eight: the lake

221 25 4
                                    

Halo semuanya! 

Wow, years later and people are still reading this fic? I'm so honored! 

Pertama-tama, mau ucapin terima kasih dulu karena kalian suka banget sama cerita ini. Karena dukungan kalian, aku jadi semangat mau lanjutin fanfic ini meskipun udah bertahun-tahun kemudian, lho. Please support me again supaya aku bisa selesaiin fanfic ini, ya <3 

Secondly, maaf ceritanya terpotong begitu saja dulu :( dulu aku sibuk kuliah dan mendadak nggak punya waktu lagi untuk lanjutin cerita ini, tapi sekarang aku pengen lanjutin lagi karena dukungan kalian hihihi. Please enjoy the long awaited chapter 8 disini! 

---

Dearest Harriet,

Kata Draco kamu membutuhkan Gillyweed segera untuk tugas kedua kamu? Aku harap Crouch tidak membuat kamu melakukan hal-hal berbahaya. Anyway, best of luck! I will always root for you, golden girl.

With love,

Aunt Cissy.

Ia harus mengakui bahwa cakupan dan pengaruh keluarga Malfoy benar-benar hebat, tepat saat ia membutuhkan tanaman langka ini, mereka bisa mencarikannya untuk Harriet. Mata hijaunya mengerling, menatap house-elf yang menatapnya dengan mata besar dan bulat dan berbinar. Ia terlihat begitu excited menemui Harriet, dan sedari tadi, ia terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu dengan Harriet namun ragu-ragu. House-elf ini berbeda sekali dengan Kreacher, yang selalu murung dan merutuki Sirius di Grimmauld Place.

"Um..."

"Harriet Potter!" Sang house-elf memekik, memotong ucapan Harriet. Matanya yang bulat dan berbinar kini berkaca-kaca, entah mengapa. "Sungguh suatu kehormatan bisa bertemu dengan Harriet Potter, Dobby sangat sangat sangat mengagumi!"

"Uh... Terima kasih?" Balas Harriet dengan setengah canggung. "Um, apakah ada pesan lain dari Aunt­– Mrs. Malfoy?"

Dobby menggeleng, dan ia masih menatap Harriet dengan pandangan excited yang sama sedari tadi. "Dobby hanya ingin bilang good luck kepada Harriet Potter! Dobby percaya dengan Harriet Potter!"

Harriet terkekeh mendengarnya, kemudian ia melambaikan tangannya kepada Dobby. "Terima kasih lagi, Dobby. Tolong sampaikan salamku untuk Mrs. dan Mr. Malfoy."

Ia juga berpikir untuk mengucapkan terima kasih kepada pacarnya (rasanya masih aneh menganggap Draco sebagai pacarnya sekarang) saat ia bertemu dengannya nanti.

---

Hanya saja, ia tidak dapat menemukan Draco di manapun.

Ia terpaksa berjalan sendirian menuju Black Lake, tempat tugas kedua dilaksanakan, seorang diri. Ia juga tidak melihat Hermione, dan ia yakin Ron akan datang terlambat atau sengaja menonton tugas kedua dari kejauhan, mengingat ia juga belum kunjung berbaikan dengan Harriet ataupun Hermione setelah Yule Ball.

Harriet kini memainkan Gillyweed di tangannya dengan gusar, meskipun ia tetap memasang wajah ramah setiap kali ada murid Hogwarts yang berpapasan dengannya dan mengucapkan 'good luck.' Meskipun ia dapat menebak apa yang harus ia lakukan di tugas kedua ini, Harriet masih merasa khawatir dengan hal apa yang diambil darinya, seperti yang dikatakan oleh si telur.

Tanpa ia sadari, dirinya kini sudah berdiri di podium yang ditujukan untuk para juara bersiap-siap. Pandangan matanya sempat bertemu dengan Moody, dan auror itu mengisyaratkan kepada Harriet untuk berdiri tidak jauh dengannya.

Auror itu hanya menepuk-nepuk pundak Harriet, dan ia merasa kekhawatirannya sedikit menipis saat merasa ada yang menemaninya tepat sebelum ia menjalankan tugas kedua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Goblet of Fire PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang