Fourth Chapter

1.9K 158 3
                                    

Aku akan kembali ke hotel untuk membereskan barang-barangku, mungkin aku akan mencari hotel lain agar Erica tak menemukanku, itu juga jika ia benar-benar mencariku, jika tidak aku sangat bersyukur. Tapi, setelah melihat semua dokumen yang ia curi dan beberapa teorinya, aku semakin penasaran dengan kasus ini. Aku tak tahu harus memercayai siapa. Ketika aku sedang memikirkan itu, ponselku berdering.

"Hey, Chris, kau tahu pukul berapa ini?" emosiku pada Erica benar-benar terbawa,

"Maafkan aku, Justin. Jendral Steven membutuhkan kami, kami semua."

"Ya, aku akan menemuinya besok."

"Dia membutuhkan kami sekarang. Ada suatu operasi mendadak yang akan diadakan."

"Operasi apa?"

"Penggerebekan tempat persembunyian Erica Pistachio."

Aku terkejut, "Apa?! Ada apa dengannya?!"

"Entahlah, Justin. Mungkin kau harus mendengarkan alasan Jendral Steven di kepolisian."

"Aku akan segera menyusul." aku memutuskan panggilannya,

Aku memutar balik mobilku menuju kepolisian, semuanya rumit akhir-akhir ini, mengapa mereka fokus pada kasus Erica daripada kasus pembunuhan ayahnya? Ia bahkan tak sama sekali membunuh, ia hanya mencuri. Setelah aku sampai, benar saja, banyak polisi-polisi dan mata-mata yang pernah kulihat sebelumnya. Mereka mengorbankan waktu mereka demi menghadiri rapat pada pukul 3 pagi. Aku pergi ke ruangan tempat dimana rapat diadakan. Jendral Steven sudah berada disana dan bersiap membuka rapat.

"Baiklah. Aku ingin kalian mempersiapkan beberapa personil untuk menggerebek tempat persembunyian Erica Pistachio sekarang juga. Para mata-mata tolong bantu aku mengumpulkan semua informasi tentangnya."

"Pak, tolong jangan terburu-buru dengannya. Mungkin kita bisa memulai dengan memata-matainya terlebih dahulu." usul seorang polisi,

"Untuk berapa lama?" tanya Jendral Steven,

"Mungkin beberapa hari sampai... "

Jendral Steven memotong perkataannya, "Sampai semuanya, bahkan wartawan tahu adanya tahanan yang melarikan diri dari sini? Sampai banyak media menulis opini tentang kacaunya sistem keamanan dan kinerja para pekerja disini? Atau sampai presiden menutup kepolisian ini? Kami semua akan kehilangan pekerjaan kami hanya karena seorang gadis berumur 20 tahun?! Apa kalian semua tak malu jika itu terjadi?"

Nampaknya hampir semua orang yang menghadiri rapat ini tertegun mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Jendral Steven. Semuanya memang benar, jika kasus ini bocor ke publik, akan banyak media yang menulis artikel buruk tentang tempat ini. Tapi, rencana yang dibuat Jendral Steven tidak memenuhi beberapa prosedur yang ada.

Aku berdiri dari kursiku dan menatap Jendral Steven, "Pak Jendral, aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan."

"Silahkan, Justin."

"Pertama, apakah ada alasan lain mengapa kau merencanakan ini? Kedua, apa kau mempersiapkan beberapa taktik? Dan yang terakhir, apakah rencana ini telah melewati tahapan-tahapan yang ada?"

Jendral Steven merapatkan kedua tangannya, "Baiklah, aku akan menjawabnya, satu per satu. Pertama, barang-barang yang dicuri oleh Erica Pistachio adalah berkas-berkas milik suatu perusahaan, seperti rahasia-rahasia perusahaan tersebut, yang aku takutkan adalah perusahaan itu melaporkan kami karena petugas lalai dan keamanan lemah, seperti yang sudah kubahas tadi, intinya, selain merugikan perusahaan tersebut, Erica secara tidak langsung akan merugikan kami."

"Kedua?" tanyaku,

"Jawaban dari pertanyaan kedua dan ketiga adalah aku bisa saja menyuruh para personil untuk melakukan sebuah operasi tanpa taktik dan tahapan-tahapan tertentu."

Closed CaseWhere stories live. Discover now