Bab 100: Meninggalkan Rumah

175 26 0
                                    

23 Desember 2020, gerimis.

Menghitung dari pagi.

Ada kurang dari 48 jam sampai Malam Natal.

Di studio John, lampu pijar menyala.

Tirai di dekat jendela ditarik rapat.

John berdiri di depan seluruh dinding.

Dia mengambil spidol dari dinding.

Dia menatap dinding dengan mata cerah.

Sebuah peta Kota Owain yang menutupi seluruh dinding muncul di depannya.

Ini adalah peta non-sipil yang sangat presisi.

Banyak rute berpotongan dan tumpang tindih.

Bentuk, kemiringan, kelengkungan, tata letak, arah, dan sebagainya.

Datanya sangat detail.

Di kaki John.

Ada kertas-kertas berantakan dengan perhitungan tertulis di atasnya.

Di peta Kota Owain di dinding.

John menandai rute yang berbeda.

Beberapa persimpangan ditandai dengan jelas.

Indeks lingkungan dalam tiga hari, termasuk kelembaban udara, arah angin, dan curah hujan juga ditulis di sana.

Hal yang paling istimewa di peta adalah beberapa lokasi.

John telah menandai mereka dengan spidol merah.

Pukulannya sangat kuat.

Itu seperti goresan pena yang berat.

Akibatnya, lokasi yang ditandai pada peta menunjukkan sensasi yang jelas, kasar, dan bekas robekan yang ganas.

Simbol merah tampak meneteskan darah.

Mata John mengamati jaring jalan yang digariskan.

Detak jantung yang berat terdengar di telinganya.

Darah mengalir melalui anggota tubuhnya.

Setelah menekan emosinya selama lima tahun, dia hampir kehilangan kendali.

Lima tahun, 1.825 hari.

Saat ini.

Johan memejamkan matanya.

Gambar-gambar melintas di benaknya bingkai demi bingkai.

Kecelakaan mobil.

Ruang operasi.

Tempat tidur rumah sakit yang bersih.

Si cantik tidur seperti Alice, pacarnya yang sedang tidur nyenyak.

Dia telah membayangkannya berkali-kali di dalam hatinya.

Dia berharap bahwa di bawah ciuman ringannya, Alice akan menjadi seperti dalam dongeng.

Bulu matanya akan sedikit bergetar saat dia membuka matanya yang indah.

Namun, ini jelas tidak mungkin.

Kenyataan selalu menjadi kenyataan.

Dongeng selalu hanya dongeng.

Alasan itu disebut dongeng.

Itu secara alami seperti makna literal yang tersirat.

Kisah-kisah itu hanya ada di mata anak-anak yang tidak bersalah.

Dongeng seperti itu pasti tidak akan terjadi di masyarakat yang kejam ini.

John sedang berjuang!

Kemudian datanglah hari-hari dan tahun-tahun kehidupan penjaranya.

𝗜 𝗖𝗮𝗻 𝗖𝗿𝗲𝗮𝘁𝗲 𝗣𝗲𝗿𝗳𝗲𝗰𝘁 𝗔𝗰𝗰𝗶𝗱𝗲𝗻𝘁𝘀 🅴🅽🅳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang