11

16.9K 1.8K 55
                                    

"Jani, yang bener motoinnya!" seru Ilham sambil mencak-mencak. Jani yang memegang kamera itu langsung tertawa-tawa melihat wajah kesal dari Ilham.

"Muka lo jangan sok dinajisin gitu deh," komentar Jani lalu kembali tertawa.

"Apaan sih! Maksudnya dinajisin apaan!?" seru Ilham lalu mendengus kesal.

Jani masih tertawa keras. "Jan, yang serius dong!!!" gerutu Ilham lalu mencebikkan bibirnya.

Di sela tawanya Jani berkata, "Jangan serius-serius ah, eneng belom mau dibawa ke pelaminan."

Ilham bersedekap, raut wajahnya terlihat kesal. Ada saja ulah gadis itu, membuat Ilham berdecak kesal. "Foto berdua dong. Biar ada kenang-kenangan," ujar Jani lalu meminta orang asing membidik mereka dengan kamera yang dibawa Ilham.

Ilham mencibir. "Dijadiin kenangan doang nih? Bukan masa depan?" tanya Ilham. Jani memutar matanya malas.

"Najis lu, gitu aja baper. Buruan, senyum. Jangan nunjukkin tampang bego ya," ucap Jani lalu tersenyum ke arah kamera.

Sedangkan Ilham malah menatap wajah Jani. Pose kedua, Ilham melingkarkan tangannya pada pinggang Jani. Pose ketiga, Ilham yang tiba-tiba mengecup pipi Jani (dengan wajah bodohnya Jani karena kaget). Pose keempat, Jani menatap Ilham seperti ingin marah namun Ilham menatap tepat di mata Jani.

"Ih," Jani mengusap pipinya kasar. "Semoga pipi gue gak kena HIV."

Orang asing itu mengembalikan kamera Ilham pada Jani selagi Jani berterima kasih. Jepretan-jepretan itu terlihat sangat natural, seperti candid.

"Anjir, apa-apaan nih! Muka gue kayak orang bego semua!" seru Jani tidak terima.

"Lo emang bego, kan." Ilham bergumam.

"Sialan lo, Monyet!" seru Jani kesal lalu memukul Ilham. Ilham mengaduh kesakitan dibuatnya.

"Dasar gila," gerutu Ilham.

Jani menatap Ilham dengan sinis lalu membuang muka. "Gak apa-apa, Jan. Buat foto pre-wedding," ucap Ilham santai lalu berjalan meninggalkan Jani.

Jani menggeram kesal. "Pala lo pre-wedding! Kawin aja sono sama kambing, gue mah ogah sama lo!" seru Jani.

Saat Ilham mulai terlihat jauh, Jani mulai berlari menyusul Ilham. Tak lupa dengan teriakan nyaringnya, "DASAR MONYET, TUNGGUIN GUE!"

Get LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang