Hari sudah menunjukkan pukul 17.00 taehyung baru saja sampai di kampusnya, kebetulan hari ini hanya ada kelas malam sampai jam 20.00. Taehyung mendudukan dirinya di bangku mejanya sambil memeriksa tugas yang harus di kumpulkan hari iniNgomong-ngomong taehyung adalah mahasiswa cerdas di kampus ia bahkan sering ikut lomba seni sebagai perwakilan dari jurusan dkv, tak heran banyak dosen dan teman-teman yang suka padanya, tampan, baik hati, pintar hampir tidak ada kekurangannya sebagai laki-laki idaman
.
Jam kelas akhirnya berakhir, semua mahasiswa/mahasiswi yang lain sudah keluar dari kelas, hanya tersisa taehyung seorang dan dosennya yang hendak keluar kelas juga
Taehyung melamun, memikirkan tentang pesan kemarin malam, apa ia harus ke alamat yang tertera disana? tapi tidak ada pilihan lain, penawaran dari pesan itu sangat menarik, besok saja taehyung harus ke kantor polisi untuk melakukan pemeriksaan,dll. sungguh itu sangat merepotkan. Taehyung adakah mahasiswa tingkat akhir, tentu saja ia sangat sibuk, jadi kenapa tidak untuk mempertimbangkan tawaran tersebut?
"taehyung" panggil seseorang, tapi taehyung masih diam tidak menjawab
"taehyung.." panggil seseorang itu lagi, dan kali ini taehyung langsung mendongakkan kepalanya
"ah sir, ada apa?" tanya taehyung, ternyata yang memanggilnya adalah dosennya sendiri, di nametag dosen tersebut terdapat sebuah tulisan, Park Chanyeol.
"kenapa belum pulang? sudah tidak ada kelas lagi"
Taehyung tersadar, dia melihat sekeliling kelasnya sudah tidak ada orang, hanya dirinya dan dosennya ini
"iya sir, ini saya mau pulang" taehyung bergegas merapihkan barang-barangnya
Chanyeol yang melihat tingkah taehyung di buat gemas olehnya, jujur saja chanyeol tertarik pada taehyung di, si mahasiswa pintar nan menggemaskan.
"mau saya antar pulang, taehyung?" tawar chanyeol, pria tampan ini rasanya sudah memantapkan hatinya pada taehyung, apalagi taehyung sudah mau lulus, ia tak mau hubungannya dengan taehyung menjadi jauh
Taehyung tersenyum "terimakasih sir atas tawarannya, tapi saya ingin pergi ke tempat lain sebelum pulang"
"mau saya antar? kebetulan saya ingin berjalan jalan sedikit" chanyeol enggan menyerah
"tidak perlu sir, jungkook sudah menungguku di parkiran" maafkan aku jungkook, aku harus menjual namamu. Taehyung.
.
Disinilah taehyung sekarang, di depan sebuah mension mewah yang kawasannya sedikit jauh dari kota, taehyung ternganga melihat mension tersebut. Rumahnya yang disita pun megah tapi ini lebih megah lagi, taehyung menghampiri pos penjaga gerbang
Belum sempat taehyung berbicara, sang penjaga post sudah memotongnya "tuan Kim taehyung?"
Taehyung mengangguk sebagai balasan
Sang penjaga gerbang pun membukakan pintunya dan mempersilahkan taehyung untuk masuk "silahkan masuk tuan, anda sudah di tunggu oleh tuan besar"
Jantung taehyung berdegup tidak karuan, entahlah suasananya tiba-tiba menjadi sangat mencengkram setelah sampai di pintu masuk mension tersebut
Taehyung menekan tombol bel perlahan, lalu tak lama pintu terbuka menampil seorang pria dengan rambut peraknya, pria itu tersenyum ramah pada taehyung
"selamat datang kim taehyung, silahkan masuk" sambutnya ramah
Dengan sambutan yang cukup ramah tadi, taehyung menjadi sedikit lebih tenang, ia merasa orang yang ia temui ini orang baik yang akan membantunya
Taehyung tercengang memasuki mension tersebut, mewah sekali gaya arsitektur nya sangat maskulin dan elegan, sebagai anak dkv yang ada hubungannya juga dengan desain, rumah ini cukup memberikan dirinya inspirasi
"perkenalkan saya Park Jimin, sekertaris tuan besar" ucap Jimin sambil tersenyum manis pada taehyung
Taehyung membalas senyuman jimin dengan senyum nya "aku taehyung, salam kenal"
Jimin menuntun taehyung untuk ikut bersamanya, sampai akhirnya mereka berhenti di depan pintu suatu ruangan
Diketok pintu tersebut oleh Jimin "tuan, tamu anda sudah datang"
"iya silahkan masuk"
Terdengar oleh indra pendengaran taehyung suara barito yang menggelegar dari dalam, dan disaat itulah jantung taehyung berdegup tak karuan lagi
Jimin membuka pintunya lalu masuk kedalam dan mengisyaratkan taehyung untuk ikut masuk juga di belakangnya
Ketika masuk pemandangan yang pertama kali taehyung lihat adalah seorang pria yang mungkin sedikit lebih tua darinya, sedang duduk di bangku meja kerjanya dengan rambut rapih yang memperlihatkan sedikit keningnya.
Pria itu masih fokus terhadap laptop yang berada di hadapannya, hingga tatapan pria itu akhirnya beralih dari laptopnya menatap jimin sekilas, hanya jimin yang ia tatap dan taehyung bersyukur pria itu belum menatapnya
"kau boleh pergi jim" ucapnya dengan suara beratnya itu, jimin membungkuk sebentar, lalu pergi meninggalkan taehyung dengan pria yang tidak ia ketahui namanya itu berdua di ruangan ini
Suasana sangat hening, pria itu masih terfokus pada laptopnya, menghiraukan taehyung yang berdiri di hadapannya. Taehyung bahkan berfikir sampai kapan ia akan diam berdiri di sini? memperhatikan pria itu fokus terhadap kerjaannya, menyebalkan sekali. Penglihatan taehyung beralih kepada papan nama yang terletak di meja kerja tersebut , VANTAE VAN KILLEARN.
Lalu kemudian manik mata taehyung tampa sadar memperhatikan setiap inci wajah pria itu, pria itu memiliki mata elang yang tajam dengan bola mata berwarna abu tua, hidung mancung, kulit yang bagus seperti tidak ada berpori pori
"apa kau tak punya sopan santun?" pria bernama vantae itu akhirnya membuka suara, sambil mata elangnya menatap taehyung dingin
"m-maksud anda?" jujur saja taehyung tak tahu mengapa ia tiba-tiba menjadi gugup, sorot mata pria bernama vantae itu sangat mengintimidasi taehyung, aura dominant nya sangat kuat.
Pria itu bangun dari kursi kerjanya, memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana sambil berjalan sedikit mengelilingi meja kerjanya dan menyandarkan bokongnya pada meja, menatap taehyung yang kini menunduk sambil menggigit bibir bawahnya
Senyum tipis terukir dari bibir vantae melihat taehyung, terlebih melihat bibir cherry taehyung yang sangat segar dan rasanya ingin sekali ia menghisap bibir itu
"angkat kepalamu" titah vantae dengan nada tegasnya tapi dengan suara pelan, ia ingin melihat wajah tuan muda keluarga kim itu. tuan muda yang akan dia siksa sebagai bahan balas dendamnya.
Taehyung mengangkat kepalanya perlahan, mata mereka bertemu. Satu pasang mata menyorotkan aura ketakutan dan submissive-nya, dan satu mata lagi menyorotkan aura intimidasi dan dominant-nya
"sebelum kita berbicara lebih jauh, perkenalan aku vantae. Aku adalah orang yang telah ditipu dan dihutangi oleh ayahmu, kau tahu ayahmu berhutang sangat banyak padaku" jelas vantae
Dari sini saja taehyung sudah tau arah obrolannya kemana, pasti tak jauh-jauh dari membayar hutang dan mengembalikan uang atas penipuan yang dilakukan oleh ayahnya
"jika kau ingin aku mengembalikan uang dan membayar hutang ayahku, aku akan membayarnya, tapi berikan aku waktu untuk melunasinya" ucap taehyung
"sayangnya aku bukan pria penyabar yang mau menunggu" balas vantae dengan nada menantang
Taehyung membelak, lalu bagaimana ia harus melunasinya jika pria ini tak mau menunggu
"aku punya tawaran bagus untukmu" tambah vantae
Taehyung menunggu vantae melanjutkan ucapannya
"aku bisa dengan mudah membantumu melunasi semua denda atas korupsi dan kasus penipuan ayahmu, dan juga aku bisa membayar lunas semua biaya kuliahmu sampai kau lulus, tapi sebagai gantinya... " vantae menggantung ucapannya
"apa? apa yang kau inginkan?" tanya taehyung
Sumringah menyeramkan keluar dari bibir vantae
"you must to be my private maid"
Tbc.
Jangan lupa vote ya!!
Maaf kalau banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL'S HOME || VTAE
Romance"persetan dengan mereka! yang membuatku terjerat dalam rumah iblis ini" - taehyung "aku bisa membunuhmu kapan saja, tolong ingat itu iblis kecil" - vantae