Chapter Three

75 19 1
                                    

Semua insiden dalam cerita hanya fiksi belaka. Nama tokoh, dan tempat hanya pinjaman, tidak ada kaitannya dengan dunia nyata.

*****

     Semua keributan hari itu diakhiri dengan rombongan keluarga Kim yang pulang meninggalkan agensi setelah puas berbagi rindu secara singkat. Mereka pergi meninggalkan gedung agensi melalui pintu belakang, pintu khusus para artist demi menghindari para media yang haus akan informasi.

Sejin mengantarkan kepulangan keluarga artistnya dengan helaan nafas lega. Dia tidak tahu harus mengutuk atau berterimakasih kepada pemuda Kim Taehyung itu, tapi setidaknya dirinya terselematkan dari amukan seorang Kim Seokjin.

Para staff perusahaan yang berada di dalam ruangan itu langsung riuh membicarakan Kim Seokjin beserta keluarganya begitu mereka meninggalkan gedung.

Berbanding terbalik dengan kondisi mobil keluarga Kim yang kelewat tenang. Dengan Namjoon dan Taeyeon yang berada di depan, sementara Seokjin, Taehyung, dan Soohyun yang duduk berjejer di kursi belakang, dengan Taehyung yang mengistirahatkan kepalanya di pundak papanya.

Tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Seokjin dan Soohyun yang sibuk menggenggam tangan Taehyung, dan Taeyeon yang memperhatikan mereka dari kaca spion. Suasana yang tenang dan nyaman bagi mereka berempat, 4 tapi tidak bagi Kim Namjoon.

Atmosfer ini terlalu berat untuknya. Bahkan rasanya sulit sekali untuk bernafas dengan normal di dalam mobil ini!

Meskipun begitu, Namjoon diam-diam memperhatikan pemuda yang kini duduk di antara kekasihnya dan juga ayahnya.

Dia tadi hanya diminta untuk menunggu di tempat parkir, ditinggal begitu saja. Dan setelah menunggu sekitar tiga puluh menit mereka kembali dengan menggandeng satu orang lagi. Tidak ada yang menjelaskan apapun, hanya Taeyeon yang tersenyum padanya memintanya dengan lembut untuk membawa mereka kembali.

"maaf buat kamu kerepotan dan juga bingung," suara halus Taeyeon menghilangan keheningan di sana.

Buru-buru Namjoon menggeleng, "ah tidak apa-apa, saya senang bisa membantu."

Taeyeon tersenyum, kembali mengamati ketiga lelaki di belakang sana yang sama sekali tidak terusik dengan suara mereka.

"dia Taehyung, adik kandungnya Seokjin."

Adik? Namjoon sama sekali tidak tahu jika Seokjin memiliki adik lain selain Minjeong. Bahkan setelah menghabiskan bertahun-tahun bersamanya.

"nggak banyak yang tahu kalau Seokjin punya adik laki-laki, bahkan teman dekatnya sekalipun."

"kenapa?" tanya Namjoon, sebelum setelahnya buru-buru merutuki pertanyaannya. "maaf jika saya terlalu ikut campur."

Taeyeon tertawa kecil, "tidak apa-apa. Taehyung memang sudah keluar dari rumah Kim sejak masih kecil. Bukan bermaksud merahasiakan, tapi ada beberapa hal yang membuat kami tidak bisa membagikan informasinya begitu saja, kecuali jika ada yang menanyai. Jadi selama tidak ada yang menyinggung, maka tidak ada yang membahasnya."

"Taehyung pergi begitu lulus dari sekolah menengah, melanjutkan pendidikan dan pekerjaan serta hal lainnya di Inggris. Bertahun-tahun, tanpa pulang sama sekali."

Namjoon menyimak penjelasan Taeyeon baik-baik. Tiga orang di belakang sana memejamkan mata mereka ketika dirinya kembali mengecek. Entah mereka tidur atau hanya sekedar memejamkan mata, yang pasti mereka sama sekali tidak terusik dengan suara-suara disekitar mereka.

"jadi selama ini Taehyung-ssi tinggal di Inggris?" tanya Namjoon.

"setidaknya sampai satu setengah tahun ini," Taeyeon menghela nafas pelan. "kami kehilangan kontak dengan Taehyung selama satu setengah tahun ini. Tidak ada yang tahun kemana dia pergi, tidak ada satupun dari kami yang tahu. Itulah kenapa kami semua kaget ketika melihatnya disini."

HIGH CLASS • KvWhere stories live. Discover now