Bab 10

299 35 3
                                    

character is not mine!!

the pair in this story has been explained, if you don't like it please get out of here

~~~

Hari ini adalah malam Minggu, Hinata ingin menonton film, jadi ia akan membeli beberapa jajanan untuk menemaninya menonton, entah kenapa kenma sulit dihubungi malam ini tapi Hinata tau kenma adalah seorang maniak game dan sekarang malam Minggu ini surga baginya, sedangkan adik Hinata natsu sudah pindah kerumah sang nenek agar mendapat perawatan dan kasih sayang juga perhatian yang seharusnya ia dapatkan

Hinata berjalan dengan melantunkan lagu, ia memikirkan untuk mengajak kenma menemaninya menonton dalam telefon nanti, Hinata semakin bersemangat, kakinya melompat lompat kecil karena bahagia, sebelum dengan tiba-tiba sebuah tangan menariknya

"Aa-mm?!!" Hinata membelalak saat melihat sosok yang ia kenal menariknya, memaksanya

Hinata memberontak, ingin berteriak tapi mulutnya dibekap, ia berusaha menendang saat tubuhnya diangkat layaknya karung beras, ia terlalu banyak bergerak membuat Kageyama menghempaskan tubuhnya kasar dan menarik kerahnya memamerkan kalung peraknya, benar Kageyamalah pelaku pemaksaan pada hinata

"Apakah ini yang diberikan bajingan itu?!!!" Kageyama menariknya dengan kasar membuat mata Hinata membelalak saat kalung itu ditarik dan dilempar menjauh

"Tidak!!!" Hinata meronta berusaha mengambil kalung itu, Kageyama menggeretnya kearah semak semak dan masuk kebun

"A-apa yang kau inginkan?!" Hinata berusaha memberontak

"Aku menginginkanmu!! I wanna fuck you!!!" Kageyama memeluk Hinata menguncinya dibawah kukungannya dan menciumnya setelah mengikat tangan Hinata pada pohon dan mengikat kaki hinata

Hinata menegang, ia tidak mau!!, Ia tak mau!!, Ia takut!!

"Tid-mmphh!!!" Hinata berusaha memberontak

Kageyama menggeram sebal merobek pakaian Hinata kasar memamerkan tubuh penuh memar yang dibuat oleh Kageyama sebelumnya, mata Kageyama berkilat menumpuk luka itu dengan ciuman dan kismark, ia menjilatinya dan mnggigit

"Hinata kau hanya milikku!!" Ujar Kageyama dingin dengan kasar melepas celana Hinata yang memamerkan selangkangan mulus disana, Hinata bergetar itu sudah diujung ketakutannya

Hingga suara dering telepon memecah suasana, Hinata dengan gopoh bergerak panik tak ingin Kageyama melihat siapa yang menelepon karena ia tahu itu pasti kenma

Disisi lain

Kenma turun dari stasiun ia sengaja mengabaikan panggilan dan pesan Hinata karena ia ingin mengejutkannya, ia sekarang berada di Miyagi karena ia ingin berkunjung ketempat Hinata selagi sekolahnya libur selama seminggu

"Aku akan menghubunginya dulu" gumam kenma merogoh sakunya dan memamerkan hp dengan gantungan kucing pemberian Hinata

Satu panggilan, diabaikan

"Apakah dia sibuk? Tapi ini hari libur" gumam kenma khawatir, ah... Dia benar benar mudah khawatir jika itu menyangkut gagak kecilnya

Dua panggilan, diabaikan

"Sial, kenapa perasaanku tak enak, aku membenci perasaan ini" kenma berjalan diterotoar dia membenci firasatnya yang kebanyakan selalu benar

Tiga panggilan, ditolak

"Sho!! Tolong jawab!!!" kenma tenggelam dalam kekhawatiran

Empat panggilan, diangkat!!

"Moshi Moshi? Sho? Kau ada masalah kenapa panggilanku kau tolak? Aku ada di Miyagi saat in-" kenma berkata sebelum kalimatnya terpotong

"Sho?! Seberapa dekat kau dengannya?!! Katakan BOGE!!!" Kenma mengenal suara itu, itu kageyama

PLASH

'pecutan?!! Kenapa? Ada apa?!! Shoyo!!!' kenma tersulut emosi dan khawatir

"Ugh-!!" Hinata menahan pekikan, kenma tau itu suara pekikan tertahan, sama seperti dikamar mandi saat itu

"Sho?!! Kau dimana?!! Kageyama!!! Apa yang kau lakukan!!! Sho!!" Kenma berteriak marah bercampur panik, ia hampir menerobos lampu merah jika sebuah tangan tak menghentikannya

"Kozume-kun?!" Itu Daichi yang menolongnya

"Ah... Sho?!! Sho?!! Kau dimana?!! Sial!! Kageyama jangan kau menyentuhnya sialan!!! Akan Kubunuh kau!!" Kenma memaki dalam panggilan mengabaikan daichi yang bingung

"Kageyama? Sho? Shoyo? Ada apa? Kenapa kau marah?" Tanya daichi bingung disebelahnya Suga baru saja datang

"Kozume-kun? Kau.. kena-"

"Sho!!! Tidak maksudku Hinata!! Dimana rumah nya cepat antar aku!!" Kenma benar benar marah, tak memedulikan bahwa keduanya lebih tua

Suga dan daichi menurut mereka takut membuat kucing didepannya semakin marah, mereka sedikit berlari, hingga pada jalur sepi. Itu jalur satu satunya kearah rumah Hinata, kenma berhenti dan menunduk, ia menemukan liontin yang ia berikan, Hinata ada disekitar sini, kenma tau itu

"Ini... Hinata!!! Sho!!! Aku disini, kau dimana?!!!" Kenma berteriak ini kali pertama ia berteriak mencari seseorang dengan wajah paling panik dan emosi yang tak terkatakan

"To-tolonghhh... Akh!!!" Kenma mendengar suara serak dari semak semak, ia berlari kesana seakan kesetanan diikuti daichi dan Suga yang tak kalah kaget mendengar suara Hinata yang serak dan menyedihkan

"Shoyo!!!" Kenma hampir kehilangan nyawanya saat melihat pemandangan dihadapannya

Hinata yang penuh memar dan diikat dipohon kakinya mengangkang memamerkan lubang yang berdarah, itu berdarah begitu banyak!!! disana bersemayam benda keras milik seorang lelaki yang lebih besar, Hinata menangis saat menatap kenma

"Ken.... Kenma...." Hinata berucap sebelum kesadarannya benar benar hilang, kenma kehilangan dirinya

Menarik kerah Kageyama dan memukulnya, melupakan bahwa sebelumnya ia takut pada Kageyama yang menurutnya menyeramkan. Ia memukulnya menendang memaki dan berteriak, daichi dan Suga mendekati tubuh hinata yang terkulai melepas tali yang mengikatnya dan menutup tubuh itu dengan-

"Minggir!!!" Kenma membentak membuat dua yang lain benar benar minggir karena terkejut dengan sifat menakutkan kenma

"Kalian.... Tangani bajingan disana!!! Aku tak ingin dia menunjukan wajahnya dihadapan sho ataupun aku kalau dia tidak ingin kehilangan nyawanya, aku benar benar ingin membunuhnya saat ini" ujar kenma dingin benar benar intimidasi yang luar biasa

Walau marah kenma masih dengan lembut membalut tubuh Hinata dengan jaketnya, lalu menelfon seseorang dan menggendong tubuh Hinata, segera ia meninggalkan tempat itu

Kenma panik melihat darah tak kunjung berhenti dari daerah bawah Hinata, ia benar benar ingin membunuh Kageyama jika saja ia tak ingat bahwa Hinata tak menyukai hal seperti itu, tak lama sebuah mobil datang dan mereka melaju menuju rumah sakit terdekat

TBC

words: 891

save me pleaseWhere stories live. Discover now