21 (revisi)

970 114 12
                                    

"lo udah denger berita tentang kematian anak sebelah?"

"kayanya kasus bundir kaya tahun tahun kemarin"

"gak bundir, Park Jeongwoo yang ngebunuhnya di gudang kemarin"

"lo liat langsung kejadian itu?"

"gak, cuman cctv gudang itu jadi bukti di sana"

"gua sempet denger rumornya si, gua kira dia gak ngelakuin itu"

Berita tersebut sampai ke telinga Jihoon yang sejak tadi hanya diam menatap tembok didepannya.

Entah seberapa banyak lagi Jihoon mendengar berita seperti ini dari orang orang tentang Jeongwoo.

"jadi tubuh Jeongwoo sudah sepenuhnya dikuasain jiwanya yang lain" batin Jihoon terkekeh pelan.

Park Jeongwoo, pemuda yang Haruto dorong hingga terjatuh dari rooftop sekolah beberapa tahun yang lalu karna kesalahpahaman.

Orang orang menganggapnya telah mati, bahkan Hyunsuk sang kakak Jeongwoo, kejiwaannya sedikit terganggu karna kejadian itu.

Rasa kebencian, dendam dan penuh amarah membuat Jeongwoo hidup kembali namun dengan jiwa yang berbeda.

Justin, sisi jiwa Jeongwoo yang lain dan telah sepenuhnya mengambil alih tubuh itu.

Jihoon memiliki kemampuan melihat sisi lain jiwa seseorang, jelas dirinya bisa melihat semua yang terjadi selama ini.

Hyunsuk iri dengan Jeongwoo, ia mendapat kasih sayang lebih dari ibunya sedangkan dirinya tidak.

Hingga ia menghasut Haruto dan membuat Haruto melakukan hal itu 4 tahun yang lalu.

Dan betapa terkejutnya setelah beberapa tahun setelah kejadian itu, dirinya melihat Jeongwoo kembali.

Justin telah lama ingin membalas semua perlakuan Hyunsuk dan Haruto, namun sisi Jeongwoo nya melarang hal tersebut sebelum memperingati 4 tahun kematiannya.

Dan 4 tahun itu sudah berakhir sekarang, jiwa itu sudah tak bisa lagi mengambil alih tubuh Jeongwoo.

"memalukan" gumam Jihoon menghisap rokok ditangannya dan menghembuskan asapnya.

Ada rasa takut di hati Jihoon, dirinya takut Hyunsuk akan terluka karna perbuatan Justin.

° ° °

BUGH!

Justin tak henti hentinya membogem siswa tersebut hingga terpental ke ujung tembok sana, bahkan seragam putih siswa tersebut sudah penuh dengan darahnya sendiri.

"ucapin kata terakhir lo" tatap datar justin mencengkram rahang siswa itu.

"J-jeongwoo.. ARGH!"

Mendengar nama itu disebut membuat Justin naik pitam dan langsung menusuk pisau yang sejak tadi ia simpan ke dada siswa tersebut.

"jangan panggil gua pakai nama orang bodoh itu" geram Justin dan langsung melempar siswa yang tak bernyawa itu lagi ke dinding yang dipenuhi darah sana.

"orang bodoh yang mau melindungi Hyunsuk dan Haruto, meski dirinya tersakiti itu sudah mati." kekeh Justin mengusap lengannya yang penuh darah.

Dirinya menyadari ada Haruto yang sejak tadi mengintip dibalik pintu gudang sana, pemuda jangkung itu selalu mengikutinya beberapa minggu ini.

"lo mau mati juga?" pertanyaan itu terdengar hingga keluar, membuat Haruto berbalik dan menatap ke arah Justin.

Justin menyeringai mencabut pisau dari dada siswa yang telah dia bunuh tadi dan ingin melemparnya ke arah Haruto.

Namun langkahnya terhenti sesaat, hatinya menolak itu.

Justin tak menyadari sisi Jeongwoo masih hidup, namun tersegel jauh dalam hatinya. Meski tak sepenuhnya bisa mengendalikan tubuh itu lagi karna dipenuhi dendam dan amarah Justin.

"brengsek" rintih Justin berusaha menahan agar tak terjatuh karna rasa sakit yang mendera di tubuhnya.

Darah mengalir kembali dari punggung Justin.

Mata Haruto membulat ketika melihat kejadian itu, hal tersebut sama seperti yang dirinya lihat ketika mendorong Jeongwoo hingga jatuh dari rooftop dan darah mengalir dari punggungnya karna jatuh ke tanah.

Haruto mencoba melangkah ke arah Justin meski pemuda itu menatap begitu tajam dirinya.

"gua udah ingat kejadian itu" gumam Haruto dengan tangan bergetar.

"Haruto?" tatapan tajam itu tergantikan tatapan yang begitu dalam ketika Haruto tiba-tiba memeluknya dengan begitu erat.

"andai aja 4 tahun yang lalu gua gak ngelakuin itu" gumam Haruto memeluk semakin erat tubuh dingin tersebut.

Justin membalas pelukan itu dengan pisau yang sejak tadi disembunyikannya dibelakang punggung Haruto.

"Jeongwoo... ARGH!" darah mengalir dari punggung Haruto, tetapi bukannya melepas pelukan itu dirinya malah semakin mendengkap Justin ke pelukannya.

"ini salah gua, salah gua gak percaya sama lo malam itu" gumam Haruto pelan sebelum tubuhnya jatuh karna tak kuat lagi menompang rasa sakit.

Justin yang melihat itu hanya menyeringai pelan, mengusap darah Haruto yang mengotori bajunya dan berjongkok dihadapan pemuda itu.

"gimana rasa sakit di punggung lo? Rasa sakitnya sama kaya Jeongwoo 4 tahun yang lalu, tapi mungkin Jeongwoo lebih sakit karna orang yang dia percaya ngebunuhnya sendiri hari itu" ucap Justin menatap datar Haruto yang masih menatapnya juga sembari meringis kesakitan.

"JUSTIN!" teriakkan tersebut membuat Justin menatap ke arah pintu sana, matanya membulat kala tahu itu Jihoon.

Orang yang memiliki kemampuan melihat sisi lain jiwa seseorang.

Justin berlari melalui jendela sana dengan cepat sebelum Jihoon berlari ke arahnya juga.

"J-jihoon jangan kejar Jeongwoo"

-18/12/2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABOUT ME || [ Hajeongwoo ] (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang