Cemburu, eh?

507 58 3
                                    

"Nona" Ucap Jean, yang entah datang dari mana.

"Maaf. Bisa tunjukkan dapur?" Tanya nya

Yena tidak menjawab, tapi menunjukkan dapur yang sudah jelas ada di samping mereka, Jean sepertinya hanya basa basi saja.

"Oliver sepertinya mengantuk, kak" Ucap Arian sambil mengelus kepala Oliver pelan.

"Yaa, bagaimana bisa kamu tahu?" Heran Yena, apakah kucing ini menguap? Atau bagaimana?

"Hehe, kayanya begitu. Tidur aja yuk kak" Arian tiba-tiba saja menggendong Oliver dan meletakkan kucing itu di tempatnya, kemudian merangkul bahu Yena, membuat Yena menyerengit bingung, namun hanya abai. Mereka menaikki tangga dengan posisi tangan Arian yang masih sama.

Perlakuan Arian membuat seseorang mendesis pelan.

Pagi telah tiba, rutinitas yang biasa dilakukan Yena, bedanya karna dengan orang orang baru saja.

Entah apa yang dipikirkan Yena, tiba-tiba ia memasuki kamar Arian, mengintip dengan pintu yang di buka sedikit, kemudian membukanya lebar dan masuk setelah tau Arian masih tidur.

Yena menghampiri Arian yang sedang tertidur pulas itu, mulutnya tertarik ke atas sedikit, Arian terlihat lucu sekali.

Yena menepuk nepuk pundak Arian pelan, membuat Arian menggeliatkan badannya.

Mata Arian terlihat membulat, "kak! Kok di sini?" Serunya

"Kan ini rumah ku" Kekeh Yena, ia menepuk kepala Arian kemudian mengelusnya pelan.

Entah mengapa, setiap berinteraksi dengan Arian, Yena selalu merasa perasaan aneh di perutnya, otak nya pun terlihat cemas. Sedangkan Arian tak henti hentinya bergumam, tak jarang memekik dalam hati, sampai sampai pernah terlihat senyum nya dan pipi merahnya.

Yena menyuruh Arian bersiap-siap, kemudian ia keluar, saat membuka kamar Arian, ia ber pas pas an dengan Jean yang kebetulan membuka pintu kamarnya juga.

Jean menyerengit heran, ia bingung kenapa Yena keluar dari kamar yang bukan kamarnya, dan.. Dari kamar Arian?

Jean kemudian menghembuskan nafas nya kasar, wajahnya terlihat kesal, ia begitu saja melewati Yena yang terlihat akan menyapa nya.

Yena mengangkat alisnya heran kemudian mengedikkan bahu acuh.

Yena menuruni tangga dan melihat Jean yang sudah ada di meja makan tanpa menunggu nya. 'Hey disini siapa nona nya?'

"Jean? Ayah menyuruhmu apa hari ini?" Tanya Yena setelah mendudukkan dirinya di kursi depan Jean.

"Menjagamu" Ucap Jean singkat, kemudian melanjutkan lahapannya. 'Tidak sopan sekali' kesal Yena.

"Aku tidak kemana mana"

"Di dalam rumah pun sepertinya aku harus menjaga mu" Perkataan Jean membuat Yena bertanya-tanya, ia menghentikan pergerakannya dan menatap Jean bingung.

"Apa maksudnya?"

"Masalah kecil yang memuakkan"

"Seperti?"

"Bajingan yang seakan memanipulasi mu" Ujar Jean pelan, wajahnya ditekuk.

"Kau tidak jelas" Jengah Yena yang tidak mengerti maksud Jean

"Omong-omong, siapa dia" Tanya Jean tiba-tiba.

"Siapa yang kau maksud?" Tentu Yena bingung, disini banyak orang.

"Pria manja yang lemah dan mengesalkan itu" Sialan Jean, disini siapa yang lebih mengesalkan?

"Hei! Dia tunanganku!" Seru Yena, entah ia sadar atau tidak mengucapkan itu. Tapi harusnya Yena tidak salah bicara juga kan? Yena sadar bahwa ia dan Arian di jodohkan, meskipun belum pasti, tapi ayah Yena pasti mempunyai tujuan itu.

Reverse Harem: Treasure Boy's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang