25. Seriously?

392 24 2
                                    

"I can't believe it

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I can't believe it."

Chicago menatap tajam wanita dihadapannya. Raut wajah sedih yang tergambar jelas merupakan sebuah kepalsuan itu membuatnya semakin muak.

Pengunjung cafe lain sesekali memperhatikan mereka berdua.

Orang-orang berbisik membicarakan sikap Chicago yang begitu kasar kepada wanita sok polos yang tengah bersandiwara dihadapannya ini.

Ia ingin beranjak pergi namun lagi-lagi wanita tak dikenal ini menahannya dengan air mata buaya itu. "Sorry? What's wrong with you, bitch?"

"Aku tidak pernah mengenalmu dan kau mengatakan jika kau mengandung anak dari Travis?! Memangnya kau tau dari mana jika Travis adalah kekasihku dan memintaku mempertemukanmu dengannya?!" sarkas Chicago.

Wanita itu semakin terisak, "A-aku diusir Travis dengan kasarnya dan dia mengatakan jika dia sudah mempunyai kekasih. Aku mencarinya di kampus dan melihatmu bermesraan dengan Travis!"

"Aku mengandung anak dari pria itu dan kau masih tidak percaya?!" ucap wanita yang ia ketahui bernama Cassie ini.

Sebelumnya, Chicago mendapat telfon masuk dari seseorang yang menyuruhnya untuk bertemu di cafe. Orang itu mengaku sebagai keluarga Travis, karena rasa penasaran Chicago memutuskan mendatanginya.

Ketika sedang menunggu orang yang menelfonnya datang, tiba-tiba wanita ini alias Cassie menarik lengannya dan memohon-mohon agar dipertemukan dengan Travis.

Tentu saja Chicago cukup kaget. Terlebih Cassie terus saja berkata jika dia mengandung anak dari kekasihnya.

Mereka berdua jadi pusat perhatian orang-orang sekarang. Terlebih Cassie nampaknya tidak berniat untuk menghentikan tangis palsu nya itu.

Tak sesuai yang diinginkan Cassie, justru Chicago hanya memandanginya aneh sembari bersedekap dada. "Apa yang bisa membuatku mempercayaimu?"

Cassie merogoh tasnya segera dan mengeluarkan beberapa foto serta surat. Chicago tersentak melihat di foto itu, Travis terlihat tengah berada diatas Cassie yang sama-sama tak mengenakan busana.

Namun sedetik kemudian Chicago menetralkan ekspresinya. Bersikap santai meskipun dalam hati mulai cemas.

"Dimana kau mendapatkan foto ini?"

"F-foto...foto itu Travis yang menyebarkannya ke salah satu situs gelap."

"Kapan tepatnya?"

"Aku menghadiri pesta pertunangan temanku di hotel Blackburn dua bulan lalu. Beberapa pria menghampiriku dan salah satunya adalah Travis. Dia memberiku minuman yang kurasa berisi sesuatu..."

Ada jeda sesaat, "Dan aku masih sedikit sadar saat Travis menarik ku ke sebuah kamar hotel disana dan setelahnya aku tak mengingat apapun lagi. Aku terbangun di siang hari dan menemukan ada bercak darah di sprei dan aku juga tak mengenakan busana."

Cassie menggenggam tangan Chicago, "Kumohon pertemukan aku dengan Travis!" ucapnya memohon.

Sejujurnya Cassie agak takut-takut untuk mendekati wanita berstatus kekasih Travis ini. Apalagi melihat sikapnya yang seolah acuh tak acuh membuat Cassie merasa cukup dipermalukan.

Terlebih sekarang, raut wajah Chicago benar-benar datar.

Berbeda seperti wanita lain yang akan sakit hati dan menangis saat mendengar sebuah kabar menyakitkan dari pasangannya.

Dan Chicago juga hanya diam. Tak menunjukkan reaksi lebih saat Cassie menyebut segala detil kisahnya yang cukup masuk akal. Berkali-kali Cassie menghindari bertatapan langsung dengan tatapan tajam wanita tersebut.

Karena Chicago sebenarnya terluka. Hampir menangis dalam batinnya andai saja kabar ini benar. Sebab Travis Mikaelmoza hanya miliknya seorang.

Dan ia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama pria itu seorang.

Dan ia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama pria itu seorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ACATHEXIS Where stories live. Discover now