Aila berlari kembali menghampiri teman-temannya yang sedang memikirkan rencana untuk merayakan hasil hari ini
"Eh, Aila sudah datang" seru Alice, seketika yang lain pun menoleh ke arah Aila yang baru saja datang
"Ada apa ini? Sepertinya seru" ujar Aila lalu ikut duduk di samping Alaska
"Kau tahu? Baru saja diumumkan katanya hari ini dari sore sampai malam di bebaskan, tapi tetap tidak boleh lewat pukul 22.00" jelas Crish dengan penuh semangat
Aila yang mendengar itu ikut semangat dengan mata berbinar "benarkah? Kalo begitu bagaimana kalo kita adakan makan malam bersama?" Usul Aila
Semua mengangguk "kami baru saja merencanakannya" sahut Noe
"Ngomong-ngomong, kenapa kau lama?"
Seketika bulu kuduk Aila meremang saat Alaska berbisik tepat di telinganya, bahkan hembusan nafas pemuda itu pun sampai terasa
Aila berkeringat dingin, sambil tersenyum kikuk ia menoleh perlahan pada Alaska yang ada di sampingnya
Sedangkan pemuda itu tidak sabar menunggu penjelasannyaAila ingin berteriak sekarang, ia tidak tahan melihat wajah manis Alaska saat menatapnya dengan poppy eye dan kepala dimiringkan
"A-anu, tidak ada apa-apa kok" elak Aila dengan senyum kikuknya
Alaska yang mendapat jawaban seperti itu langsung kecewa, ia menggoyang-goyangkan lengan gadis dihadapannya "ayolah ku mohon beritahu" paksa Alaska
Aila semakin dibuat tidak tahan dengab nada bicara pemuda itu saat ini, tapi ia juga bingung, sangat tidak mungkin ia menceritakan semuanya pada Alaska
"Ini"
Keduanya tersentak kaget saat Friska mengulurkan sebuah kertas tepat di tengah-tengah antara Aila dan Alaska
"Apa ini?" Tanya Alaska seraya mengambil kertas itu dari tangan Friska
Sedangkan itu Aila kini bisa bernafas lega akibat Friska yang mampu mengalihkan pembicaraan keduanya
"Syukurlah, aku sangat berterima kasih pada mu Friska" batin Aila sangat dramatis
"Ah, ini adalah alamat tempat makan untuk pesta nanti malam" jelas Friska dengan melipat kedua tangannya di deoan dada
Aila dan Alaska mengangguk tanda mengerti, tanpa mereka sadari teman-teman yang lainnya sudah pergi ke asrama
"Loh? Kemana yang lain?" Tanya Aila saat baru sadar hanya ada ketiganya di sini
Friska menoleh sebentar "oh, mereka bilang tidak ingin mengangguk waktu bermesraan kalian" jawab nya santai
Aila terkejut, pipinya sudah di pastikan merah sekarang, sebaliknya Alaska malah terlihat biasa saja
"Nah, kalo gitu aku pamit" ujar Friska lalu mulai menitih langkah pergi
Aila segera menoleh dan menarik tangan Friska membuat gadis berambut pirang tersebut sedikit terhuyung
"Tunggu, aku ikut" ujar Aila
¤¿¡¤¿¡¤¿¡¤¿¡¤
Alaska sudah setengah suntuk menunggu Aila di depan gerbang sendirian
Teman-temannya sudah berangkat lebih dulu, tapi Aila belum datang jugaKarna sudah terlanjur kesal Alaska memilih menghampiri kamar Aila, biarlah lagi pula asrma sedang kosong karna banyak yang keluar malam ini
Alaska mengetuk kamar Aila tapi tidak ada jawaban.
Penasaran, Alaska memegang knop pintu dan mencoba memutarnya
YOU ARE READING
DEVIANT
Fantasyjika kalian pikir di dunia ini semua setara, kalian salah. Di dunia ini keturunan penyihir asli (darah murni) lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan keturunan campuran antara penyihir dan manusia (darah campuran). Dan jika kalian pikir tidak a...