Bagian 18

11.7K 562 139
                                    

Ara's POV

Lelapku terusik saat kurasakan sebuah belaian di kening, pipi, dan juga bibirku....
Meski sedikit terganggu namun aku merasa nyaman dengan sentuhan ini... Sangat lembut...

Kucoba untuk sedikit membuka mata namun aku langsung memicing karna sinar matahari yang terpantul dari jendela kaca langsung menerpa seolah menusuk kedalam mataku.
Mengganggu sekali.!!

Tunggu sebentar, Matahari?
Hah..jam berapa ini?

Aku langsung membuka mataku lebar, namun aku malah bingung mendapati diriku berada ditempat yang asing.
Ini dimana?

" Pagi sayang... "

Suara itu....

Aku menoleh dan mendapati kak Vina. Ia tidur dalam posisi miring menghadapku dengan tangan kiri menopang kepalanya. Menatapku sambil tersenyum..

Ah, senyum itu benar-benar membuatku merasa damai. Tatapan matanya teduh, seolah memancarkan aura kebahagiaan.

" Gimana, tidurnya nyenyak? " Lanjutnya dengan tersenyum jahil

" Kenapa kakak bisa ada disini? " Tanyaku heran. Lagi-lagi dia menanggapi pertanyaanku dengan senyum jahil dan alis yang mengernyitkan, seolah pertanyaanku ini lucu.

Lalu setelah itu dia ber-dehem seperti meredakan perasaannya.

"Kamu mau menggodaku dengan suara serak khas bangun tidurmu, hmmm? " Tanyanya dengan suara yang berbisik.

Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah memberiku pertanyaan lain yang tentu saja tak kungerti apa maksudnya...aku hanya mengernyitkan alisku,

" Baiklah sayang, kamu sekarang ada dikamarku. Semalrm kita tidur bareng, inget nggak? "

Aku tercengang..

Kucoba mengumpulkan daya ingatku yang belum sepenuhnya normal, hal yang selalu terjadi kala aku bangun tidur.

Dan seketika wajahku langsung memanas, ingatanku perlahan kembali normal. Dan langsung menyibak selimut yang menutupi tubuhku...

Syukurlah....masih lengkap pakaianku.

Kak Vina langsung tertawa, aku menoleh kearahnya. Makhluk mempesona itu tertawa dengan begitu jahil dan manisnya

" Kamu kira kita semalem ngapain? Tenang aja"

Aku malu

"Semalem aku cuma ngelonin kamu.... " Lanjutnya dengan berbisik ditelingaku

Lagi-lagi wajahku memanas, Aku malu...

Aku ingat semalam setelah adegan ciuman itu kami sama-sama merasa lelah dan akhirnya tertidur dengan saling berdekapan.
Hal yang tak pernah kubayangkan sama sekali...

Mengingat kejadian itu membuatku tersenyum, aku tak menyangka akan secepat ini kami menjalin hubungan. Namun lagi-lagi akal sehatku kembali menyadarkanku,

Aku takut akan hubungan ini..
Aku takut bahwa ternyata aku juga tak normal..

" Kamu mikir apa? " Tanya kak Vina lembut. Lagi-lagi membelai pipiku
Aku hanya diam, tak mampu menjawab.

Hingga akhirnya aku menoleh kearahnya lalu menggeleng dan tersenyum. Aku harus mampu meyakinkan diriku bahwa aku telah menerima hubungan ini.

Kulirik jam didinding, 06.05
Aku pun bangun namun tetap duduk diranjang, kulihat sekeliling ruangan kamar ini..
Bisa-bisanya aku lupa jika semalam aku tidur disini,

" udah siang ternyata. Aku mandi dulu kak.. " Aku langsung beranjak

" Kamu tenang aja sayang, ini akan jadi rahasia kita kalau itu yang membuat hatimu terganjal.. " Ujarnya tiba-tiba.

So Possessive (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang