An Accident?

812 79 14
                                    

-I get so lost inside your eyes-

Author Pov
________

Kondisi Wina buruk. Sangat.

Krisan sampai menelan bulat-bulat kejengkelannya saat menemukan gadis itu meracau, lagipula apa yang bisa dia lakukan saat penyebab kemarahannya bahkan tidak punya tenaga untuk sekedar mengangkat kepala?

Krisan menggeram rendah. Seingatnya ia sudah memperingatkan gadis itu untuk tidak coba-coba minum miras. Bahkan gadis itu memintanya untuk tutup mulut saat ia memergokinya menyimpan sebotol wine di kabinet dapurnya.

"Otak gue baik-baik aja, 'kan?"

"Kepala gue bengkak, ya?"

"Pusing banget, duh. Kepala gue bengkak ya? Krisan? Kok berat kepala gue gak papa kan?"

Krisan menggumam dalam hati, memohon pada Tuhan untuk membiarkannya memiliki kesabaran lebih banyak lagi sehingga ia tidak akan berakhir menjedotkan kepala gadis itu ke dinding.

"Lo minum berapa banyak, Win?"

Gadis itu hanya menggumam, kepalanya tenggelam dalam pundak Krisan. Untuk ukuran cowok yang lagi capek, membawa tubuh Wina di punggung memang tidak terlalu berat bagi Krisan. Tapi sedari tadi, cowok itu sangat ingin membanting tubuh gadis yang saat ini masih sibuk menggumam di tengkuknya ke lantai saat ini juga.

Krisan menurunkan tubuh Wina di sofa, dan tubuh itu seketika jatuh tersungkur sehingga Krisan harus membenarkan posisi duduknya lagi.

"Lo minum berapa banyak?" Krisan sudah teramat lelah untuk menyalurkan rasa kesalnya pada Wina. Saat ini hampir pukul dua belas malam, dan dia bahkan belum tidur dari kemarin.

Wina terus saja menggumam, membuat Krisan mengguncang pundaknya sedikit kesal.

Raja bilang Wina hanya minum beberapa teguk. Tapi yang namanya pemula dan yang diminumnya adalah koleksi wine tua mahal milik keluarga Caesar, jelas saja kondisinya begitu mengenaskan seperti ini.

"Dikit." Wina membuka matanya dan melempar tatapan sinis pada Krisan.

Krisan bahkan hampir mengira gadis itu sudah sadar dari mabuk kalau saja dia tidak terkekeh aneh setelahnya.

"Cuman dikiiiit."

Ibu jari dan telunjuk gadis itu merapat, kedua bola mata Wina juga ikut menyipit seolah meyakinkan Krisan bahwa dia benar-benar hanya minum se-sedikit itu.

"Gue bilang apa soal minum? Lo gak nurut sama gue?"

"Anak-anak yang maksa." Wina sedikit merengek, enggan disalahkan. "Lagian gue cuma minum dikit buat sopan santun. Menghargai mereka."

Oke, cara bicara Wina sudah lebih jelas dan tidak semelantur tadi, hal itu membuat Krisan merasa aman meninggalkan gadis itu untuk pulang, karena ya ... tidak mungkin ia menginap di sini, kan.

Krisan berusaha mengangkat tubuh Wina untuk dipindahkan ke ranjang, dan Wina menolak. Gadis itu kembali membanting kepalanya pada sandaran sofa.

"Ayok. Jangan tidur di sini." Wina tetap saja menolak. "Dingin. Ntar masuk angin."

Wina mengangkat kepalanya dari sandaran sofa sebagai respon. Tadinya Krisan kira dia setuju untuk pindah ke kamarnya. Namun kedua lengan gadis itu malah bergelayut pada pundak Krisan, menariknya mendekat.

Krisan tercekat, itu terlalu tiba-tiba. Jarak mereka terlalu dekat sampai Krisan bisa merasakan hangat napas Wina menerpa wajahnya. Tiba-tiba saja gadis itu menjadi begitu agresif dalam kondisi setengah sadar seperti saat ini.

"Gue gak pernah mimpi."

Wina melantur lagi. Dan anehnya, Krisan malah dengan sabar mendengarkan ocehan Wina yang sejujurnya Krisan tidak tahu tentang apa. Bohong kalau ia bilang selama ini hanya menganggap Wina sebatas teman saja. Like, come on, gak ada yang namanya murni persahabatan atau semacamnya bagi cowok dan cewek. Dan jelas itu berlaku juga bagi Krisan.

Awalnya, Krisan juga berpikir bahwa ia dan Wina bisa seterusnya sebatas teman saja. Ia sudah merasa cukup dengan keberadaan Wina dalam hidupnya. Namun entah sejak kapan, ia semakin serakah. Ia ingin memiliki Wina lebih dari ini. 

"Elo." Lanjutnya. "Gue gak pernah ketemu lo di mimpi."

Krisan tersenyum. "You're Drunk."

Wina menggeleng. "Wine-nya manis banget bikin khilaf."

Kali ini Krisan tidak bisa menahan diri untuk tidak terkekeh. Tingkah Wina saat tipsy seperti sekarang benar-benar menggemaskan dan membuat Krisan bersusah payah untuk tidak menggigitnya sedari tadi.

"Kenapa bahasnya beda lagi? Lo kira ini mimpi?"

Kedua bola matanya yang cantik menyipit. "Gue gak pernah mimpi." Ulangnya.

"Itu artinya, lo gak--"

Kalimat itu harus terpotong saat Wina mendaratkan sebuah kecup untuk membungkam mulut Krisan.

Dan hal itu jelas membuat Krisan terkejut. Ia hampir terhenyak dan melotot sejadi-jadinya, sementara Wina justru sedang memejamkan mata tanpa sedikitpun menggerakkan bibirnya di atas bibir Krisan. Gadis itu membiarkan kedua bibir mereka hanya menempel saja.

Harusnya saat ini Krisan mendorong tubuh gadis itu karena bagaimanapun, ini jelas salah bagi status mereka yang hanya sebatas teman. Ditambah lagi, Wina sedang mabuk, dan sebagai pihak yang waras seharusnya ia berhenti.

Namun otak dan tubuh Krisan menolak untuk sinkron sekarang. Merasakan bagaimana lembutnya bibir gadis itu membuatnya lupa daratan. Membuat pandangan matanya jatuh sayu sebelum akhirnya, ia memejamkan kedua matanya juga. 

Krisan memutuskan untuk melanjutkan kecupan Wina, memagutnya, dan menyesap bibir lembut Wina seolah mencipipi manis wine tua mahal milik keluarga Caesar.

Sekali, dua kali. Dan ia mulai mabuk pada rasa gadis dalam rengkuhannya yang sedang ia cecap, hingga ciuman itu merenggut warasnya dalam sekejap.

Tubuh Wina juga menguarkan aroma manis yang membuat kepala Krisan semakin pening dibuatnya. Di heningnya malam itu, yang terdengar hanyalah suara decap bibir keduanya yang bertemu, karena Wina membalas ciumannya dengan cara yang sama.

Krisan melepaskan pagutan bibirnya. Ia menatap Wina yang masih setia memejamkan mata. Tadinya Krisan masih ingin melanjutkan ciuman yang seketika menjadi candunya saat melihat kedua pipi Wina merona. Namun alih-alih menuruti bujuk rayu setan untuk melanjutkan ciumannya lagi, Krisan justru tersenyum lembut sembari merapikan helai-helai rambut Wina kebelakang telinga.

"Lo bener. Manis banget, gue jadi khilaf."

***

Ssttttt🤫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ssttttt🤫

cr. bananaorenji_

*
*
*
*

Happy weekend💚

LANDING✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang