Ookurikara|Forget Me Not

54 4 0
                                    

勿忘草
Wasurenagusa/Forget me not

勿忘草Wasurenagusa/Forget me not

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Asap hitam nampak menebal menyambang angkasa. Jauh di sana api masih berkobar, merah menyala menyerbu cepat laksana pasukan pencabut nyawa.

Di sana lah sampai siang tadi mereka tinggal. Bercengkerama dengan seribu cerita, tanpa kewaspadaan kalau tempat itu akan lenyap seketika.

"Bawa Aruji pergi, sejauh mungkin!"

"Lalu bagaimana dengan kalian?"

"Aku tak apa, patah maupun terbakar. Asalkan dia selamat."

Akhirnya keputusan itu membawa Ookurikara ke bukit ini. Dimana ia masih bisa melayangkan pandangnya ke arah benteng yang masih menyala. Gadis di punggungnya masih setengah sadar, berkali-kali ia menyebut namanya dengan desibel tak normal.

"Ookurikara ..., rumah kita ...."

"Jangan banyak bicara! Kau sedang terluka." Pemuda itu memotong. Kulit gelapnya tak lagi bersih, penuh luka dan kotor karena kepulan asap saat mereka menerobos api tadi.

"Bagaimana dengan yang lain?"

"Jangan pikirkan yang lain, kau sendiri sedang dalam bahaya!"

Benar. Pasukan pembalik waktu masih mengincarnya. Mengincar mereka. Mengincar semua yang bertahan agar sejarah berjalan sesuai dengan alurnya

Entah sudah berapa ribu deret batang pinus mereka lewati. Ookurikara tetap menyerbu dengan langkah kakinya yang terburu. Tidak ada tujuan, tapi paling tidak dia harus membawa tuannya ini ke tempat yang cukup aman. Atau setidaknya jauh dari benteng mereka yang kini nyaris habis dilalap api itu.

"Ookurikara, turunkan aku ...."

"Tidak akan."

"Aku haus."

"Bertahanlah sampai kita menemukan tempat yang cukup aman!"

Percuma, pemuda itu tidak akan mendengarkannya. Frustasi sudah mengambang dalam rautnya. Kecepatannya berangsur-angsur menurun hingga ia sadar kalau rekapitulasi jarak yang telah mereka tempuh tak bisa dilakukan sekarang. Setidaknya dalam situasi ini.

Tuannya harus hidup. Jika tidak apa yang dilakukan rekan-rekannya kini akan sia-sia.

"Ookurikara ...."

Pemuda itu mendengar tuannya berbisik lirih, terlalu lirih hingga ia tak lagi bisa memastikan apa yang ia katakan. Tetapi, kalau pendengarannya tak salah, gadis itu mengucap kata terima kasih.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[Antology] a Touken Ranbu Fanfiction: Saniwa no HanagatariWhere stories live. Discover now