part 1

10.6K 660 1
                                    

"Jaemin!"
Teriakan nyaring dari sang ayah berhasil membuat pria tampan berwajah dingin itu menghentikan kegiatannya. Menoleh kearah sang ayah yang tengah memamerkan hasil dari tembakan pistolnya.

"Lihat! Tanda kuning yang kau incar sedari tadi berhasil ayah dapatkan"
Ucapnya dengan sumringah. Jaemin tidak merespon apapun, namun sang ayah tetap tersenyum.

"Ayo pulang! Ibu dan kakak mu pasti sudah menunggu kita di rumah"
Ucapnya. Sang anak terlihat mengangguk, dan mulai mengikuti sang ayah dari belakang tubuhnya.

Terlihat para pria berbadan tegap dengan baju serba hitamnya berjalan mengikuti keduanya. Meninggalkan area tembak yang berada di halaman belakang rumah mereka yang luas itu.

Jung Jaehyun, pria tampan berdarah korea itu merupakan ketua mafia terbesar yang ada di korea. Sang ayah mertua yaitu tuan Nakamoto merupakan pemimpin kelompok Yakuza di jepang.

Sang anak yang merupakan putra angkatnya, bernama lengkap Na Jaemin merupakan anak kandung dari adik ipar Jaehyun yang sudah meninggal ketika Jaemin baru berusia 5 tahun. Ia resmi mengangkat Jaemin sebagai anaknya sejak saat itu.































Sesampainya di rumah. Jaemin langsung di sambut hangat oleh sang ibu dan sang kakak tercinta.

"Sayang, lihat!"
Dengan bangganya Jaehyun menunjukan hasil tembakannya pada sang istri. Sang tuan besar, sempat-sempatnya memotret hasil tembakannya tadi. Sedangkan Yootae yang melihatnya hanya tersenyum tipis.

"Ayah, kau sangat hebat!"
Puji Yuki sambil mengacungkan jempolnya. Jaehyun tersenyum lebar lalu mengecup pipi gembil anaknya itu. Sedangkan Jaemin hanya tersenyum tipis melihat kebahagian keluarganya.

"Ibu, ayah, Nana pamit ke kamar. Aku ingin membersihkan diri"
Ucapnya. Yootae yang mendengar itu terlihat mengangguk lembut dan tersenyum menatap sang anak. Sedangkan Jaehyun hanya tersenyum mengiyakan. Lalu setelahnya pria tampan pewaris seluruh kekayaan Jaehyun itu segera berjalan menuju kamar miliknya.

Setelah kepergian Jaemin. Yootae terlihat menghela nafas lalu merubah raut wajahnya menjadi murung. Jaehyun yang melihat itu langsung menghampiri sang istri lalu mengelus bahunya dengan lembut begitupun dengan Yuki yang mencoba menenangkan sang ibu. Tentu gadis itu tau tentang permasalahan yang menimpa adik angkatnya itu. Dan itu berawal dari kekacauan yang di buat oleh kakeknya.

"Dia akan baik-baik saja"
Ucap Jaehyun menenangkan sang istri.

"Aku harap begitu"
Jawab Yootae dengan suara lirihnya.




















Jaemin sudah membersihkan tubuhnya, dan tengah duduk di pinggir kasurnya untuk membenarkan pakaian miliknya. Hingga matanya tanpa sengaja menatap kearah luka sayatan yang ada di area pinggul kanannya.

Jaemin ingat, jika sayatan itu berasal dari salah satu pembunuh ayah dan ibunya saat ia kecil. Sayatan itu begitu dalam, hingga membuat bekasnya tidak pernah hilang.

Tinggal satu kancing baju lagi yang harus Jaemin sematkan di kemejanya. Hingga kehadiran seseorang membuatnya menghentikan kegiatannya.

Terlihat Jaehyun yang masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk terlebih dulu. Pria tampan itu duduk santai di salah satu kursi yang ada di ruangan itu.

"Ada apa ayah?"

Jaehyun menghela nafas pelan sebelum berucap.

"Ada yang ingin ayah katakan padamu"
Ucapnya dengan serius. Jaemin hanya diam mendengar perkataan dari ayahnya itu.

"Ayah ingin kau pergi ke jepang besok. Ada seseorang yang harus kau temui disana"
Ucapnya.

"Siapa?"
Tanya Jaemin.

"Ayah tidak perlu memberitahu mu. Kau akan tau saat tiba disana"
Ucap Jaehyun. Tanpa bertanya lagi Jaemin segera mengangguk. Besok ia akan pergi ke jepang untuk bertemu dengan orang itu.









































Keesokan harinya Jaemin memilih untuk langsung pergi ke jepang untuk menemui seseorang yang di ceritakan oleh sang ayah.

Perjalanan Jaemin hanya di lakukan berdua dengan pengawal pribadinya yaitu Hwang Hyunjin. Beberapa pengawal meminta untuk ikut tapi Jaemin melarang. Karena ia hanya butuh Hyunjin untuk menemaninya tidak peduli seberapa menyeramkannya musuh yang akan ia hadapi nanti.

"Hyunjin"
Panggilnya pada sang pengawal yang tengah mengemudi mobil di sampingnya.

"Iya?"
Balas sang pengawal.

"Dimana kita sekarang?"
Tanyanya yang melihat sekeliling.

Hyunjin terdiam sebentar,
"Bukankah kau yang sedari tadi memperhatikan jalan?"
Tanya sang Pengawal.

"Aku lupa"
Jawabnya santai. Hyunjin terdiam. Ia lupa jika anak bossnya ini sering tersesat.

"Akan ku cari tau"
Ucap Hyunjin yang untungnya masih bisa di harapkan.

"Kita sudah berada di kawasan yang tuan Jaehyun berikan"
Ucapnya yang kini memperhatikan ponselnya. Ia menghentikan mobilnya di salah satu lorong yang ada di daerah itu, tempat itu sangat sepi karena ini sudah jam 2 pagi.

"Lalu dimana orang itu?"
Tanyanya sekali lagi.

"Aku tidak tau. Lebih baik kita menunggunya di dalam mobil"
Saran Hyunjin. Jaemin hanya mengangguk dan memilih menunggu kedatangan orang tersebut.

Tidak terlalu lama mereka menunggu. Hingga kehadiran beberapa pria berpakaian serba hitam membuat Jaemin dan Hyunjin segera keluar dari mobilnya.

"Mereka semua pria"
Ucapnya saat melihat wajah semua manusia serba hitam itu.

"Tapi sebagian dari mereka adalah wanita"
Balas Hyunjin saat menyadari ada empat orang wanita yang ikut bersama mereka.

"Apa mereka ingin menyerang kita?"
Tanya Jaemin lagi.

"Aku tidak tau"
Jawab Hyunjin yang berusaha sabar menanggapi tuannya yang terkadang terlalu polos ini.

"Siapa kalian?"
Tanya Jaemin pada salah satu pria yang seperti pemimpin di sana.

"Seharusnya kami yang bertanya. Siapa kalian?"
Tanyanya pada Jaemin dan Hyunjin.

"Ah, aku Na Jaemin putra dari Jung Jaehyun dan Na Yootae. Cucu dari tuan Na dan juga tuan Jung. Adik dari Jung Yuki. Anak kandung dari-"

"Hentikan! Kau sudah cukup memberitahu mereka tentang dirimu!"
Ucap Hyunjin yang lagi-lagi harus sabar dengan tuannya ini.

"Putra Jung Jaehyun?"
Tanya pria itu ulang. Jaemin hanya mengangguk.

"Ikut kami"
Ucapnya.

"Kemana?"
Tanya Jaemin.

"Kau harus menemui pemimpin kami terlebih dahulu"
Ucap pria itu.

"Pemimpin? Bukannya itu adalah kau?"

"Bukan. Aku hanya pengawal"
Ucapnya.

Jaemin berguman sebentar,
"Pengawal mereka lebih pendek dari kita. Bagaimana menurut mu?"
Tanyanya pada Hyunjin yang berdiri di sebelahnya.

"Aku tidak peduli"
Balas Hyunjin.

"Baiklah. Aku ikut dengan mu"
Ucap Jaemin dengan santainya, membuat Hyunjin menepuk keningnya di sebelahnya.
Untung mereka kuat.





































VannoWilliams

Yakuza Husband (NaHyuck)Where stories live. Discover now