[Only-Fake?] -5.

859 99 1
                                    

Call me Mpiw!
Sorry for Typo🙏🏻





Jungkook membukakan pintu untuk lalisa setelahnya gadis itu keluar dari dalam mobilnya dan bergandengan tangan untuk masuk ke dalam cafe. Seperti kata Jungkook pada sang sekertaris ia memang akan pergi kencan bersama Lalisa sekalian mengisi perut mereka.

Mereka berdua memilih tempat paling pojok yang berdampingan dengan jendela yang menghadap langsung ke arah jalanan kota Seoul.

"Ingin pesan apa?" Tanya Jungkook.

"Seperti biasa." Ucap Lalisa. Jungkook yang mengerti lantas memanggil pelayan cafe dan memesan pesanan yang diinginkan gadisnya.

"Oppa..." Panggil Lalisa.

"Hm?akhir akhir ini kau sering memanggilku seperti itu, kenapa?" Tanya Jungkook, ia menunduk untuk menatap wajah gadisnya yang cantik itu, mereka duduk berdampingan.

"Karena aku suka!kau keberatan kah?" Tanya Lalisa.

Jungkook tersenyum, "Tidak, hanya saja itu sedikit asing, tapi aku menyukai itu karena kau yang mengatakannya." Ucap Jungkook setelahnya ia mengecup singkat bibir gadisnya sedikit gemas.

"Lagi!" Seru lalisa.

"Hm?" Jungkook menaikan alisnya.

"Poppooo!" Ucap Lalisa.

Cup

Jungkook malah mengecup pipi Lalisa.

Lalisa merengut, "Eung...Ani, tapi di sini!" Lalisa menunjuk bibirnya.

Jungkook tertawa renyah. Astaga gadis ini sangat menggemaskan.

Lantas Jungkook pun mencium bibir gadis itu sedikit lama dan memberikan sedikit lumatan lembut di sana, beruntung cafe itu sedang sepi jadi mereka tak perlu khawatir. Namun agaknya salah, meski sepi masih ada pengunjung lain di sana, tepatnya di dekat pintu masuk sambil menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

Pengunjung itu, Lee Taeyong.

Taeyong tersenyum miring, setitik rasa kecewa muncul dalam benaknya, bukan ia merasa cemburu atau sakit hati dan merasa dikhianati, hanya saja ia kecewa dan merasa dimanfaatkan oleh kekasihnya sendiri, Karena ternyata lalisa memiliki pria lain.

Lantas tanpa berlama lama lagi, Taeyong memilih untuk menghampiri sejoli yang tengah bercumbu itu. Ia akan menyelesaikannya sekarang sebelum perasaannya kembali tumbuh untuk gadis itu.

Tersadar jika ada orang yang menghampiri mereka, lalisa dan Jungkook lantas melepaskan tautan mereka. Kemudian keduanya terkejut bukan main, pasalnya orang yang menghampiri mereka adalah taeyong pria yang berstatus sebagai kekasih lalisa itu.

"Ta-taeyong ya, ak-a-aku." Lidah lalisa Kelu, sulit untuk menjelaskan kebenarannya pada pria yang menghampirinya itu. Ia hanya terkejut dan merasa bersalah, bukan merasa takut atau semacamnya.

"Tenanglah, aku tak apa, aku tau kau memang tak mencintaiku....." Taeyong menjeda kalimatnya, menatap lalisa dengan wajah tenang seperti biasa. Karena jujur dalam hati taeyong ia tak merasakan rasa sakit atau kecewa yang mendalam, yang ia rasakan hanyalah sedikit rasa kecewa karena menjadi orang bodoh yang sulit untuk sekedar mengakhiri hubungan yang kini tak di dasari cinta itu.

".....karena aku pun sama." Lanjut taeyong. Lalisa diam begitu pun dengan Jungkook, tapi di hati kedua sejoli itu mereka merasakan kelegaan, setidaknya mereka tidak melukai hati orang lain terlalu dalam.

"Mari kita akhiri sampai di sini, sepertinya dari awal kita hanya saling tertarik saja bukan saling cinta." Ujar Taeyong lagi.

"Taeyong ah Mian...aku melukaimu." Ucap Lalisa, ia benar benar merasa bersalah.

Dan Jungkook hanya diam, ia tak berminat untuk ikut campur urusan gadisnya dengan pria itu.

Taeyong tersenyum, ia menggelengkan kepalanya, kemudian melirik sekilas pada Jungkook, dan berucap "Tidak, aku justru senang jika kau memiliki pria yang kau cintai, karena awalnya aku berpikir hanya perasaanku saja yang memudar tapi ternyata ketertarikan kita memudar bersamaan, syukurlah karena dengan begitu kita tak akan melukai hati kita."

"Taeyong-ah, terimakasih dan maaf." Hanya itu yang bisa Lalisa ucapkan, karena ia sendiri pun bingung harus mengatakan apa lagi sedangkan taeyong sendiri mengerti dengan situasinya.

"Tentu, yasudah aku pamit, semoga hari kalian menyenangkan." Ucap Taeyong, ia memberikan usapan pada kepala Lalisa untuk yang terakhir kalinya, mungkin?

Mereka memilih untuk saling melepaskan satu sama lain, membebaskan diri dari keterbiasaan, karena percuma saja jika mereka terus bertahan dan bersembunyi dibalik kata sayang serta cinta, yang ada keduanya akan terus saling menyakiti satu sama lain tanpa keduanya sadari. Jadi mengakhiri adalah keputusan yang tepat bagi dua sejoli yang terikat dalam satu hubungan tanpa ada landasan cinta itu.

Diam diam Jungkook tersenyum miring, ia merasa senang.

🧡🖤🧡🖤

"Kenapa melamun hm?" Jungkook bertanya seraya menyentuh bahu lalisa.

Lalisa tersentak, kemudian menggelangkan kepalanya. Saat ini keduanya sudah berada di apartemen mereka, sejak dari cafe sore tadi Lalisa lebih banyak diam dan Jungkook menyadari itu.

"Apa kau menyesal karena hubunganmu dengannya berakhir? Kau mencintainya?" Jungkook bertanya.

Lalisa membolakan kedua matanya, yang benar saja!

"Yak! Kau sudah tau jika aku hanya mencintaimu! Ck." Lalisa.

Jungkook mengangguk, ia tau itu.

"Lalu apa yang kau pikirkan hm?"

"Ck, aku hanya berfikir kenapa tak sedari dulu aku mengakhirinya? Kenapa baru sekarang, toh dia pun ternyata sama tak mencintai ku, padahal jika sedari dulu aku mengakhirinya mungkin aku tak usah repot repot bersandiwara di depannya dan menjadi gadis brengsek yang berselingkuh!" Lalisa mengeluarkan unek uneknya yang sedari tadi ia renungkan itu.

Jungkook hanya terkekeh, dasar. "Sekarang baru menyesal eoh?padahal sudah dari awal aku mengatakan padamu untuk mengakhirinya saja tapi kau malah bersikukuh untuk tetap bertahan dan bersembunyi di balik rasa kasihan dan terbiasa itu."

"Ya, ya karena aku tak ingin terlihat brengsek dengan meninggalkan pria itu setelah bersama mu." Elak lalisa.

"Owww begitu ya?baiklah baiklah." Ucap Jungkook dengan nada mengejek.

Lalisa yang tak terima di ejek lantas menatap Jungkook tajam, "YAK kenapa kau ini sangat menyebalkan!!" Rengeknya.

Lain di mulut lain di hati, jika di mulut mengatakan menyebalkan tapi hatinya justru mendorong untuk memeluk pria itu, dan lalisa pun pasrah memeluk tubuh pria itu, dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang prianya.

Jungkook terkekeh. "Katanya menyebalkan, tapi pelukan ini begitu erat?"

"Diam!" Ucap Lalisa dengan ketus, ia tak melepaskan pelukan itu.


















































Double up!
10-04-2022.

Only, Fake?[LK]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang