Chapter 8

982 76 2
                                    

...

..

.

Chapter 8:

Flashback:

Naruto sedang tiduran di atas kasurnya, kedua mata hitamnya menerawang ke langit-langit kamarnya, dia penasaran dengan kedua mata yang diberikan oleh Dewa Kematian, apakah kedua mata itu ada hubungannya dengan Sasuke atau tidak?

Atau bagaimana jika kedua mata itu adalah Eternal Mangekyou Sharingan?

Dia akan menggunakan kedua mata itu dengan sebaik mungkin, terlebih ini masih dalam suasana perang dunia Ninja. Siapapun akan mati saat itu juga saat menjalankan sebuah misi keluar desa. Beruntungnya, Naruto selalu dipasangkan dengan ketiga Sannin. Terutama dengan sang Sannin ular, Orochimaru.

Naruto sendiri berencana untuk mengalihkan pemikiran gila Orochimaru di alur waktu sebelumnya, itu adalah satu dari beberapa rencananya, termasuk tak membiarkan Hiruzen tewas dibunuh Orochimaru.

"Ah, bocah kita bertemu, tapi aku berwujud suara."

"!"

"Aku adalah hantu yang akan terus berada di dekatmu serta menghantuimu setiap waktu."

Naruto langsung bergerak untuk kabur dari kamarnya, suara tawa mengerikan membuat Naruto menghentikan pergerakannya. "Argh, Dewa sialan!" Naruto mengumpat kesal karena Dewa Kematian yang tiba-tiba datang pada dirinya dalam wujud suara.

"Ngomong-ngomong, Mangekyou Sharingan milikmu itu punya Sasuke Uchiha."

Naruto terdiam, Dewa Kematian pun ikut terdiam.

"Bangsat kau!"

...

Flashback End.

Naruto duduk di atas sebuah mayat dari seorang Ninja Kumogakure yang baru saja dia bunuh, dia memutar kunai yang dipegang olehnya, senyuman di wajah tampannya masih melekat setelah membunuh salah satu Ninja Kumo. Ketiga pemimpin dari pasukan itu berada dibelakang, memastikan para bawahannya berhasil mengalahkan sosok Naruto ini.

"Mereka semua bukan levelku, para Kage dan Hanzo adalah levelku."

Naruto bangkit dari duduknya, kedua mata merah itu seolah menyalah, dia menatap tajam para Ninja yang mengerubungi dirinya. Pemuda itu kemudian mengambil satu kunai lagi dari kantong ninja miliknya.

"Mari, kita berdansa untuk kedua kalinya," gumam Naruto, seringai terpampang di wajahnya saat melihat wajah ketakutan dari para Ninja yang tengah mengerubunginya.

"Jangan takut, dia hanya seorang bocah! Pangkat kalian lebih tinggi darinya, kalian lebih kuat!" Raikage ketiga mencoba untuk memprovokasi para bawahannya, dia pun melirik ke samping untuk melihat Oonoki yang tengah melayang disampingnya. "Tsuchikage, kau tak ada rencana?"

"Tidak ada, mungkin terpaksa kita harus maju untuk melawannya."

"Suiton! Suiryuudan!" Seekor naga air tercipta dari rintik hujan, naga air berukuran raksasa itu melibas habis sebagian Ninja dari Amekagure pimpinan Hanzo. "Ayo! Kemari kalian!" Para Ninja yang lain mulai terprovokasi, lalu secara bersamaan menyerang Naruto. "Bagus!" Naruto membuat sebuah segel tangan dengan cepat. "Fuuton! Daitoppa!"

Bola angin raksasa tercipta saat Naruto selesai membuat segel tangannya, dia langsung melompat mundur saat bola angin raksasa itu menerpa beberapa Ninja dari Kumo. Naruto mengambil sebuah kunai, lalu mulai menyayat beberapa Ninja yang ada dibelakangnya.

Tak sampai disitu, dia melapisi kunai itu dengan chakra angin, membuat benda yang dipegangnya menjadi lebih tajam daripada biasanya.

Sayatan demi sayatan dilancarkan Naruto, puluhan Shinobi dari ketiga Desa ambruk setelah terkena sayatan Naruto. Kali ini mereka kembali menghentikan serangan itu, mereka semua menatap Naruto ngeri saat pemuda itu berhasil melumpuhkan hampir hampir seperempat Shinobi.

Uchiha NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang