Bagian 19 : Pulang bareng

857 99 31
                                    

Selama dua puluh lima Tahun Min Yoongi hidup, yang bisa merintah dia cuma Kim Seokjin doang.

Alhasil Yoongi mesti pulang sendirian pakai mobil Mini cooper warna putih milik Seokjin. Dibelakang dia ada Jimin yang ngikutin pake motor.

Jimin itu memang antara kurang kerjaan atau emang mau bucin Yoongi aja, sok perhatian.

Dan Seokjin udah pasti mepet buat numpang pulang bareng Namjoon.

"Tadi kesini sama siapa?" Tanya Namjoon ke Seokjin pas mereka lagi jalan ke area parkiran

"Sama pangsit rebus" jawab Seokjin asal. Otaknya emang lagi gak fokus. Sedahsyat itu emang afeksi seorang Kim Namjoon sampe bikin buyar Seokjin.

Namjoon melongo bingung, "Hah? Gimana?"

"Sama Yoongi maksudnya"

"Oh," Namjoon berdehem pelan, setelah itu melanjutkan  "Jimin kayaknya lagi naksir sama Yoongi"

"Iya"

"Lo tau?"

"Engga, cuma nebak"

Namjoon mengangguk paham.

"Kalo Namjoon?" Tanya Seokjin

"Gue kenapa?"

"Lagi naksir orang juga gak?"

Namjoon ngelirik Seokjin yang berdiri disampingnya trus senyum tipis. Mereka berdua udah nyampe depan motor milik Namjoon. Yang lebih muda ambil helm trus pakein ke kepala Seokjin.

Pemuda itu diam seolah tak mendengar pertanyaan namja manis di depannya

"Gak dijawab" kata Seokjin lagi sembari mempoutkan bibirnya

"Perlu dijawab?"

Seokjin mengangguk dua kali.

"Iya, lagi naksir orang"

"Siapa?, cowo atau cewe?" Tanya Seokjin antusias.

Tangan Namjoon pun terayun kemudian nyiwel pipi Seokjin dengan gemas. "Lo emang bodoh aja atau pura-pura bodoh sih?"

Seokjin terdiam, dia tau yang dicubit itu pipinya tapi yang sakit malah hatinya.

"Hah? Gue-"

"Gak jadi," potong Namjoon, sedetik kemudian dia berujar lagi " ayo naik"

Yang lebih tua nurut walaupun pengen protes dan pengen nanya lagi.


***




Matahari mulai tenggelam, dinginnya angin malam mulai berdatangan menerpa motor yang sedang melaju dengan kecepatan standar di jalan Cheonamdong. Dua orang yang duduk dimotor itu saling diam, entah mengapa.

Seokjin tak tahan dengan kesunyian ini, berbeda dengan Namjoon yang sepertinya begitu betah.

"Namjoon" Seokjin bersuara pelan, namun si pengendara didepan sama sekali gak dengar.

Buat Seokjin pilih untuk lebih dekatkan wajahnya dengan kuping Namjoon. Kini bibir itu hanya berjarak kurang dari satu centi dari kuping Namjoon.

"Kim Namjoon" bisikan hangat itu akhirnya masuk ke telinga pengendara didepan. Buat Namjoon melirik sedikit, "hm" balasnya sambil lirik spion yang nampakin wajah Seokjin dibelakang.

"Bawa motornya pelan-pelan aja"

"Kemaleman nanti gapapa?"

"Gapapa"

"Bapa sama mama lo gak nyariin?"

"Enggak, santai aja"

"Okey"

Dua menit kemudian ada yang noel lagi sikut si pengendara didepan, kini tambah dagunya taruh di bahu kiri si pengendara.

Namjoon yang sadar kalo penumpang dia di belakang pengen ngomong lagi, langsung sengaja pelanin laju motornya sambil bersuara "kenapa?"

"Itu, anu"

"Itu apa?" Tanya Namjoon dengan pandangan yang tetap fokus ke jalan di depan

"Pengen anu, itu..."

Namjoon dibuat makin bingung, dia akhirnya milih buat nepiin motor ke bahu jalan lalu berhenti.

"Pengen anu?"

Ini otak Namjoon udah kemana - mana, tapi dia tetap coba buat tetap positif thinking.

"Iya pengen anu"

"Anu di tepi jalan gini?" Tanya Namjoon makin bingung, kini dia pilih lepas helm kemudian matiin mesin motor, lalu noleh si penumpang di belakang.

"Ih anu itu..."

"Anu apa?" Tanya Namjoon lagi.

Semakin bingung Namjoon.  Ini otak mesumnya tingkat sesitifitasnya lebih tinggi dari pada yang warasnya jadi sudah kemana - mana pikiran Namjoon.

" ih anu itu,"

Namjoon coba tatap Seokjin lekat, tanpa bicara lagi. Si penumpang dibelakang mulai tarik napas dalam, trus pejam mata kuat-kuat, dua tangannya remas ujung jaket hitam milik Namjoon. " pengen makan!" Teriaknya.

Lalu hening.

-- dan suara tawa keras terdengar datang dari si pengendara didepan.

"Ya ampun, gue kira lu mau apaan" kata Namjoon dengan sisa-sisa tawanya.

"Ih kok ketawa?"

"Lo lucu sih"

"Ish, percuma lucu doang kalo gak bisa sama kamu"

Tanya Namjoon sengaja mundurkan badannya ke belakang, sengaja nyender ke si penumpang di belakang "Apa gimana?"

"Ish, jangan dekat-dekat"

"Cie, marah karna diketawain"

"Apaan sih?!, engga" Seokjin buang muka. gak mau lihat Namjoon.

"Jangan ngambek gitu, makin lucu" tangan kiri Namjoon terayun, dengan jari telunjuknya dia noel pelan pipi Seokjin.

"Jangan sentuh-sentuh" sarkas Seokjin

"Ayo kita cari tempat makan"

"Hm" balas Seokjin, masih setia buang muka. Sedangkan si pengendara didepan pakai kembali helm-nya, kemudian hidupkan kembali mesin motor.












***


TBC

Pengen banget kembali rajin update kek dulu, tapi kenapa ya susah bet. Keknya gw lgi kena Writers block dah!. 🙃

Semoga ada yang masih ngikutin dan baca cerita absurd Boo Ya Allah. :").

Maafkan typo yang berserakan yaa :").

Crush Instagram (NAMJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang