part 51

63 10 0
                                    

jihyo menahan tangisan. jadi benarlah san curang dengan nya.

clik!

jihyo berpaling apabila pintu dibuka. dia membalas senyum san yang baru masuk. " dari tadi oppa panggil, tak kan tak dengar? " tanya san sambil menyentuh pipi nya.

" ingat oppa dah pergi kerja. hyo baru je nak hantar telepon. " telepon diambil lalu diserahkan pada san. " benda ni penting tau. " kata jihyo sambil mengemas tie san.

" oppa tak lupa pun. " kata san lalu dia mencium sekilas bibir jihyo.

jihyo hanya tersenyum.

setelah membetulkan tie san, jihyo hanya memandang san mengambil beg kerja nya.

tangan dihulur. jihyo memandang tangan tersebut, dengan perlahan dia menggenggam tangan san.

mereka melangkah kebawah.

" ingat kalau ada apa apa, telepon oppa okay? jangan sendiri tau. borak lah dengan ahjumma choi. "

sambil memandang san, jihyo menyandar lalu memeluk tubuh.

" malam ni oppa balik lewat tau. oppa ada dinner dengan client— " kata san sambil memakai kasut.

jihyo yang menyandar terus berdiri betul. " oppa seorang je ke? "

tiba tiba dia teringat akan message tadi.

san setelah memakai kasut lalu dia berdiri didepan jihyo. " tak lah. dengan junho, yeosang dan jungho. kalau oppa balik lewat sangat, tak perlu tunggu tau. sayang pergi je tidur. sayang kena banyakkan rehat. " kata san sambil menyentuh pipi jihyo.

" naik ikut boleh? "

san ketawa lalu dia mencium sekilas dahi jihyo. " sayang ni. tak payah lah. lagipun lewat tu. ingat pesan doktor— sayang kena banyak rehat dan tidur. "

belum sempat jihyo membalas, san dan potong.

" dah lah. oppa dah lewat ni. jumpa nanti okay? " kata san sambil melihat jam tangan. dia mencium kedua pipi lalu mencium lama bibir jihyo.

" i love you— "

san tersenyum. " me too— "








" me too— "

" me too— "

jihyo mengusap muka nya dengan perlahan. tak pernah lagi san membalas nya macam tu. selalu nya san akan membalas 'love you too' bukan 'me too'

" tak kan san dah tak sayang aku? " tanya jihyo dengan sendiri. telepon di tangan di genggam dengan kuat.

jihyo menggeleng kepala. " tak! tak mungkin! san tak akan berubah macam tu— "

telepon ditangan dibuka lalu dia mencari nomber seseorang.

sambil berdeham, jihyo mendial nomber tersebut. dia menunggu dengan sabar.

" oh jihyo ah? apa kabar? "

" hyo baik oppa. "

" how's the baby? tak lama lagi
nak keluarkan? "

" dae oppa. junho oppa— "

" oh kenapa jihyo? "

" oppa tengah makan ke ni? "

























hello guys, how are you? don't forget to comment and like okay? hope you enjoy reading and be safe guys. health comes first.
thanks ❤️

Her Pain Where stories live. Discover now