Halo semuanya perkenalkan namaku Arifrahman 223. nah kali ini kita lanjut di bagian saat akan dimulainya pertandingan rating game disana dan ada gangguan disana. Yuk kita lihat seperti apa ceritanya
Judul : Highschool DXD : Zerro
Summary : bad summary
Disclaimer : Highschool DXD bukan milik saya.
Pair : Ari Firmansyah x Murayama x Katase
Dion Permana Agung x ?
Aria x ?
Ardi Pramono x ?
Arif Rahman x Hibiki Ganaha x Takane Shijou x Miki Hoshii
Genre : Adventure, Harem, Supernatural, Family
Rated : T dan M (untuk jaga-jaga)
Warn : gaje, abal-abal, ooc, etc
Chapter 14 : Kekacauan rating game
start story
Arif POV
Hari ini, sudah pagi dan nampak aku, Arif Rahman nampak membuka kedua kelopak mataku, saat aku buka, aku bisa melihat kalau sedang mengemut dada seorang gadis, dan kulihat keatas, aku langsung kaget jika itu adalah onee-chanku saat ini yang bernama Sona Sitri
Ya asal kalian tahu, aku ini anak hybrid iblis dimana ibu kandungku merupakan seorang iblis dari keluarga Sitri apalagi dia adalah kakak dari Natsumi Sitri yang merupakan ibu kandung Serafall Sitri atau bisa disebut Serafall Leviathan dan Sona Sitri
'Ka-kakak malah membiarkanku mengemut payudaranya?' Pikirku
Ya karena kemarin aku memakai wujud Ultraman Zero untuk melawan Darklops Zero dan Fenrir sehingga tentu tenagaku banyak yang habis karena diserang lelah akibat Darklops Zero nyaris membunuh kedua kakak tiriku yang sudah kuanggap kakak kandungku sendiri
Lalu pada saat aku melepaskan emutanku didadanya, entah kenapa tenagaku pulih kembali
'Jangan bercanda, aku bukan bayi dan lagi ini sangat memalukan. Masa mengisi tenaga dengan menghisap payudara? aku nggak mau dicap mesum' pikir Arif
Lalu Aku melirik ke kiriku dan kulihat ada 3 teman masa kecilku yang memelukku dan aku bisa melihat ada bekas air mata disana.
Ya aku tahu sekali kenapa mereka menangis kemarin, aku terlalu memaksakan diri untuk bertarung melawan Fenrir untuk membantu Dion karena Dion kemarin diserang rasa lelah, belum lagi aku masih kelelahan saat melawan Darklops Zero apalagi Ultraman Jahat itu hampir menyerang ibu kandungku walau badanku terluka cukup parah karena asal kalian tahu, sakit yang diterima saat diserang sama dengan kamu menerima sakit saat menjadi manusia
"Kak bangun, sudah pagi" ucap ku sambil mengguncang badan Kak Sona
Dan nampak dia mulai membuka kedua matanya