KeDelapan

351 34 0
                                    

J O S H U A
O L I V E R  W E S L E Y

Seminggu telah pun berlalu dimana dirinya yang dicambuk dan di pukul oleh ayahnya sendiri. Pagi hari ini, keluarga kecil milik Alvian didatangi oleh dua pasangan paruh baya dengan penampilan yang sangat terlihat seperti orang berpengaruh di negara.

Mereka didatangi oleh Tuan Jovan Wesley dan Nyonya Aminah Wesley. Tidak lain dan tidak buka adalah orang tua dari Alvian, secara artiannya oma dan opa dari Joshua datang mengunjungi mereka.

Sebelum Joshua menemui opa dan oma nya itu, dirinya malah di ancam terlebih dahulu oleh Angkasa yang tadinya menyolong masuk ke kamar milik Joshua. Joshua fikir niat Angkasa baik namun sebaliknya membuatkan Joshua terpaksa tersenyum getir dengan situasi yang di alami sekarang dan akan datang. Baginya, takdir seolah-olah sedang bermain hingga Joshua sukar untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Jj sayang abang, kapan Jj akan ngerasain dipeluk abang lagi? Jj kangen bang." gumam Joshua dengan air matanya yang keluar dan langsung saja dihapus kasar oleh Jj.

Sebelum dirinya keluar kamar, Joshua sempatkan lagi menulis sesuatu di buku diarynya. Susah didengar seorang cowo mempunyai diary, tapi tidak sekarang. Bahkan si pameran Utama hanya bisa mengungkap segalanya lewat buku usang yang dibelinya dari nenek tua.

Abang, adek sayang abang. Sayang banget. Apa setelah adek pergi nanti, abang akan nangis? Ade akan lakuin apapun agar abang nangis saat Ade pergi nanti. Terdengar egois ga sih bang? Maaf, tapi dengan Cara itu aja Ade bakal Tau seberapa sayangnya sih kalian semua terutama abang ke ademu yang nyatanya anak pembawa sial ini.
                    -JoshuaOliver -Sunday22

"Semangat Jj lo harus buktiin lo kuat buat berhadapan dengan semua ini." Kata Joshua pada dirinya lalu berjalan krluar kamar.

Sesampainya di ruang keluarga,

"Baru bangun ya cucu kesayangan opa?" Tanya Opanya sambil memeluk sayang tubuh Joshua, lain lagi Angkasa yang mengepal tangan karna iri melihat pemandangan itu.

"Dari tadi udah bangun kok opa, hanya saja tadi Jj ngerjain pr dulu biar bisa main bareng oma sama opa. Jj kangen kalian berdua. Disini Jj sendiri." Kata Joshua yang diakhirnya dengan suara pelan, namun masih bisa didengar oleh Angkasa

"Opa!! Ngapain sih meluk dia!! Ga ingat kalau dia itu anak siapa?!" Kata Angkasa dengan sinisnya

"Angkasa!!" Peringat Alvian agar anak kesayangannya itu diam

"Kan benar, Jj bukan dari keluarga ini!! Adek aku udah mati!!" Kata Angkasa terus menerus tanpa mau mengikut perintah ayahnya itu

"ANGKASA SUDAH!!" Bentak opa membuatkan Angkasa kaget dan tak berselang kemudian dada kanan milik  Angkasa perih dan membuatkannya memilih untuk duduk

"Ayah sakit." Adu Angkasa dengan suara menahan sakitnya pada ayahnya itu

"Mas kita bawa Kasa ke rumah sakit cepat!!" Kata Cia tanpa memerdulikan sekitar. Begitu juga Alvian yang langsung menggendong permatanya yang sedang kesakitan itu

Sementara Joshua,

"Opa, oma kita susul bang Kasa ayo. Jj khawatir sama kondisi abang, sepatutn-" ucapan Joshua terpotong dnegan ucapan omanya itu

"Gausah, sebaiknya kita di sini saja. Kasaga bakal kenapa-napa juga, toh tadi opa aja ngeliat wajah kepura-pura kesakitannya." Kata opa membuatkan Jj menggelengkan kepala

"Opa, bang Kasa juga abang Jj. Artinya juga cucu opa, apa ga ada sedikit pun rasa kasian ke abang aku opa, oma?" Tanya Joshua menatap sendu kedua orang paruh baya di hadapannua ini

"Iya abang kamu juga cucu opa, tapi Kan disana sudah ada Alvian dan Cia. Jadi yasudah itu memang tanggungjawab mereka lah." Kata oma nya memblaas uapan Joshua

"Sini cucu opa. Duduk sama oma dan opa." Perintah opa

"Opa, emangnya benar ya kalau Jj ini bukan anak kandung dari ayah dan bunda? Apa benar Jj yang udah bunuh anak kandung ayah dan bunda?" Tanya Joshua pelan

"Tidak, itu tidak benar hanya mereka saja yang bodoh. Lebih mempercayai ucapan seseorang di masa lalu tanpa memikirkan masa depan mereka sudah hancur akibat kepercayaan mereka tentang hal masa lalu." Kata oma

"Hm, bahkan bodohnya mereka tidak pernah mengetahui hal yang sepatutnya orang tua kandung harus tau. Maafin opa dan oma, gagal mendidik ayah mu Dan membuatkan cucu kesayangan opa ini hancur secara perlahan akibat keegoisan anak opa. Maaf dan terima kasih karna masih mau menerima keluarga ini." Kata opa

"Opa ga salah kok. Jangan salahin diri opa lagi, karna bagi Jj ini udah takdir yang dibuat Tuhan buat Jj. Jj juga percaya, apa yang Tuhan atur pasti bisa dihadapi oleh Jj sendiri asalkan Jj masih percaya akan diri sendiri." Kata Joshua sambil tersenyum

"Hmm, walaupun jika Jj bukan anak kandung ayah dan bunda, doa Jj tetap jalan untuk mereka karna mereka, Jj udah merasa kasih sayang saat kecil. Sentuhan mereka juga buat Jj merasa kalau tangan mereka itu lembut banget. Setidaknya walau Jj ga pernah disayang, Jj udah pernah rasain sentuhan dari kedua orang yang udah jagain Jj dari kecil. Jj sayang keluarga ini walaupun kenyataan nya Jj hanya lah orang asing di keluarga ini. Maaf menjadi perusal suasana dan keharmonisan mansion ini." Tambah Joshua lagi membuatkan oma dan opa hanya terdiam

"Jika memang hadirku selalu membawa luka untuk kalian, maka biarkan aku menuntaskan tugasku terlebih dahulu izinkan aku mengambil waktu bersama kalian setelah itu akan relakan kebahagiaan itu pergi." batin Joshua

Begitu juga seseorang ada dibalik pintu yang ga sepenuhnya tertutup itu.

"Bahkan untuk menyayangi mu saja, gue ga bisa. Gue pengen sayang lo kembali tapi ini semua karna dia, Maaf." ucapan seseorang itu lalu memilih pergi dari sana dan memilih untuk masuk kekamarnya saja.

Vote n comment jugaaa.. maaf lama g up babayyy..

Ramadhan Yang Hilang||•Complete•Where stories live. Discover now