RICH MOMMY🔞| WINRINA | [END]

03

Selamat membaca...

.

.

.

.

.

                   🔞RICH MOMMY🔞

Kita itu seperti hujan dan mentari, gak ada bedanya, yang pasti kepercayaan aku pada kamu itu kuat seperti genggaman tanganku saat menentukan jalan yang benar dalam hidupmu.

                                                            -Karina

Winter menggeliat pelan dalam tidurnya, dia merasa tubuhnya terasa lebih berat dari biasanya. Ya benar, Winter baru saja tertidur dua jam yang lalu, mengingat permainan panas yang mereka lakukan seakan tidak ada hari besoknya.

Dia merasakan ada lengan hangat yang menggelayut pada pinggangnya. Kedua matanya mulai terbuka, masih tampak sayu. Winter menoleh ke samping dan menemukan wajah cantik wanita kaya yang masih tertidur disampingnya.

Sudut bibir winter tertarik sempurna, ia tersenyum kembali teringat dengan adegan panas yang baru saja mereka lalui, sungguh nikmat pikirnya walaupun Karina suka bermain kasar tapi winter tetap menyukai permainannya.

Aku merindukan sesuatu seperti ini, sungguh- Winter

Entah berapa kali wanita itu membuatnya mencapai klimax semalaman, bahkan rahimnya yang terasa penuh dan anehnya, winter tidak merasa jenuh dengan untuk melayani Karina

"Kenapa wajahnya makin cantik dan juga sangat menawan" gumamnya serak

Gadis itu merapatkan bibirnya saat merasa gerakan pelan dari si wanita kaya. Karina menggeliat dalam tidurnya, ia menarik tubuh winter semakin merapat padanya. Winter tersenyum kecil merasakan pelukan hangat Karina. Masih sama dan tidak ada perubahan, terlalu protektif pikirnya. Dan lagi lagi, Winter sama sekali tidak keberatan.

Dengan perlahan Winter bangkit, menyandarkan punggung rampingnya di kepala ranjang, menarik perlahan ujung selimut untuk menutupi tubuh polosnya yang tanpa sehelai benang pun karena ulah Karina.

Ia menatap ke arah dadanya yang sudah penuh dengan tanda merah yang Karina cipta disana, dan Winter juga bisa merasakan bagian bawahnya terasa ngilu dan sedikit perih, jelas karena Karina sangat menikmati tubuhnya seperti singa kelaparan. Mengingatnya saja mampu membuat wajah Winter memanas, bahkan pikiran Winter masih teringat akan benda panjang nan tumpul milik Karina. Ia menyukai itu!

"Oh my godd" gumam winter setengah memekik ketika melirik jam dinding

"Sudah jam sembilan pagi?!"

Winter berusaha menyingkirkan lengan Karina yang masih memeluknya erat. Dengan hati-hati tanpa ingin membangunkan wanita kaya, ia merangkak turun dari ranjang.