Prolog

3 1 0
                                    

Kisahku Dibalik Mimpi

Berawal Dari Mimpi
Berlanjut Dengan Perjuangan
Berakhir Dengan Kenyataan

Mimpi memanglah sebuah bunga tidur
Tapi bagiku Hidup di dalam dunia mimpi lebih menyenangkan dari pada Dunia Realku

Inilah Kisahku!

Nauril Putri Hauryn. Itulah namaku! Panggil aja Ryn! Tapi sebetulnya nama panggilan ku banyak. Aulil, Put, Tri, Ryn dan "Putri Tidur". Yah! Itu ledekan teman-teman sekolahku. Karena aku sering tidur saat jam istirahat. Ngak masalah, toh dengan jadi putri tidur, sangatlah menyenangkan bukan! yang hanya tidur bisa mendapatkan pangeran tampan!Canda Pangeran >_<

Aku paling benci namanya Laki-laki, Apalagi harus di ganti dengan kata Pangeran??? NO, salah besar.  Bukan itu yang ku harapkan dari mimpi-mimpiku.  Cuma berharap aja bahagia walau hanya dalam kehidupan mimpi.

Tapi Satu mimpilah yang membuat  semuanya berubah!
Dan berharap kenyataan.  PASTI NIHIL!  karena itu hanya mimpi.

"Ryn, bangun!" yah itu suara Dinda sahabatku. akupun membuka sedikit mataku, ternyata hampir saja dia  menyiramku air segayung. "bangun atau aku siram nih?" ancamnya, yang sedari tadi memengang gayung itu dan siap menyiramku.

"Iya, aku bangun!" pasrahku, dan segera menggakat kepalaku dari meja."

"Kerjaannya tidur mulu! sekali-kali kek, kamu langkahkan kaki kamu untuk ke kantin atau hanya keluar kelas jalan-jalan atau ke perpus!" nasihat manis sahabatku ini membuatku kembali menguap dan pengen tidur lagi. 

"Astaga, Ryyyynnn! please deh! kamu dikasih tau malah nguap, jangan bilang kamu mau tidur kembali yah?" Pitan Dinda sudah meluap. Dia memutar bola mata dengan malas.

"Maaf! masih ngantuk! Oke, mau kemana?" tanyaku dan segera berdiri dari tempat dudukku.

Dinda masih berfikir "Hm,,, kelapangan aja yuk! nonton bebbeb ku main basket, siapa tau ada Adam juga!" ledek Dinda.

"Ah, apaan sih! ngak usah jodoh-jodohin aku dengan Adam!" aku pun pergi meninggalkan Dinda.

 Dengan cepat Dinda pun mempercepat langkahnya "Ryn, kenapa jdi aku ditinggalin?" 

"Hai Ryn!" Sapa Adam dengan penuh senyuman, saat aku baru saja sampai di lapangan basket. Aku pun berjalan meninggalkannya dengan muka malas dan sama sekali tak merepos sapaan itu. 

Senyuman itu pudar saat tak ada respon dari ku. "Hai juga Adam!" balas Dinda. Adam hanya membalasnya dengan senyuman. Kemudian Dinda pun segera menghapiriku.

"Ryn, ngak boleh gitu trus donk, kasian si Adam." Ujar Dinda.

Aku pun duduk di salah satu kursi penonton. dan di ikuti Dinda. "Dinda sayang! kamu tau kan, kalau aku anti dengan namanya laki-laki" Ucapku.

"Sampai kapan kamu pobia sama laki-laki?" Tanya Dinda memutar bola mata malas.

"Sampai mati!" Jawabku dengan datar dan masih setia menonton pertandingan basket.

"Ryn, jangan cuma gara-gara Papa kamu, harus kaya gini, laki-laki ngak semuanya kasar, ngak semua suka buat perempuan nangis. Trus gimana kalau kamu Nikah?" tanya Dinda membuatku spontan menatapnya lekat.

"Dinda sayang! Pacaran aja, Aku ngak mau apalagi harus nikah, pacaran aja ujung-ujungnya putus dan sakit hati. Apalagi nikah?" Jelas ku, membuat Dinda hanya geleng-geleng kepala.

"NAURIL PUTRI HAURYN CANTIK!!! Awas aja kalau kamu jatuh cinta! kayanya kamu belum pernah jatuh cinta makanya kaya gini, ya kan?" tebak Dinda ngacok.

"Pernah! dan dia salah satu alasanku untuk tidak mau mengenal laki-laki. Jadi bukan cuma Suami MAMA yang buat aku kaya gini." Jawabku yang tanpa sadar meneteskan air mata.

Dinda langsung memelukku, dan menangis dalam pelukannya. "Dah, ngak usah nangis! Kamu pasti akan ketemu dengan Lelaki yang membuat kamu bahagia, percaya deh! karena ngak ada ending yang berakhir sendirian." 

"Udah ah, aku kekelas aja, pengen tidur aja. Nanti bangunin yah kalau udah jam pelajaran." Ucapku dan meninggakan Dinda. Selama perjalan menuju kelas, air mata ini trus saja jatuh "Woi mata! malu dong kalau nangis terus. Please berhenti dulu!" Gumamku. 

Entahlah kenapa aku sangat sedih jika memikirkan kehidupan ku ini. Entah karena Suami Mama itu? padahal dia adalah Ayah kandungku, kenapa aku sangat membencinya? Atau karena aku sering melihat kekerasan dalam rumahku? Sebetulnya aku juga pengen  bahagia dengan pasanganku tapi aku seperti trauma dengan laki-laki. belum lagi aku pernah jatuh cinta sama lelaki tapi dipatahkan olehnya. DAN CUMA TIDUR yang mejadi salah satu penenangku saat lagi banyak masalah dan strees, berharap mendapatkan mimpi-mimpi yang indah.

Akankah ada mimpi yang bisa mengubah kahidupan nyataku? 

____________________________

Prolog nya gitu dulu aja yah!!

Gimana???  Penasaran  ngak????

Kalau penasaran  Komen yah!!  Nanti update lagi! 

Jangan lupa Vote ❤



Salam ❤


Khonisa17


   

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Story Behind the DreamWhere stories live. Discover now