Xavier

713 96 6
                                    

Jleg bagaikan ada hujan paku di sekitaran Claude dia sangat tersindir akan perkataan temannya itu.

"Udahlah gausah dipikirin"
"Aelah kan yang bikin gw mikir kan lu"
"Makanya gausah mikir"
"Anak sapa sih lu Nat,bawaan nya selalu emosi sama bikin orang emosi"
"Mending lu belajar deh Claude"Natan mengusir Claude untuk menjauh,karna dia melihat bahwa dosennya juga sudah datang.

*skip selesai

"Kaki lu udah mendingan ga Nat?"Ucap Claude yang menghampiri meja Natan.
"Iya udah kok,tadi juga di obatin sama kak...."Natan berhenti berucap karna dia lupa sama seseorang yang membantu nya saat berada di UKS.

"Xavier?"Claude membenarkan perkataan temannya tersebut.
"Nah iya Xavier"
"Ya ampun Nat gitu doang lupa"
"Dah ah gw mau pulang"entah kenapa saat Natan berada di sekitaran Claude moodnya kadang bisa jadi sangat baik atau bahkan sebaliknya.

"Ehh tapi lu tau ga?"Claude mengambil bangku dari meja lain/meja yang berada di sebelah Natan yang terlihat kosong,karna orang yang mempunyai bangku dari meja tersebut sudahlah pulang terlebih dahulu.
"Stop gibah ya Claude plisss,tapi emang apaan?"Natan menopang dagu di tangannya.
":)"Claude mengeluarkan senyum tertekannya saat ini,ingin rasa nya membuang seorang Natan ke jurang yang sangat dalam atau bahkan mengubur nya hidup hidup.

"Xavier itu anaknya jarang bergaul tau,dia juga suka marah marah"Claude mengubah cara bicara nya sekarang,dia terlihat seperti anak TK yang sedang bergosip dengan teman temannya.
"Heh ga baik ngomongin orang kayak gitu,emang kamu punya bukti nya?"kini Natan juga mengikuti cara bicara nya Claude,mungkin jika ada siswi yang ngeliat cara mereka berbicara akan sangat gemass,mereka terlihat sangat lucu sekarang.

"Iya dia itu jarang sekali mau berbicara kepada orang orang,dia sangat menakutkan,tapi anehnya siswi siswi disini masi tetap menyukai nya,dan bahkan dia pernah,saat cewe mengungkap kan perasaan nya di tengah lapangan,dengan santai nya dia berkata kalau dia itu gay"
"Kita gaboleh nilai orang gitu aja,mungkin itu cuma alasan dia aja biar ga di suka in sama cewe cewe,dan karna udah risih mungkin dia nya"

"Kalian ngomongin saya ya?"kini seseorang yang sedang mereka bicarakan sudah ada di depan pintu sambil melipat tangannya.
"Natan pulang !"Aamon,kini Aamon berdiri di sebelah Xavier dan menyuruh Natan untuk pulang.
Xavier langsung melirik Aamon dengan wajah yang tak suka.
"Ini kah saingan ku?"Xavier berbicara dalam hati dan kembali melihat dua sahabat yang masi berada di dalam kelas.
Aamon yang merasa sedang di lirik itupun memasang wajah yang sangat menyeramkan.
"Apa hak nya menyuruh ku pulang?bahkan dengan nada yang sedikit tegas,bahkan kami baru bertemu tadi?dia tau namaku?"kini Natan sedang bergelud dengan pikirannya sendiri.

Kaget?!ya itu yang di rasakan Claude dengan keringat yang bercucuran saat ini.Claude langsung mengapai tangan Natan dan mencoba keluar dari kelas tersebut.
Natan juga kaget,karna dia belum menjawab Aamon yang menyuruhnya untuk pulang.tapi sudah di seret keluar dengan paksa oleh temannya ini,jujur saja kaki nya terasa sakit sekarang,Natan ingin sekali memukul kepala Claude sekarang.
Apa dia tidak merasa bersalah karna telah menyeret Natan keluar dari kelas dengan paksa,bahkan dengan kaki Natan masi sakit.

PerpusWhere stories live. Discover now