【Vox akuma】

757 67 16
                                    

Request awal dari hanakokiri
collab dengan madebyMui

Modern AU!

[ ceo! Vox akuma x seketaris! Reader ]

Kalopak mataku buka, memandang langit kamar apartemen dengan datar.

Menoleh kesamping manatap atas nakas meja yang terdapat sebuah jam weker.

Mataku terbelak kaget! Anjing!

Telat babik!

Buru-buru aku bangkit dari tidur pergi kekamar mandi dengan perasaan khawatir.

Semoga gajiku gak nurun sebesar 25% rugi banget!!

Memakai kemeja kerja dan rok dengan sedikit acak-acak.

Smartphone, buku, pena, dan dompet. Oke sip ayo.

═════ ◈ ═════

Sesampai di kator gadis ber-nametag (fullname) itu berjalan sedikit cepat.

Salah satu temannya memanggilnya, (name) menghampiri.

"ada apa? Manggil-manggil." ucap (name) berjalan mendekat.

"akhirnya kau datang, beban. Itu si bos manggil. Kau telat beberapa menit."

Dalam pikiran (name) menyupahserapahin teman-temannya yang kemarin ngajak dia minum-minum. Jadinya dia telatkan.

Menghela nafas berat, (name) mengagguk. Langkah kakinya ia bawa ke ruangan sang bos yang duduk di kursi.

Mengetuk pintu dengan hati-hati. Ketika mendengar suara yang menyuruh masuk. (name) membuka pintu.

"(name) kau telat."

(name) menunduk meminta maaf atas kecerobohannya sendiri.

"apa alasanmu telat?" menopang dagu di meja, vox menatap (name) tajam.

(name) menggigit bibirnya mencoba menghilangkan rasa takut didirinya sendiri.

Sedikit suara terbata-bata, (name) menjawab. "kemarin malam teman-teman saya ngajak saya minum-minum ketika pulang kerja."

Vox menatap (name) semakin tajam. "ada laki-laki lain?"

"eh? Ah— ada hanya sekitar 5 lelaki dan 3 wanita termasuk saya."

Butuh beberapa saat vox menanyakan sesuatu lagi. "(name), gajimu aku turunkan 5%."

Disambar petir di siang bolong, (name) terkejut mendengarnya. "tu-tunggu dulu, bos! Apa hubungannya coba??"

"kerjamu kemarin belum selesai, apa lagi untuk membuat jadwal baruku."

(name) menggeram, ternyata mengahlikan pembicaraan ya!, batinnya kesal.

Berjalan menghentak-hentakkan kaki.

(name) melakukan pekerjaan nya dengan tak iklas. Sungguh tak iklas. Dia saja sampai menumpahkan kopi panas di meja kerja vox di kantor pribadinya.

"m-ma-maaf, bos. Sa-saya tak sengaja menumpahkannya." ujar (name) membersihkan kopi yang tumpah.

Vox mencoba menahan amarahnya, dia sudah kesal sekali ingin memencat (name). Tapi karena hanya wanita inilah yang pintar membuat jadwal yang pas.

𝘓𝘶𝘹𝘪𝘦𝘮 Where stories live. Discover now