19.

9.9K 756 15
                                    

- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------


Saat ini arsen serta ketiga kakak nya dan jangan lupakan edward yang menemani anak itu untuk pergi ke markas .

4 hari sudah berlalu dan daddy nya itu benar - benar menepati janji nya untuk membawa nya pergi ke markas .

" ingin mencoba menembak lagi? " tanya arvin membuat arsen mentatap kakak nya itu .

" boleh? " tanya balik arsen dan menatap daddy serta kakak kedua nya bergantian .

Sedangkan alister dan axel sedang dalam ruangan yang berbeda dan lebih tepat nya sedang membasmi tikus - tikus kecil yang berani mencari masalah dengan keluarga axelsen .

" boleh. Prince ingin latihan dengan daddy atau kakak? " jawab arvin membuat arsen kembali menatap daddy serta kakak nya bergantian .

" kak arvin aja. Nanti kalau sama daddy pasti latihan nya cuma sebentar " ujar arsen membuat edward menatap putra bungsu nya itu .

" mau daddy ajak pulang ke mansion sekaligus hmm? " ujar edward dan menatap tajam arsen yang cengengesan .

" hehe peace dadd " ujar arsen membuat edward menggeleng kan kepala nya .

" segera ajari adikmu dan jangan sampai membuat anak itu kecanduan untuk menembak " titah edward dan berdiri dari duduk nya .

Ia tidak suka jika putra bungsu nya itu kecanduan tembak - menembak karena Ia tidak mau anak itu dalam bahaya akibat terjerumus ke dunia gelap nya .

Cukup Ia dan ketiga putra nya saja yang terjerumus di dunia gelap dan melindungi anak itu .

" daddy akan menghampiri kedua kakak mu dulu " ujar edward dan melangkah meninggalkan ruangan setelah mendapat anggukan dari arvin .

" jadi, prince ingin mencoba nya sekarang? " tanya arvin dan mendapat anggukan antusiasis dari arsen .

" sini. Kakak ajari " ujar arvin membuat arsen mendekat ke arah kakak nya dengan tubuh kakak nya yang berada di belakang nya .

" ingat. Prince harus fokus terhadap titik yang akan prince target " ujar arvin dan memegangi tangan adik nya yang terdapat pistol .

Arvin pun mengarahkan tangan adiknya agar membidik tepat sasaran .

" pastikan target sesuai arah tembakan nya prince " lanjut arvin dan membantu adik nya untuk melepaskan pelatuk pistol nya .

dor
dor

Puluru itu pun tembus tepat di papan kayu yang memang tersedia untuk melatih acara seperi tembak menembak .

" prince gapapa? " tanya arvin membuat arsen sedikit menoleh ke belakang untuk bisa melihat ke arah kakak nya .

" emang nya arsen kenapa? " tanya balik arsen dan mengangkat satu alis nya .

" kakak hanya takut trauma mu kembali muncul karena mendengar suara tembakan yang cukup keras dan nyaring " ujar arvin dan mengelus rambut adik nya .

" arsen gapapa kak. Itu cuma suara tembakan dan ga begitu berpengaruh sama trauma itu " ujar arsen membuat arvin mengangguk .

" latihan lagi? Atau mau melihat kesekitaran markas? " tawar arvin membuat arsen berfikir sejenak .

" boleh keliling? Arsen bener - bener gatau sebesar dan seluas apa markas daddy yang satu ini " ujar arsen dan mendapat anggukan dari arvin .

" ayo " ujar arvin dan mengandeng tangan adik nya setelah memasukkan pistol ke dalam saku jas nya .

arsenio [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang