6. Excess Feeling

29 3 0
                                    

Memulai pagi yang sama setiap harinya sudah biasa ku hadapi. Mulai dari bangun tidur, membersihkan kamar, mandi, membaca beberapa buku ensiklopedia dan kembali tidur lagi.

Apalagi ini merupakan hari libur.

Jadi mungkin sudah saatnya waktu bermalas-malasanku menjadi bertambah.

Menjadi lebih membosankan.

Bahkan aku lebih suka jika ke kampus saja setiap hari daripada menghabiskan waktu panjang dengan dirumah saja.

Aku menatap keluar jendela. Matahari yang memancarkan cahaya kebanggaannya dan pepohonan yang terlihat menari kecil karena terpaan angin pagi yang sejuk. Hari masih terlalu pagi dan ada banyak sekali aktivitas yang terlihat.

Cukup lama aku memperhatikan sekitar, tapi ada satu yang membuatku bertanya-tanya.

Aku tidak melihat Jungkook lari maraton pagi ini. Ketahuilah, Jungkook itu bukan tipe orang yang akan melewatkan lari maratonnya sesibuk apapun.

Apakah ada sesuatu yang terjadi ?

Cukup lama termenung, aku melihat seseorang yang berada jauh disana. Tepatnya dihalaman rumah tetangga. Tengah sibuk memasukkan beberapa barang kedalam jok mobil miliknya.

Karena penasaran aku pun keluar rumah untuk menghampiri.

"Jungkook"

"Ohh Ailee" sosok itu pun berjalan mendekatiku dengan menepuk kedua tangannya yang mungkin sedikit berdebu.

"Kau tidak maraton pagi ini ?"

"Sudah ku lakukan"

"Kapan ?"

"Tadi subuh"

Aku hanya mengangguk paham. Ku lihat Jungkook kembali memasukkan beberapa barang lagi kedalam jok mobil. Tidak banyak jumlahnya hanya saja terlihat penuh.

"Barang-barang apa ini ?" Sungguh aku penasaran melihat jok itu hampir terisi penuh dengan beberapa box.

Hampir terlihat seperti orang yang akan pindahan.

"Ini semua milik teman-temanku. Mereka memintaku untuk membawanya hari ini"

"Jadi kau akan mengunjungi mereka ?"

"Ya.."

Oke, aku cukup paham dengan penjelasan itu. Tapi setelahnya pertanyaan Jungkook membuatku terdiam.

"Ingin ikut bersamaku ?"

Sejujurnya aku tidak ingin mengikuti Jungkook jika kegiatannya berkaitan dengan perkumpulan teman-temannya. Itu sangat membuatku tidak nyaman. Dan aku juga tidak terbiasa dengan orang baru.

Ku rasa Jungkook mengetahui sifatku yang satu ini.

"Tidak usah"

"Ayolah,, ikut bersamaku. Daripada kau hanya menghabiskan waktu dirumah sendirian. Aku janji ini akan menyenangkan"

Ajakan Jungkook tidak pasti menjamin aku akan merasakan kesenangan seperti yang ia katakan.

"Aku yakin kau tahu sifatku, Jungkook"

Seketika Jungkook terdiam.
Dan berjalan mendekat kearahku.

Aku cukup terkejut dengan sikapnya yang satu ini. Aku akui akhir-akhir ini Jungkook sering bersikap seperti itu. Entah hanya perasaanku saja atau memang Jungkook sedikit berbeda.

"Ailee.. Dari dulu aku sangat ingin memperkenalkanmu pada teman-temanku. Mereka adalah orang-orang yang baik, aku yakin mereka akan menyambutmu dengan senang hati"

Ucapan Jungkook membuatku sedikit lebih tenang. Seperti ia tengah memastikan bahwa hal itu membuat aku akan menjadi lebih baik.

Tidak ku pungkiri juga bahwa dari dulu aku juga ingin mengenal beberapa teman terdekat Jungkook. Seperti apa orangnya, bagaimana karakter dan sifatnya. Aku yakin Jungkook tidak sembarangan menjalin lingkaran pertemanan dengan beberapa orang.

"Tapi aku takut"

Aku mengatakannya dengan sedikit malu, malu akan ditertawakan Jungkook atau justru sedih jika Jungkook membatalkan ajakannya setelah mengetahui jika aku orang yang tidak asyik.

"Takut kenapa ?"

"Kau tahukan, hanya kau lah teman yang aku punya. Aku tidak pernah berteman dengan siapapun sebelumnya selain denganmu. Aku takut mereka tidak nyaman dengan kehadiranku"

Aku tertunduk. Sejujurnya ini adalah ungkapan kesedihanku sejauh ini. Sangat malu rasanya mengatakannya didepan Jungkook. Aku tidak ingin Jungkook malah jadi menjauhiku karena kekuranganku ini.

"Aku akan menuntunku, aku janji. Akan ku tunjukkan padamu jika pergaulan ini sangat membantumu dalam segala hal. Percaya saja padaku, ya"

Sungguh itu adalah kata termanis Jungkook yang pernah ku dengar. Rasanya kalimat itu bagai sebuah mantra yang menghipnotisku untuk memberikan kepercayaan penuh pada pria Jeon ini.

Perlahan ku tegakkan kepalaku lalu beralih menatap wajah Jungkook. Objek pertama yang tertangkap oleh indra penglihatanku adalah senyumannya.

Sungguh senyuman Jungkook adalah tongkat kebahagiaanku.

Jujur ini sangat dekat. Wajah Jungkook dan wajahku berjarak dekat sekali. Melihat wajahnya yang tampan itu, sangat mulus. bahkan aku hampir tidak menemukan pori-pori pada wajahnya, pikiranku seakan berkeliaran entah kemana.

"Bagaimana ?" Jungkook masih menunggu jawaban pasti dariku.

"Kenapa kau ingin sekali mengajakku ?"

Sungguh aku penasaran sekali dengan jawaban Jungkook. Sejujurnya aku cukup tahu setelah penjelasan Jungkook sebelumnya yang ingin memperkenalkanku pada teman-temannya.

Tapi tentu saja aku ingin tahu lebih dalam alasannya.

"Sejujurnya aku ingin kau memiliki teman yang lain selain diriku. Bahkan aku sempat memikirkan jika aku pergi untuk waktu yang lama, lalu kau tidak akan keluar rumah sampai aku kembali, hahaha"

Itu candaan Jungkook. Aku cukup tahu. Tapi aku mengakui kebenaran pada kalimatnya yang terakhir. Yang Jungkook ucapkan mungkin adalah kenyataannya, jika Jungkook tidak ada maka aku hanya akan sendirian sampai ia kembali.

Ini bukan gambaran, tapi sebuah fakta.

Fakta bahwa kenyataan hanya Jungkook satu-satunya teman yang ku punya.

"Dan entah bagaimana menjelaskannya.." Aku dibuat bingung dengan kalimat Jungkook yang seakan terdengar gantung.

"Maksudmu ?"

"Aku.. Hanya merasa senang mengajakmu berpergian" Jungkook tertunduk.

Sungguh aku tersenyum melihat kelakuannya itu. Persis seperti anak remaja yang malu-malu mengungkapkan perasaannya pada seorang gadis.

Apakah boleh aku berfantasi bahwa hanya aku wanita spesial yang ada di hati Jungkook ?

Setidaknya hal itu tidak pernah membuatku sakit hati. Cukup senang walaupun hanya aku saja yang memikirkannya.

Setidaknya semua itu berdampak baik padaku saat ini.

Dan entah bagaimana akhirnya, yang jelas aku tidak ingin memikirkan hal buruk yang terjadi padaku dan Jungkook kedepannya.

[M.U.I.M.S.N]
[A-Youngshi]

N][A-Youngshi]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Universe Is My Sweet NeighborWhere stories live. Discover now