Pesan dari Hati | 23

837 88 24
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Seharusnya tidak seperti ini, rencana yang sudah disusun rapi, ternyata hancur tanpa disadari."

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Empat tahun kemudian

Arhan tersenyum manis setelah selesai memberikan sambutan diatas podium. Lelaki berkemeja putih polos dipadukan dengan jas dan dasi serta celana hitam polos berjalan kembali ke arah tempat duduknya.

Kemudian, acara wisuda diakhiri dengan sesi foto bersama. Arhan yang sudah melakukan foto bersama teman-teman angkatannya, segera mencari keberadaan calon istrinya.

Sebentar, calon istri. Mengingat hal itu membuat senyum manis terbit dibibirnya.

Ya, dua tahun yang lalu. Arhan sudah memantapkan diri mengkhitbah Arsyila. Dihadapan kedua orang tuanya. Tetapi, untuk khitbah resmi bersama keluarganya, Arhan belum melakukannya. Sebab ia sudah meminta waktu kepada Abi Dika untuk melaksanakan khitbah resmi, setelah ia diwisuda nanti. Dan rencananya ia akan langsung pulang setelah wisudanya selesai.

"Arsyila!"

Perempuan dengan balutan gamis dan jilbab pashminanya tersenyum manis menatap Arhan.

"Udah selesai Han?"

Arhan mengangguk, ia menatap Arsyila lembut.

"Gak ada hadiah buat aku?"

Arsyila terkekeh, "Kamu mau minta hadiah apa?"

Arhan menggeleng, kemudian tersenyum lembut sembari menatap netra Arsyila. "Menikah denganku. Mau?"

Kedua pipi Arsyila langsung memerah seketika, hingga membuat Arhan menatap gemas perempuan itu.

"Ayok makan! Aku udah bawa kue cokelat kesukaan kamu."

Arhan mengajak Arsyila keluar dari gedung Aula, keduanya pun berjalan bersama menuju ke taman kampus, tempat biasa mereka menghabiskan waktu.

"Ada chocochipsnya?"

Arhan menoleh, lalu tersenyum lembut.

"Sesuai request dari kamu dong!"

Arsyila mengangguk, lantas membalas senyuman Arhan.

Pesan dari Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang