Menyusul

172 11 1
                                    

Don't forget to vote and comments!

。.゚+ JUNG'S 。.゚+

Tanpa aba-aba setelah sampai Mansion Taeyong, Mark langsung memesan tiket pesawat untuk pergi ke Chicago. Ia memesan tiket untuk hari itu juga, Mark tidak ingin menunggu lebih lama hanya untuk sekedar bertemu Haechan

Mark ingin meminjam pesawat pribadi milik Taeyong, hanya saja ia terlalu takut untuk meminta izin. Jadilah ia memesan tiket pesawat first class

Mark mengemas baju nya, ia tidak membawa banyak baju, hanya dua kemeja dan celana panjang saja. Jika di Chicago Mark kehabisan baju, ia bisa saja membeli di Mall yang ada di Chicago

Sekarang sudah pukul enam sore, pesawat yang Mark naiki akan take off pukul sembilan malam. Mark bergegas pergi ke bandara Incheon

Mark pov;

Aku berjalan untuk boarding pass dengan membawa tas ransel di pundakku, tas ransel yang kubawa hanya berisi pakaian dan charger handphone milikku. Aku tidak ingin repot-repot membawa banyak barang, jika ada keperluan yang tidak ku bawa, aku akan membeli nya. Simple saja

Setelah sudah nyaman duduk di kursi pesawat first class yang ku pesan, aku menghubungi bubu sebentar untuk meminta izin. Pesawat belum ada tanda-tanda ingin take off, bukankah berarti itu masih boleh memainkan handphone?

Aku langsung menelfon bubu, "halo bubu?"

'ya Mark, ada apa?'

"Aku izin pergi ke Chicago, hanya beberapa hari"

'kau sudah ingin berangkat ke sana?, Atau sudah ada di dalam pesawat?'

"Ya, aku sudah berada di dalam pesawat. Tolong doakan aku agar sampai di Chicago dengan selamat"

'bubu akan selalu mendoakan mu di manapun kau berada'

"Oke bubu terimakasih, pesawat akan take off. Ku matikan dulu ya telfon nya"

'ya, hati-hati'

Aku memutus telfon itu dan pesawat sudah bersiap untuk take off. Perjalanan untuk sampai ke Chicago membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 12 jam 56 menit

Setelah tiga jam perjalanan aku mengantuk, dan memutuskan untuk beristirahat dan tidur. Ketika aku bangun hari sudah pagi, aku melihat handphone ku dan jam menunjukkan pukul tujuh pagi

Sebentar lagi aku akan sampai, tak lama ada pramugari yang mengantarkan sarapan untuk ku santap

Mark pov end

🍑🌹

Mark sudah tiba di Chicago, ia langsung menaiki taksi untuk segera datang ke alamat yang kemarin Hendery beri kepadanya. Tak lama Mark sudah sampai alamat yang ia tuju, Mark pun turun dari taksi dan tidak lupa membayar taksi. Mark memencet bel rumah yang tidak terlalu besar di depan nya, sebentar ada suara yang menyahut dari dalam menggunakan bahasa Inggris

Ceklek...

Haechan yang membukakan pintu rumah tersebut, ya Seo Haechan. Pemuda manis yang beberapa hari terakhir Mark cari

"Hai Haechan" Sapa Mark, Haechan tidak menjawab melainkan menyuruh Mark masuk ke dalam rumah neneknya

"Ada apa Mark?, Ingin memberi ku undangan pertunangan mu?" Tanya Haechan santai

"Tidak, aku kemari untuk melepas rindu ku dengan mu" Jawab ku dengan santai juga

"S-sebentar, apa maksud mu?"

"Aku rindu padamu chan" Haechan menggeleng cepat

"Mencurigakan. Mengapa kau rindu dengan ku?, Bukan kah jelas-jelas kemarin kau yang menolak cinta ku?"

"Aku hanya berpura-pura menolak cintamu, karena aku belum yakin dengan perasaan ku sendiri. Setelah aku yakin dengan perasaan ku, ternyata aku sudah jatuh hati pada mu" Jelas Mark, Haechan tersenyum tipis

"Benarkah?, Kau tidak ingin mempermainkan ku bukan?" Mark menggeleng, sungguh kali ini ia sudah jatuh cinta pada Haechan

"Lalu?" Haechan bertanya, bagaimana hubungan mereka sekarang

"Kau jadi kekasih ku" Ujar Mark

"Mana bisa, kau sama sekali tidak romantis!" Sebal Haechan, menurut nya Mark sama sekali tidak romantis

"Aku tidak bisa menjadi romantis" Ucap Mark

"Bagaimana dengan kekasih perempuan mu?, Aku tidak ingin menjadi perebut kekasih orang lain"

"Aku dan dia hanya berpura-pura saja"

"Baiklah, sekarang aku kekasih mu"

"Bolehkah aku memeluk mu?" Mark mengangguk, Haechan langsung memeluk tubuh Mark, Mark juga membalas pelukan Haechan

"Ekhem, dia siapa pudu?" Sial, nenek Haechan sudah pulang dari supermarket di saat Haechan sedang berpelukan dengan Mark. Haechan berniat menyembunyikan hubungan nya dari keluarga tetapi terlambat. Nenek nya sudah mengetahui nya

"E-eum, dia kekasih ku grandma" Mark bangun dari duduk nya dan memberi salam kepada nenek Haechan

Mark menundukan badanya empat puluh lima derajat, "Selamat siang grandma"

"Siang juga nak, duduklah. Sebentar grandma akan menyiapkan minum untuk mu" Mark tidak menolak, ia cukup haus

Setelah nenek Haechan menaruh minuman untuk Mark, mereka bertiga berbincang sedikit. Lalu nenek Haechan pamit untuk beristirahat

🍑🌹🍑🌹
Kalo ada salah atau kurang tepat tentang pesawat/bandara/Chicago tolong koreksii
W belum pernah naik pesawat soalnya
😭🙏

Sorry for typo 💚
Thank you

Markhyuck dulu yaa
Chapter selanjutnya Norenmin

JUNG'S [BELUM DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang