"Aku bilang diam! kenapa kau terus menangis HAH! Dasar tak berguna" teriak nya.
"Aku..hiks...salah apaa...hiks" jawab gadis itu dengan terus menangis
"Kubilang berhenti menangis!"
*Bugh*
"Aarggh!.." jerit gadis kecil itu.
start: 23 Maret 2022
end:...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Oppa, ayo tanggap aku kalau bisa!" teriak Se Rene sambil berlarian
"Tunggu, tunggu aku Se Rene" ucap Jeno
Se Rene pun yang berlari dengan cepat tidak memperhatikan ke arah depan dan berakhir menabrak seseorang.
*Dugh*
"Aduhh"
"Apa kau terluka?" tanya lelaki yang lebih tua darinya itu
"e..t-tidak, aku tidak apa apa" ucap Se Rene yang dibantu berdiri olehnya
"Gadis cantik siapa namamu?"
"Se Rene. Lee Se Rene... Kalau Oppa, siapa nama Oppa?" tanya Se Rene dengan malu malu
"Panggil aku Jeff"
"Jeff? ah Tuan Jeffrey? Ibu bilang kau anak Tuan dan Nyonya Jung. Maaf tak sengaja menabrakmu" ucap Se Rene
"Tak usah panggil Tuan. Karena mulai hari ini kita berteman"
"Berteman? tapi Oppa lebih tua dariku. Terlebih lagi Oppa sangat tampan"
"Kalau begitu ketika kau tumbuh lebih dewasa, bertemanlah dengan ku. Ah tidak-tidak, lebih dari teman. Apa kau mau?"
Se Rene pun mengangguk malu, dengan senyum yang ada di wajahnya.
"Tapi aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa lagi" ucap Jeffrey
"Sampai jumpa lagi" jawab Se Rene
Tak lama kemudian jeno pun datang dengan nafas yang tersengal-sengal.
"hah....hah...Rene, kenapah lari-mu cepat sekali" ucap Jeno
"Oppa saja yang larinya lama, dasar payah" ucap Se Rene dan langsung berlari kembali
"Bagaimana bisa kau menyebutku payah, awas kau ya" ucap Jeno yang kemudian mengejarnya
Pagi ini pun Se Rene kembali terbangun dengan keadaan seperti hari kemarin dan juga perasaan yang sama membingungkan ini. Dia heran, kenapa selalu bermimpi tentang masalalunya. Apa karena Jeffrey ada disini dan membuatnya teringat kejadian di masa lampau?
Se Rene pun berhenti berpikir dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Dia mulai membereskan rumah dan juga bersiap menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga Jung. Dibantu oleh para pelayan yang lain, Se Rene membawa hidangan yang telah siap ke meja makan.
"Se Rene, tolong panggilkan Jeff. Aku rasa dia belum bangun" ucap Nyonya Jung
