusnya Lo sama kak beomgyu juga baik sama mereka , mereka itu orang  baik ,nggak seharusnya kakak benci sama mereka "jelas doyoung dengan wajah serius nya

"Diem Lo ya , anak kecil kaya Lo mana ngerti masalah kaya gini "

"Oh berarti kakak ngerti dong ,kalau kakak ngerti nggak seharusnya kakak jahat sama mereka kak ,terutama sama kak haechan "

"Berani Lo ya sekarang bicara kaya gitu sama kakak kandung Lo sendiri" Felix ingin menampar doyoung namun hal tersebut segera di urungkan nya .

Sementara doyoung hanya bisa tersenyum sendu menatap ke arah Felix .

"Kenapa kak , ayo tampar aja , kenapa berhenti, ayo tampar "kata nya dengan nada yg terkesan dingin .

Sementara Felix lebih dulu memilih pergi dari sana sebelum dia semakin tidak bisa mengontrol emosinya .

beomgyu yg dari tadi menyaksikan kejadian tersebut memijat mijat keningnya, jujur saja baru kali ini dia melihat doyoung berani berbicara seperti itu pada saudara nya sendiri.










TBC

ObsesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang