Temaram Malam-01

12 0 0
                                    

"Nona, kau sudah duduk terlalu lama memandang langit."

Teguran yang terkesan lembut itu membuatku menoleh, menatap sejenak sepasang maniknya yang gelap. Terlalu gelap membuatku kembali menatap pada langit malam. Tampaknya lelaki itu cukup penasaran dan ikut memandangi langit. Tidak ada apapun disana, hanya ada gelap tanpa bulan atau bintang. 

"Tidak ada apapun di sana, Nona," ucapnya lagi. Aku menghela nafas pelan. 

"Ya, tidak ada apapun." Balasku. 

"Lalu apa yang membuatmu senantiasa memandanginya, Nona?" 

Lelaki ini banyak bertanya dan aku kembali memindai wajahnya. Terlihat cukup familiar walau belum pernah kutemui sebelumnya. 

"Langit itu sangat gelap, terlihat begitu kesepian. Ia sangat luas walau tak ada apapun disana, bahkan bulan atau bintang. Ia tetap terlihat indah dalam kesepiannya.  Menurutmu, apakah itu keajaiban atau kutukan, tuan?" kali ini aku menanyakan pendapatnya dan dia terdiam. 

Temaram MalamWhere stories live. Discover now