03

627 132 7
                                    

Di saat semua orang masih panik memikirkan cara keluar dari kereta itu.

Kedua pemeran utama kita sedang saling memikirkan situasi yang sedang terjadi ini.

Menurut semua orang situasi ini mungkin abnormal, tapi tidak untuk Arlen dan (name).

Kenapa?

Karena Arlen sudah tau ini akan terjadi. Dia memang merasa tidak enak pada orang orang yang mati, tapi tidak sampai dia jadi gila dan panik. Dia hanya merasa mual sedikit saja.

Sedangkan (name), entah kenapa dia tidak merasa panik sama sekali.

Seperti ...

Seperti dia pernah mengalami situasi ini?

"(Name)? Ada apa? Aku memanggil mu dari tadi tapi kau tidak menjawab" Tanya Arlen khawatir.

"Ah, tidak ... Aku hanya merasa ... Aku mengingat sesuatu" Jawab (name) membuat Arlen terkejut tapi tetap menjaga wajah normalnya.

"Apa itu artinya kau berhasil mengingat sesuatu??? Apa yang kau ingat?!?" Kata Arlen pura pura ikut senang.

"Masalahnya ... Itu bukan ingatan tentang masa lalu atau apapun itu. Yang ku ingat adalah situasi sekarang ... Walaupun sedikit berbeda?"

Ini membuat Arlen agak tegang. Bagus (name) tidak mengingat masa lalunya, tapi tanda kalau (name) mengingat apa yang akan terjadi juga sama buruknya.

Tidak bisa begini. Arlen harus melakukan sesuatu sebelum semua ini berada di luar kendalinya.

"Itu aneh? Aku juga mengingat situasi yang terjadi tapi agak berbeda ..." Jelas Arlen pura pura kaget dan berpikir.

"Kau juga?!?"

Arlen mengangguk.

"Hanya saja di ingatan ku ... Kau tidak ada"

Mata (name) terbelak karena hal ini. Di ingatannya Arlen juga tidak ada.

Apa ini semacam halusinasi yang dibuat oleh Goblin itu? Tapi kenapa?

Kenapa memberi tau apa yang akan terjadi pada Arlen dan (name)???

Itupun dengan ingatan yang berbeda??

(Name) sudah merasa agak pusing karena apa yang terjadi, sekarang malah di tambah ingatan yang aneh.

"Ugh-! Apa itu artinya kau juga tau cara menyelesaikan skenario pertama atau apa yang ada di layar ini?" Tanya (name) akhirnya memutuskan untuk memikirkan hal lain dari pada ingatan aneh tersebut.

"Benar. Kita bisa menggunakan ini"

Arlen mengangkat kantong plastik nya yang berisi telur keong emas.

"!!! Itu ...!"

•••

Pergantian POV
Karena dari kemarin kalian semua sepertinya sangat ingin bertemu dengan Kim Dokja. So ...

Okelah ku kabulin!

Tapi interaksi Kdj sama (name) baru terjadi nanti di chapter selanjutnya, jadi kalian sabar ya ^^

•••

Sekarang Yoo Sangah sedang mencoba untuk menelpon polisi, tapi entah mengapa mereka sama sekali tidak mengangkat telepon nya.

Ini membuatnya semakin takut dan panik.

"Polisi nggak mengangkat telepon nya!! Gimana ini? Gimana ...?" Kata Yoo Sangah tidak tau harus apa pada Kim Dokja.

「ないない」  ♪  [Omniscient Reader's Viewpoint]Where stories live. Discover now