Chapter five

1.8K 72 0
                                    

Hi maaf ya chapter nganu nya udh neng yona revisi.


_____

Kini hari sudah pagi. Mereka melakukan itu dari jam 10.00 hingga 03.00 ntah berapa ronde yang mereka lakukan. Kelvin berhenti melakukannya setelah Yoel tidak sadarkan diri. Meski begitu Kelvin masi punya hati.

Cahaya matahari memenuhi suatu ruangan terdapat sosok pria manis. Tubuhnya masi di selimuti. "Euuhh" lenguhan khas orang bangun tidur.

Menatap langit-langit putih(atap) meraba sebelah kasurnya tidak ada seorang pun di situ. Diam sejenak dan berpikir, lalu tersadar. Ia segera turun dari ranjang

"Arkkh, sial pinggang ku" berjalan terendap endap memegangi bagiannya yang encok.

"Arkk pantatku!" Yoel jatuh terduduk.

Tak lama setelah itu ia melihat sebuah jenjang kaki di hadapannya. Terlihat seorang pria mengenakan setelan jas dan memakai celemek? Sedang menyandarkan bahu melihat Yoel tersungkur duduk.

"Apa sesakit itu, hmm? Mau ku gendong?" Ucapnya.

Yang di tanya mendongak menatap yang bicara "Ck, tidak perlu" Yoel segera bangkit tapi kembali terjatuh.

Kelvin tanpa babibu langsung mengendong Yoel ala koala menuju kamar mandi.

"Hey lepaskan aku!" Rengek Yoel sambil memukul dadanya.

Bukanya sakit, malah tak terasa apa apa pukulan nya itu.

"Mau ku mandikan sekalian hm?" Menempatkan Yoel di bathtub.

"GAK, aku bisa sendiri, pergilah" sinis Yoel. Kaya ngambek:v

"Eh tunggu kenapa kau masi disini?" Sadar Yoel.

"Hm, sekarang kau menyebut ku dengan kasar. Tapi tak apa kau kan kekasih ku mulai sekarang"

"Siapa yang menentukan itu sialan!" geram Yoel.

Wajah cemberut Kelvin "Hm, kau kasar padaku sekarang. Sudah cepat mandi atau ku mandikan" Kelvin menaikkan alisnya.

"TIDAK PERLU aku bisa sendiri" pekiknya.

"Baiklah, Cepat aku sudah memasak untuk mu sayang. Muach" setelah mencium Yoel. Kelvin berlari meninggalkan bilik.

"JANCVK NAJIS" saut Yoel.

***








"Kau sungguh yang membuatnya? Hebat juga" celetuk Yoel sambil mengunyah.

"Hmm, kau sudah tidak marah?" Perkataan Kelvin membuyarkan keharmonisan Yoel.

Yoel beranjak dari meja makan menuju arah kamar "aku sudah selesai" celetuknya.

Kelvin melihat itu pun ikut beranjak dan mengejar pujaan hati.

Memeluknya dari belakang. "Lepas" ucap tegas Yoel.

"Jangan marah, maafkan aku. Apa kau mau sesuatu, aku akan membelinya untukmu" nada nada lembut.

CEO & SEKRETARIS Where stories live. Discover now