chapter 3 kembali

348 57 31
                                    

MAAF JIKA ADA TYPO

*
*

Rokok nya terjatuh tergelatak begitu saja di ujung trotoar, dia melangkah mendekat ke arah hoseok. Mata mereka masih bertemu dengan tatapan binar kerinduan, wajah taehyung semakin dekat begitu juga dengan tubuhnya. Lantas dia segera membawa tubuh hoseok masuk ke dalam pelukannya.

Hoseok terkejut dia hanya terdiam tanpa mengatakan apapun, bahkan dia tak membalas pelukan taehyung.

"Hoseok? Kau kah ini? Kau hoseok ku kan?!" Taehyung segera melepaskan pelukannya.

Menangkup pipi hoseok menatap dalam mata hoseok, hoseok hendak berbicara tapi tangan taehyung terus mengusap seluruh wajah hoseok.

"Setelah 6tahun lamanya, akhirnya aku bertemu dengan mu lagi!" Mata taehyung berkaca-kaca.

"Lepas kim! Kau tak berhak menyentuhku, ingat kau aku bukan lah teman lagi. Kau hanya musuh ku dan akan terus menjadi musuhku, untuk apa juga kau datang ke korea hah? Tak bisakah kau tinggal di rumania saja!" Wajah hoseok marah matanya menandakan kerinduan dan kecewa.

"Hey, kenapa kau jadi kasar begini? Mana hoseok ku yang lembut? Mana hoseok ku yang manis hah?!" Taehyung memandang hoseok dengan tajam.

"Dia sudah mati! 6 tahun lalu." Hoseok menepis tangan taehyung kuat.

Taehyung memunculkan seringai nya, ya hubungan yang berawal baik tapi perpisahan mereka cukup menyakitkan. Tapi meski menyakitkan itu membuat taehyung kecanduan, hubungan yang seharusnya tak terjadi justru itu terjadi pada mereka.

"Mati? Lalu siapa yang ku tatap ini tuan jung?" Taehyung melangkah maju.

Membuat hoseok mundur dan menabrak kap mobilnya, mata mereka masih bertatapan dengan lekat dan dalam. Rasa rindu itu seketika hilang entah hilang karena terpaksa, atau memang hilang seutuhnya entahlah.

"Aku? Aku adalah linardy mario." Tatapan hoseok menajam.

Begitu menusuk dalam relung hati taehyung, rasanya sakit sekali saat pujaan mu menatap nya begitu. Apalagi dengan nada yang terdengar kasar, tapi taehyung tetap menyukai perubahan yang terjadi pada hoseok. Dia semakin menyukai mantan kekasihnya ini, sungguh taehyung tak berbohong demi dewa zeus dia begitu sangat memuja hoseok.

"Wow, nama yang cantik. Kau memang seperti singa sama seperti nama mu linardy. Hahaha... Tapi aku tak takut padamu bagaimana ya? Aku malah semakin merasa tertantang." Taehyung mengelus pipi hoseok.

Hoseok berdiri tegak mendorong dada taehyung, membuat taehyung terdorong ke belakang sedikit.

"Jauhkan tangan mu tuan kim! Tangan kotor mu tak pantas menyentuh ku, menyesal aku karena menghentikan mu untuk bunuh diri. Tau gitu mati saja sana, aku rela melihat mu mati itu justru memudahkan klan ku." Hoseok melipatkan tangannya.

"Wah, bagaimana ya... Hahaha kau salah paham baby, aku justru sedang mengurangi rasa stres. Karena sial sekali aku selalu memikirkan mu entah di ranjang atau di saat aku mandi, rasanya aku akan gila senyuman mu itu terus muncul dalam kepalaku!" Taehyung menarik pinggang hoseok.

Mendadak jalanan begitu sepi dua ketua mafia itu terdiam kembali, jika boleh jujur hoseok mengakui kerinduan ini dia rindu akan hangatnya pelukan taehyung. Tapi dia tersadar akan perbedaan di antara mereka, ya mereka memang berstatus sama tapi tidak dengan klan nya.

"Ku bilang lepas! Apa kau tuli?!" Hoseok berontak.

"Sstt! Tidak baik bibir manis ini mengatakan hal kasar, akan lebih baik bagaimana jika bibir dan mulut ini memberikan ku blow job?" Goda taehyung.

The real mafia{END}Where stories live. Discover now