Hometown

678 93 52
                                    

Anrez mulai melajukan mobil Tiara dengan kecepatan sedang. Ada Papa Deddy di sampingnya, lalu Mama dan Tiara di baris kedua, serta Olland dan Olel di bagian belakang. Ini adalah pertama kalinya Anrez berada satu mobil dengan formasi lengkap keluarga Tiara. Jangan ditanya bagaimana rasanya, sudah pasti Ia gugup tetapi senang.

"Kasihan Fadil nangis," Olel berucap.

"Namanya juga masih bayi," Anrez menjawab.

"Tapi Aku gak tega," Kali ini Tiara yang bersuara.

"Udah biasa, tiap abis sama Aku terus mau pulang sama orangtuanya juga gitu, sering nangis."

"Itu berarti Fadil nyaman deket sama Abang," Olland ikut berbicara.

"Bisa jadi,"

"Seru ya kalau ada adek bayi di rumah? bisa ada hiburan." Olland kembali berucap.

"Kamu mau pengen punya adik?" Kali ini Papa yang bersuara.

"Papa jangan aneh-aneh ya," Mama ikut bergabung dalam percakapan ini.

"Mau deh kayaknya. Emang bisa Pa?"

"Tanya Mama aja." Papa menahan senyum.

"Bisa Ma?"

"Gak bisa sayang,"

"Yah...."

"Emang beneran gak bisa ya Ma?" Papa kembali bertanya kepada Mama.

"Gak bisa." Mama berucap datar dan mengabaikan Papa yang tersenyum jahil.

"Kak Titi aja kalau gitu." Olland kembali bersuara.

"Hah?! maksudnya?"

"Kak Titi buruan nikah sama Abang, nanti terus kan punya adek bayi."

Mendengar itu Muka Tiara memerah sedangkan Anrez pun sama. Olland kalau berbicara jujur sekali. Anak ini sepertinya perlu dibriefing dahulu agar tidak menceritakan hal-hal yang membuat Anrez dan Tiara salah tingkah. Pasalnya anak itu sudah sering melihat kebucinan Anrez dan Tiara dan masih bersikap polos. Namanya juga anak-anak. Jangan sampai nanti Dia berucap hal yang mengejutkan lagi.

"Ngomong apa sih Land?" Tiara pura-pura terlihat santai. Dia lalu melirik kaca spion tengah dan melihat Anrez yang memainkan bibirnya sambil menahan senyum. Cowok itu pasti sedang membayangkan perkataan Olland barusan, terlihat sekali dari wajahnya yang menahan senyum. Dasar pacar.

"Kamu ngapain senyum-senyum gitu?" Tiara berkata kepada Anrez sambil melihat kaca spion yang tengah memperlihatkan Anrez sedang menutup mulutnya dengan kepalan tangan kiri. Anrez juga melihat kaca spion dan langsung bertemu dengan wajah kesal tapi menggemaskan dari Tiara. Dia berpura-pura terlihat santai lalu menjawab pertanyaan Tiara.

"Siapa? Aku?"

"Hhhhh ngeselin!"

Tanpa sadar Tiara semakin mengerucutkan bibirnya sedangkan Anrez malah tersenyum sendiri usai melihat ekspresi Gadis itu dari kaca spion.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Sayaaaaang....udah belum si mandinya? lama banget," Anrez memanggil Tiara yang sedang berada di kamar mandi sementara dirinya sedang sibuk mengganti popok bayi yang kini penuh dengan cairan berwarna saus mustard.

"Iya bentar lagi,"

"Huuuekkkk!" Padahal hidungnya sudah ditutup tapi tetap saja bau tidak sedap ini masih terasa.

"Kamu kan baru minum susu aja nak, kok bisa sih bau gini pupnya?" Anrez berucap kepada bayi di hadapannya sambil mengambil popok yang baru. Perlahan Dia membasahi pantat dan area sekitar dengan tisu basah lalu mengelapnya dengan handuk kering, kemudian dengan masih sedikit kaku Dia memakaikan popok yang baru. Maklum saja, baru dua bulan Dia melakukan aktivitas ini.

Ulang Tahun TiaraWhere stories live. Discover now