33. Penculikan

154 19 9
                                    

Vote komen ya

"Jisoo bolehkah aku memiliki m..." belum sempat soobin melanjutkan perkatananya tiba tiba saja.

Sret

Suho menarik tangan jiso secara paksa. "Kita pulang," ujarnya dingin.

Jisoo langusng melihat kearah orang yang telah menarik tanganya dengan kasar. "Ish! Sakit," ujar jisoo yang merasakan sakit pada pergelangan tanganya.

Soobin yang berada disamping jisoopun menahan tanganya supaya sijo tidak menyakiti jisoo lagi. "Lepasin kak jisoo," ujar soobin yang tidak terimah cewek yang ia cintai dikasari.

"Ngak usah ikut campur lo," ucap suho yang menarik tangan jisoo lagi.

"Suho, jangan tinggalin aku," ujar sana yang tiba tiba saja berada disamping soobin.

"Pergi kamu," ujar suho kepada sana yang membuat wanita ituu mengepalkan tanganya dengan geram. Sana hanya bisa kesal ditempat sambil memperhatikan punggung suho yang semakin lama semakin menghilang.

Sedangkan suho, Ia masih setia menarik tangan jisoo sampai kemobil yang berada dibawah pohon mangga. Suho membukakan pintu mobilnya.

"Masuk," perintah suho.

Jisoo menuruti suho untuk masuk kedalam mobilnya. "Pasang seatbelt nya," bentak suho yang membuat jisoo takut.

Jisoo meringis dalam hati. "Kenapa dia yang marah? Padahal yang selingku jelas jelas dia, gak jelas," batin jisoo menatap suho yang berada disampingnya.

Suho menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Lampu merahpun ia terobos untung disana tidak ada polisi dan jalanan sepi.

Setelah mereka sampai dirumah. Suho turun dari mobilnya, Ia menarik tangan jisoo dengan kasar hingga memasuki rumah miliknya.

Suho membanting tubuh jisoo diatas sofa yang berada diruangan TV, Ia mencium paksa bibir jisoo dengan bruntal, ciumanya benar benar sangat kasar, memainkan lidah dengan emosi tanpa jisoo balas ciuman ituu. Jisoo sendiri hanya diam ketika suho terus menciumnya hingga kejenjang leher.

Suho membuka kancing kemeja jisoo dengan paksa yang membuat baju milik wanita ituu sedikit robek. Tentu rasanya wanita itu ingin sekali membunuh pria yg seperti babi ini, tapi ntah Kenapa diaa hanya pasrah tanpa ekpresi. Keadaanya hancur sehancur hancurnya, Sedangkan suho masih setia menyerangnya dengan cara kasar.

Suho mencium sedikit demi sedikit belahan dada jisoo, Ia berhenti kaget, matanya tertujuh kearah wajah jisoo yang tanpa ekpresi. Suho diam menatap wajah cantik jisoo yang kini suram, tanganya menyentuh jari jemari milik jisoo.

"Sudah puas?" Tanya jisoo. Ia menyeka air matanya yang jatuh kemudian tersennyum kearah suho.

"Maaf"

"Kenapa berhenti? Kenapa tidak menelanjangi saya hm?"

"Jisoo"

"Kenapa tidak mempersatukan milik Kita?"

"Berhenti"

"Why? "

"Aku benar benar minta maaf," lirih suho yang mencium punggung tangan milik jisoo.

Jisoo melepaskan gengaman tangan suho. "Saya cape, Mau istirahat," ujar jisoo. Ia berjalan kearah anak tangga dengan lemah lesuh letih

Langsung skip ***

Hari telah berganti. Jisoo berjalan disebuah gang sepi karena ia baru saja belanja disupermarket. Matanya yang bengkak, rambutnya yang berantakan dengan baju dan celana yang tidak perna ia ganti.

My Boss || [End√]Where stories live. Discover now