11. Salah Paham

1.5K 142 31
                                    

2 bulan kemudian

"SINGTO, LEPAS!!"

"LEPAS!!! SAKITT!!!"

"DIAM! DIAM, KRIST DIAMM!!!"

Krist terlonjak kaget. Ini pertama kalinya seorang Singto Prachaya membentak dirinya.

Tangan Krist bergetar, keringat dingin bercucuran di keningnya. Dada Krist terasa sesak mendengar bentakan dari orang Yang ia cintai selama ini

"Diam atau kamu akan menyesal." ucap Singto dengan tatapan tajamnya

"P'sing kamu----"

"DIAM KRIST PERAWAT!!"

Mata Singto memerah, tangannya mengepal kuat menahan amarah.

"Siapa dan ngapain cowok tadi nganter kamu pulang?"

"Bukan urusan kamu!" sahut Krist ketus.

"Aku tanya sekali lagi siapa laki laki yang bernama Mike itu?" Tanya Singto dengan suara dinginnya

"P'Sing---"

"JAWAB KRIST!!!"

"Akhir akhir ini dia sering nganterin kamu pulang. Aku diam, aku diam karena aku yakin kalau orang itu cuma niat nganterin kamu karena kebetulan jadwal kelas kalian barengan"

"Tapi tadi, " Singto menjeda ucapannya mendecih menghindari tatapan Krist.

"Aku kecewa, Krist." ujar Singto

Ya. Tadi Mike mengantar Krist pulang, tapi karena kaki Krist tersandung batu yang ada didepannya tubuh Krist hampir jatuh namun Mike menahannya hingga tanpa sadar Krist jatuh ke pelukan Mike.

Kebetulan Singto baru saja pulang dari lokasi syuting. Alangkah terkejutnya melihat apa yang ada di depannya.

Detik itu juga Singto menarik tangan Krist dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Dan apa yang kamu lakukan selama 2 bulan terakhir sama Namtan? Pacaran atau selingkuh? Namtan hamil ya?"

"Jangan bawa bawa nama Namtan ke pertengkaran kita!"

"DAN JANGAN BAWA NAMA MIKE KE DALAM EMOSI GAK JELAS KAMU INI!" Sarkas Krist

Plakkkkk

Singto menampar pipi kanan Krist cukup keras. Krist yang menerima tamparan itu pun terhuyung kesamping dengan perasaan terkejut.

Singto menamparnya? Orang yang ia percayai selama 8 tahun ini berani mengangkat tangan kearahnya.

"K-kit... " Singto berusaha meraih Krist. Jujur, Singto juga tak mengerti mengapa dirinya bisa seceroboh ini menampar Krist.

"SINGTO!" Teriak Off yang baru saja datang dengan Gun

Melihat Krist yang terdiam memegang pipi kanannya, Gun menghampiri saudara kembarnya itu

"Krist... "

"Lo berani nampar suami gue, hah?!" Sarkas Off menarik kerah kemeja Singto

"K-kak, gue gak sengaja. Serius gue gak sengaja. G-gue---"

"Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri lo nampar Krist! Masih mau ngelak lo hah?!"

"K-kak... "

"Urus aja selingkuhan lo itu! Jangan harap lo bisa ketemu Krist sampai lo menyesal sekalipun!" sarkas Off mendorong tubuh Singto hingga tersungkur di lantai.

"Krist, ayo.  Kita pulang ke rumah lama aja. Gak usah seatap sama dia" ucap Off melirik ke arah Singto

"Dia nampar aku, Kak" lirih Krist dengan tatapan kosongnya.

Not Him (END) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang