01

17 3 3
                                    


"E-e-eeh pakk!! Jangan di tutup dulu gerbangnyaa!" Teriak y/n sambil berlari mengejar pintu gerbang yang dalam proses penutupan oleh Pak Agus, satpam SMA Fukurodani saat itu. Pak Agus yang melihatnya pun hanya terdiam dan melanjutkan menutup gerbang sekolah tersebut.

"Yahh pak, bukain dong... saya mau masuk nii.." pinta y/n memelas, "Ga bisa dong! Kamu itu setiap hari telat, bapak hapal kamu! Kalo dibiarin terus ya berabe! Ga kapok kapok!" Ujar Pak Agus dengan nada yang agak tinggi, "Yaelah pak, baru juga telat satu menit!" Jawab y/n agak memaksa, "Ya iyasi. Ga, ga, nanti saya yang di omelin kalo ngebiarin kamu masuk!" Jawab Pak Agus yang tidak memberi rasa kasihan sedikitpun pada y/n.

"Bagus pak! Udah gausa dikasi masuk, emg dasar gaada jera'nya" Ujar sosok anak lelaki berambut hitam sedikit berantakan, namun itu yang membuatnya semakin mempesona, dan tinggi 183 cm-nya yang jelas jelas berbanding jauh dengan tinggi y/n yang hanya 162 cm. Ya, lelaki yang tiba tiba saja datang yang tak lain itu adalah Akaashi, ketua osis SMA Fukurodani priode ini. Tak lain dialah yang selalu menghukum y/n atas semua perbuatannya, sehingga dia pun benar benar kesal dengan y/n yang tak kunjung kapok melakukannya.

"Kok elo si?! Ngapain lo disini?" Tanya y/n kesal setelah melihat kehadiran Akaashi disana. "Lo nanya ke gua?" Tanya Akaashi balik, "Yaiyalah! Siapa lagi? Masa gue nanya ke Pak Agus!" Jawab y/n kesal, "Gua? Ngapain gua disini? Ya gua ketos punya kewajiban gua buat ngawasin sekolah kapan aja, lah elu? Harusnya gua yang nanya, ngapain lo disini?" Ujar Akaashi sedikit meninggikan nadanya, yang membuat y/n semakin kesal. "Ya udah tau gua telat! Nanya lagi!" Jawab y/n kesal, "Udah tau telat, ya ngapain masih bertahan disini? Udah tau ga dikasih masuk, malah ngemis ngemis minta masuk lagi ke Pak Agus, harusnya lo tuh sadar, udah telat ga boleh masuk ya pulang lah!" Ujar Akaashi kesal, "ya apa salahnya gua bejuang?" Ujar y/n kesal, "ITU NAMANYA MAKSA BUKAN BERJUANG! Bedain! Dan inget! Ada hal didunia ini yang ga bisa dipaksa, bahkan ga pantes buat lo perjuangin!" Ujar Akaashi.

y/n yang semakin kesal pun hanya sabar dan menghela napasnya dalam dalam, "terus lo nyuruh gue pulang gitu?" Tanya y/n kesal, "Bukan gue,
A-TU-RAN" jawab Akaashi sambil menekan kata "ATURAN" yang diucapnya. y/n pun semakin menghela nafasnya dan berkata dgn suara pelan, "tau gitu gue gausa dateng sekalian." "Ohh terus bolos gitu?" Tanya Akaashi yang tidak sengaja mendengar apa yang y/n ucapkan pada dirinya sendiri. "Kok denger si lo?" Tanya y/n kesal, "punya kuping!" Jawab Akaashi singkat, "ya terus mau lo apa sekarang?" Tanya y/n yang semakin kehilangan kesabarannya. Akaashi pun terlihat berpikir setelahnya. "Oke, sekarang gua kasih lo masuk, tapi lo harus beresin ruang alat olahraga."
Akaashi memutuskan, "Nah dari tadi kek gitu, banyak bacot tau ga?" Ujar y/n kesal, "serah gua lah!" Ujar Akaashi, y/n yang mendengarnya pun hanya kembali menghela nafasnya, "btw ruang olah raga yg lama!" Lanjut Akaashi. "HAH?! SERIOUSLY?! Maksud lo yg uda lama kotor banget ituu? Iuuhh ga banget deh!" y/n yang mendengarnya pun sontak terkejut, karna ruang alat olahraga yang dimaksud Akaashi itu sudah tidak dipakai dan keadaannya sangat kotor. "Lo komen gue tambah apa ga gua kasi masuk lo, tinggal pilih" ujar Akaashi santai, "dihh!! Iye iye gua ga komen!" Ujar y/n dan langsung masuk dan pergi ke arah ruang tersebut.

Haii guyss! Gimana? Aneh ya? Sorry bgt ya, tp makasi yg udh mau baca sampe sinii!! Sorry ya upload story ny 1 taun abis prolog wkwk,

Jgn lupa vote yaa!✨💫
Support aku terus biar makin semangat up!!

JODOH [Akaashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang