03.tiga

1.2K 77 2
                                    

SebelumNya~~

"Berbaringlah biar Daddy usap usap"seru gahen sambil membantu Arga berbaring setelah nya mengelus elus dada Arya.

Marvel serta Erlang hanya tersenyum sudah lama tidak melihat gahen serta Samuel berlaku seperti itu terlebih lagi Samuel yang sangat tidak memperhatikan sekitarnya bahkan saat adik adik nya sakit dulu dia tidak se hawatir itu, ternyata kehadiran Arga merubah semua nya dan mereka juga sangat menyayangi Arga, sangat menyayangi nya.

***

S

etelah kejadian Arga tersedak yang berakhir dia jadi tertidur.

Marvel serta gahen sedang berada dikantor milik gahen dan meninggalkan Arga bersama ke 5 putraNya.

"Bion bagaimana informasi tentang nya??"terlihat gahen yang sedang berada dikantornya dengan Marvel yang sedang membicarakan tentang hal serius.

"Yah tuan dia kembali setelah sekian lama"terlihat guratan didahi gahen serta Marvel menatap penuh dendam pada banyak potto yang telah dibawa bion tadi.

"Perketat penjagaan Arga dan taruh beberapa pasukan inti didepan ruangan putraku"seru gahen dan bion hanya mengangguk dia tau seberapa berharganya sosok itu ARGALEN putra bungsu dari tuan nya sangat berharga.

"Baik tuan"

***

"Awas gua mau pulang"terdengar Geraman marah dari pria yang sedang duduk itu

"Apa maksud dengan ucapan mu itu Arga"Ucap Samuel geram

"Gua mau pulang! Budek yh"ucap Arga mendelik Samuel hanya menghembuskan nafas panjang mencoba menahan emosi nya.

"Diam lah dan jangan bertingkah"Samuel hanya menggeleng melihat muka nyolot seorang argalen untung adek nya astaga.

"Apasih"

"Arga itu Abang mu kau tidak boleh seperti itu"Arga hanya acuh mendengar peringatan dari Samuel toh dia cuma tau si gahen itu sma si gara ehh maksudnya bang gara.

"ckk apasih, lagi kalian siapa sih dari tadi ngatur² gua mulu?"Samuel hanya diam, sedangkan yang lain hanya menatap Arga intens.

"astagaa dosa apa sih gua ketemu mereka"gumamnya lirh.

****

"Abang Leo mau makan ayam kok cuma ada tempe si"tak habis pikir dengan isi otak risky dan Sandy padahal dia berpesan makan ayam malah tempe yang ada.

"Udah terima ajh sih"Leo hanya menghela nafas jengah

"ABANGG ISS ITU PUNYA LEO"teriakan nyaring berasal dari mulut lemes seorang Leo, pasalnya tempe yang hanya tersisa 1 dan itu jatah miliknya diambil oleh Yudha.

"Kata nya mau ayam yaudah sana beli tempenya buat Abang ajh"mendengar ucapan Yudha membuatnya sangat jengkel mengapa ada manusia yang otak nya dangkal semacam Yudha risky dan Sandy.

"AB..-"ucapan nya terhenti saat melihat ranfir yang datang dan membawa sepiring ayam yang kelihatan nya sangat lezat itu.

"Berhentilah bertengkar ini makanlah, bukan kah adek Abang pingin ayam hmm"ucapan ranfir mengundang senyum lebat dari bibir Leo dengan tatapan mengejek melirik ketiga nya sengit.

"Ahh Abang ranfir yang terbaik"setelah mengatakan itu dia menarik sepiring ayam itu dan memakan nya dengan gaya yang mengejek ketiga orang yang cengo itu.

"LEO ABANG MINTA YAHH"seruan memohon dari risky

"Abang juga Leo, ga kasihan sama Abang liat makan nasi tempe sama garem doang"ujar Sandy mendramatis suasana Leo menahan tawa setelah melihat muka Sandy yang sangat jelek itu.

"Leo kasihanilah kami"sekarang giliran siyudha yang memelas dengan tangan menyatu didepan dadanya.

"Iss apasih Abang liat noh bang ranfir sama bang rival adem ayem gada tuh yang berisik kaya ayam kawin"ketiganya melotot tak terima astaga untung adek nya ini sangat mereka sayang walau ngelunjak sama persis kaya Arga.

"Makan"semua menoleh dan mendapati wajah rival dan ranfir yang sangat tidak bersahabat itu.

"Ehh eh yaudah deh makan cepet"gugup risky dan mereka melanjutkan makan nya dengan sesekali lelehan dari Leo.

****


"Bagaimana?"terlihat menggiurkan bagi Arga, penawaran yang sangat menguntungkan baginya tapi dia juga harus sabar setiap hari melihat muka muka datar dari abang² nya.

"Yaudah gu- maksudnya Arga mau"terlihat menyimpan miring dari mereka.

"Baiklah kau akan bertemu mereka dan jangan lupa bion akan menemani mu"Arga hanya mengangguk saja toh dia senang sebentar lagi akan bertemu para sahabat laknatnya itu dan adek nya Leo.

"Waktunya makan siang"ucap gahen dan mengambil bubur yang sudah disediakan

"Apasih masa gu-, Arga makan nya bubur. gamau"tolak Arga dan memalingkan mukanya membuat mereka terkekeh gemas.

"Tidak Arga kau harus makan, dan kalau kau tidak makan tidak ada pulang untuk besok"Arga melotot mendengar nya hey sudah hampir 1 Minggu dirinya dikurung disini.

"Iss iya iya mana, aaa"setelahnya gahen menyuapi putra bungsu Nya itu dan disaksikan oleh putra² nya yang lain.

***

"Lalu selanjut nya kita harus apa tuan?"seseorang tengah berdiri didekat kaca besar yang menampilkan indah nya perkotaan dengan seringai kecil.

"Awasi terus mereka kita akan kembali ke Jakarta sekarang"sang bawahan membungkuk hormat dan pergi

"Kau harus menderita atas semua yang sudah keluarga mu buat pada putra ku"setelahengatalan itu dia tersenyum dengan sangat lebar.

***



Capternya pendek dulu yah

TBC.


ARGALEN FARENZO DEROX {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang